
moms-life
7 Tips Isolasi Mandiri dari dr Reisa, Penting Bagi yang Positif COVID-19
HaiBunda
Sabtu, 24 Jul 2021 17:30 WIB

Isolasi mandiri merupakan cara pemulihan yang dapat dilakukan oleh pasien COVID-19 tanpa gejala atau bergejala ringan. Cara ini disarankan untuk mereka yang tidak membutuhkan bantuan medis, Bunda.
Kondisi rumah sakit saat ini yang sangat penuh membuat banyak orang tidak memungkinkan untuk dirawat. Oleh karena itu, masyarakat dapat melakukan isolasi mandiri di rumah dengan kondisi tertentu.
"Perlu ditekankan syarat kasus positif yang dapat melakukan isolasi mandiri ialah hanya untuk kasus yang tidak menunjukkan gejala atau gejala ringan," ujar Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito di laman covid19.go.id.
Isolasi mandiri bukan berarti mengurung diri di rumah tanpa bantuan orang lain, Bunda. Kesembuhan pasien dapat dibantu dengan keterlibatan orang lain, mulai dari keluarga hingga dokter.
Hal pertama yang harus dilakukan ketika orang terkonfirmasi positif COVID-19 dengan atau tanpa gejala adalah melapor ke ketua Rukun Tetangga (RT), Ketua Rukun Warga (RW), atau satgas setempat.
Tahap tersebut sebaiknya dilakukan setelah mendapat hasil tes. Setelah itu Bunda dapat melakukan isolasi mandiri di rumah. Berikut ini 7 tips isoman untuk pasien COVID-19:
1. Kontak dokter
Setelah melapor pada ketua RT, RW, atau satgas setempat, segera kontak dokter dari pelayanan jasa kesehatan daring atau telemedis. Mereka akan memandu dan memberi arahan selama masa isolasi mandiri.
Kabar baik bagi warga Jabodetabek, ada 11 penyedia jasa layanan telemedis sudah akan siap memberikan konsultasi bahkan obat-obatan dan vitamin gratis karena sudah menjalin kerja sama dengan Kementerian Kesehatan," ujar Jubir COVID-19 dr Reisa Broto Asmoro.
2. Lokasi isolasi mandiri
Isolasi mandiri idealnya dilakukan di rumah yang memiliki kamar terpisah dari anggota keluarga yang sehat. Hal ini untuk menghindari mereka terpapar virus dari tubuh pasien.
Pastikan ruangan isolasi pasien memiliki ventilasi yang cukup agar sirkulasi udara dapat berjalan dengan baik. Jangan lupa bersihkan ruangan agar udara yang dihirup pasien tidak kotor dan berdebu.
Simak tips di halaman selanjutnya.
Saksikan juga video saran dokter untuk ibu hamil yang terpapar COVID-19:
PERALATAN ISOMAN
Ilustrasi Isolasi Mandiri / Foto: Getty Images/rudi_suardi
3. Peralatan pribadi
Pisahkan peralatan pribadi pasien COVID-19 dengan anggota keluarga lain yang tidak sakit. Jangan gunakan perabotan bersama orang sakit, misalnya alat makan dan alat mandi. Bahkan pasien disarankan untuk memakai alat ibadah sendiri.
4. Stok vitamin
Selain obat yang diresepkan oleh dokter, Bunda dapat membantu pemulihan tubuh dengan memakai vitamin. Pastikan memilih suplemen yang sudah ada izin Badan POM.
Perhimpunan Dokter Indonesia telah merangkum daftar vitamin yang bisa digunakan sebagai proses pemulihan pasien COVID-19. Daftar itu tercantum dalam Pedoman Tatalaksana COVID-19 Edisi 3.
Sediakan stok obat-obatan dasar seperti Vitamin C, D, B, E, Zinc atau jenis obat-obatan dan suplemen lain sesuai anjuran dokter.
5. Alat kesehatan
Selain obat dan vitamin, Bunda juga harus sediakan alat-alat kesehatan untuk memantau kondisi pasien. Termometer dan oximeter merupakan benda yang wajib ada di rumah untuk melihat suhu dan saturasi oksigen.
Peralatan lain seperti alat tensi dan pengukur gula darah juga diperlukan bagi mereka yang memiliki komorbid seperti darah tinggi dan diabetes.
"Siapkan oximeter untuk mencatat saturasi oksigen di tubuh termometer untuk periksa suhu badan dan kalau bisa alat pengukur tensi darah,” ujar dr Reisa.
Selain obat, vitamin, dan alat-alat kesehatan, Bunda juga bisa membantu pasien isoman dengan cara lain. Simak di halaman berikutnya.
DUKUNGAN PASIEN
Ilustrasi Isoman / Foto: Getty Images/Enes Evren
6. Dukungan orang terdekat
Pasien yang melakukan isolasi mandiri juga membutuhkan bantuan untuk menjaga kondisi psikisnya tetap sehat. Dokter Reisa mengingatkan bahwa soman memang sepenuhnya dilakukan sendirian.
Namun dukungan dari anggota keluarga, lingkungan tempat tinggal, dan dokter lewat komunikasi virtual akan membantu proses pemulihan. Meski sedang terpisah, Bunda dapat memberi dukungan pada pasien lewat video call bersama anggota keluarga yang lain.
"Manfaatkan waktu sebaik-baiknya selama masa isolasi tetap semangat berpikir positif, berdoa dengan tekun dan berharap cepat ‘negatif’. “Ingat isolasi boleh mandiri, sembuh tidak harus sendiri,” kata dr Reisa.
7. Limbah isoman
Ketika isolasi mandiri, biasakan untuk membuang limbah medis dengan benar. Pembuangan limbah medis harus dilakukan dengan tepat agar tidak membahayakan manusia dan lingkungan.
Kumpulkan masker bekas pakai dalam satu tempat. Kalau bisa, semprot masker dengan disinfektan atau rendam di larutan pemutih atau klorin sebelum membuangnya.
"Robek tali dan bagian tengah masker agar rusak dan tidak dapat dipergunakan ulang orang lain, masukkan ke dalam wadah tertutup atau dibungkus plastik, dan buang ke tempat sampah," tutur dr. Reisa.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Mom's Life
COVID-19 Varian Baru Menyerang Singapura, Indonesia Diminta Waspada

Mom's Life
5 Adab saat Tetangga atau Keluarga Jalani Isoman, Tanyakan Keadaannya Bun

Mom's Life
Catat Bun! Ini Syarat Sembuh Pasien Omicron yang Jalani Isolasi Mandiri

Mom's Life
Penting Bun! Ini Cara Ketahui Bunda Sembuh dari COVID-19 dan Tak akan Tulari Orang Lain

Mom's Life
Panduan Isoman Bagi Pasien COVID-19 yang Tinggal Serumah dengan Keluarga


7 Foto
Mom's Life
7 Foto BCL Isoman Usai Positif COVID-19, Hibur Diri Berjemur Bareng Teman
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda