MOM'S LIFE
Mengenal Pelumas atau Lubrikan untuk Seks: Jenis-jenis dan Cara Memakainya
Kinan | HaiBunda
Senin, 02 Aug 2021 21:45 WIBLubrikasi pada vagina menjadi hal yang sangat penting demi kenyamanan saat berhubungan seks. Sayangnya dalam beberapa kasus, vagina tak bisa cukup 'basah', sehingga penggunaan pelumas atau lubrikan tambahan diperlukan.
Saat ini ada banyak jenis pelumas yang dijual di pasaran. Sering kali beberapa pasutri juga masih bingung menentukan cara memakai pelumas saat berhubungan seks.
"Tidak ada cara benar atau salah. Seperti semua hal seksual lainnya, gunakan pelumas dengan cara apa pun yang terasa nyaman,” ujar seksolog Jess O’Reilly Ph.D, dikutip dari Women's Health Mag.
Menuruy O'Reilly, penggunaan pelumas tak cuma hanya saat penetrasi, tetapi juga pada aktivitas seksual lainnya. Nah, maka dari itu memilih pelumas yang tepat juga jadi faktor penting ya, Bunda.
“Ada banyak jenis pelumas dan sering kali penggunaannya dapat membantu menentukan mana yang terbaik untuk orang tersebut,” imbuh pakar kesehatan wanita, Jessica Shepherd, MD.
Jenis-jenis pelumas atau lubrikan untuk berhubungan seks
Tidak semua pelumas dibuat sama, pelumas yang tepat untuk Bunda sangat bergantung pada preferensi dan kebutuhan. Berikut ini jenis-jenis pelumas yang tersedia:
Pelumas berbahan dasar air (water-based lubricant)
Bahan pertama yang paling menonjol dalam pelumas jenis ini adalah air. Menurut Shepherd, pelumas berbahan air teksturnya tidak lengket dan sering dipakai karena dianggap lebih nyaman.
Tetapi karena teksturnya demikian, pelumas ini justru tidak dapat bertahan di kulit selama jenis pelumas lain, seperti silikon atau pelumas berbasis minyak. Jadi, penggunaannya mungkin harus dilakukan berkali-kali selama sesi seks.
Secara umum, pelumas berbahan dasar air cukup serbaguna, yakni dapat digunakan dengan mainan silikon dan kondom lateks.
Pelumas berbahan dasar minyak (oil-based lubricant)
Pelumas berbahan dasar minyak dikenal karena daya tahannya. Namun perlu diingat bahwa minyak tersebut dapat meninggalkan lapisan pada vagina, yang dapat meningkatkan risiko infeksi saluran kemih atau vagina.
"Tapi tidak semua orang memiliki masalah ini. Jika tidak ada keluhan selama penggunaan pelumas berbahan minyak, maka jangan ragu untuk terus menggunakannya," imbuh Shepherd.
Ingat, pelumas berbahan dasar minyak tidak boleh digunakan bersamaan dengan kondom lateks ya, Bunda.
“Saat menggunakan semua jenis produk lateks, disarankan untuk tidak menggunakan pelumas berbahan dasar minyak karena itu akan menghancurkan lateksnya,” pesan Shepherd.
Pelumas berbasis silikon (silicon-based lubricant)
Pelumas jenis ini bertahan lebih lama daripada kebanyakan pelumas lainnya, tetapi umumnya lebih sulit untuk dicuci atau dibersihkan.
Jenis pelumas silikon juga tidak kompatibel dengan mainan seks yang berbahan silikon, karena dapat merusak bahannya
Pelumas berbahan alami (natural-based lubricant)
Pelumas berbahan alami umumnya tidak mengandung bahan kimia dan aditif yang dapat mengiritasi, terutama bagi orang dengan kulit sensitif.
“Pelumas alami biasanya terdiri dari bahan-bahan yang dapat buatan sendiri (home made), sehingga tidak mengandung bahan kimia berbahaya,” tutur Shepherd.
Namun demikian, jenis pelumas ini masih sangat jarang dan apa yang dianggap 'alami' pun masih bisa diperdebatkan. Menurut Shepherd, umumnya jenis pelumas ini tidak mengandung bahan sintetis.
Selain memilih jenis tepat, Bunda juga perlu tahu bagaimana ya cara menggunakan pelumas saat berhubungan seks? Simak di halaman selanjutnya, yuk!

CARA MENGGUNAKAN PELUMAS SAAT BERHUBUNGAN SEKS