HaiBunda

MOM'S LIFE

Bahaya Pasien COVID-19 Makan Mi Instan Selama Masa Penyembuhan

Annisa Afani   |   HaiBunda

Selasa, 10 Aug 2021 20:07 WIB
Ilustrasi mi instan/Foto: Getty Images/iStockphoto/Supersmario
Jakarta -

Ada hal yang perlu Bunda ketahui saat merawat anggota keluarga yang terpapar COVID-19. Selama isoman, ada beberapa makanan yang sebaiknya tidak diberikan, salah satunya adalah mi instan.

Memang, pada dasarnya tak ada makanan yang dapat menyembuhkan penyakit tersebut. Meski begitu, perlu Bunda pahami bahwa asupan yang sehat dan penuh nutrisi dapat membantu tubuh membangun imun untuk melawan serangan virus dan bakteri yang mengancam kesehatan.

Jika pasien mendapat perawatan dari tenaga medis di rumah sakit, tentunya gizi serta kebutuhan tubuhnya dapat terkontrol dengan lebih baik. Walau kini rumah sakit penuh dan banyak pasien yang terpaksa menjalani isolasi secara mandiri di rumah, bukan berarti mereka tak dapat perawatan maksimal.


"Pada pasien yang melakukan isolasi mandiri, penting untuk memerhatikan kecukupan nutrisi agar lebih cepat sembuh dari COVID-19. Ada beberapa makanan yang sebaiknya dihindari, agar tak memperburuk gejala," tutur Winda Ekayanti, MND, APD selaku Ahli Gizi.

Tanaman hias Janda Bolong/ Foto: Mia Kurnia Sari

Selama menjalani isolasi mandiri, pastikan agar pasien tidak mengonsumsi makanan instan seperti mi instan, ya. Ini karena makanan dalam kemasan tersebut mengandung kalori yang tinggi, namun rendah akan nutrisi, tinggi gula, lemak, dan garam.  Sehingga dinilai tak baik bagi tubuh, Bunda. Dengan alasan tersebut, maka makanan instan amat tidak disarankan dikonsumsi orang yang positif COVID-19.

Selain itu, menurut dr. Gorga I.V.W Udjung, Sp. OG dari RSIA Bunda, Jakarta, dalam bumbu mi instan mengandung garam atau sodium yang tinggi. Ditambah adanya zat adiktif lain seperti pengawet, pewarna, dan perasa agar makanan lebih tahan lama dan memiliki rasa enak.

Sedangkan salah satu zat yang dianggap berbahaya dalam mi instan adalah MSG atau Monosodium Glutamat yang sering digunakan sebagai tambahan untuk penyedap makanan agar rasanya lebih gurih. Kandungan garam tinggi memang tidak baik bila dikonsumsi berlebihan. Apalagi untuk pasien COVID-19 yang masih dalam masa penyembuhan, Bunda.

"Mi instan merupakan sumber karbohidrat yang dapat memicu peningkatan kadar gula dalam darah, tetapi juga dapat menurun dengan cepat. Nah, penurunan kadar gula darah inilah yang menyebabkan kita merasa lapar lagi. Kalau hanya mengonsumsi karbohidrat tanpa protein dan lemak (nutrisi yang seimbang), tubuh akan terasa lebih cepat lapar dan lemas," terang Gorga beberapa waktu lalu.

Makanan yang disarankan

Bagi pasien COVID-19 dalam masa penyembuhan, ada beberapa jenis makanan yang perlu untuk dikonsumsi. Apa saja? Berikut di antaranya:

1. Tinggi protein

Makanan dengan protein yang tinggi amat dibutuhkan oleh tubuh. Ini berguna untuk memperbaiki sel tubuh yang rusak karena terserang virus. Selain itu, ini juga berfungsi sebagai zat pembangun sel serta bisa menjaga sel imun tubuh.

Protein hewani dan nabati yang perlu dipenuhi yakni dengan total 60-120gram per hari. Di antaranya seperti daging merah, ikan, ayam, telur, dan produk susu.

Susu sapi boleh dikonsumsi dalam satu hari maksimal 0,5 liter atau 500 ml. Sementara protein nabati bisa didapatkan dari kacang-kacangan.

Makan kacang-kacangan juga boleh, namun diusahakan tidak digoreng. Akan lebih bagus jika yang masih natural atau disangrai (roasted) dengan porsi sekali makan yaitu 30 gram.

Sumber protein lain yang bagus dikonsumsi dalam masa penyembuhan COVID-19 adalah omega-6 dari lemak nabati. Sumber makanan ini adalah minyak-minyak yang berasal dari biji-bijian atau tumbuhan. Beberapa di antaranya yakni biji bunga matahari, kelapa sawit, minyak biji kapas (cotton seed oil) yang sering dipakai untuk memasak dengan suhu tinggi, minyak jagung dan minyak kacang kedelai.

2. Mengandung vitamin dan mineral

Makanan tinggi vitamin dan mineral juga bagus dikonsumsi selama masa penyembuhan. Makanan ini terdapat dari sumber nabati, sayur dan buah-buahan. WHO menyarankan pasien COVID-19 mengonsumsi makanan seimbang, yang terdiri dari buah-buahan sekitar 2 porsi dan sayuran sekitar 5 porsi per hari.

Bunda dapat mengonsumsi sayuran hijau, polong-polongan, dan berbagai jenis buah-buahan. Pastikan buah tersebut tidak mengandung kadar gula tinggi, makanan kaleng, atau buah kering. Konsumsi buah sangat bermanfaat karena mengandung vitamin, mineral dan cairan yang dibutuhkan tubuh.

"Selama masa penyembuhan, disarankan untuk tetap memerhatikan asupan suplemen tertentu, misalnya vitamin C, D, E, dan Zinc. Biasanya orang yang sedang melakukan isolasi mandiri (isoman) sudah mendapatkan resep multivitamin ini," pesan Winda.

3. Mengandung karbohidrat kompleks

Bunda juga bisa menyajikan makanan dengan kandungan karbohidrat kompleks untuk pasien COVID-19. Sumber karbohidrat kompleks ini ada di biji-bijian dan umbi-umbian, seperti beras, singkong, talas, kentang, dan oat gandum.

"Beberapa makanan tersebut mengandung serat yang baik untuk mikrobioma usus atau bakteri baik di sistem pencernaan," ungkap Winda.

4. Penuhi kebutuhan cairan

Selain makanan bergizi, kita juga perlu memenuhi asupan cairan saat terinfeksi virus COVID-19. Cairan yang terbaik adalah minum air putih atau yang tidak mengandung kalori.

Tak hanya minum air, kebutuhan cairan juga dapat dipenuhi dengan minum susu atau sayuran berkuah, seperti sup. Jika ingin minum susu, maka pilihlah yang susu rendah lemak atau skim.

Selain susu dan air putih, Bunda juga bisa minum air kelapa atau air madu. Air kelapa muda mengandung elektrolit dan gulanya rendah, sehingga aman dikonsumsi saat terpapar COVID-19. Sementara madu bisa dikonsumsi minimal 2 sendok teh dan dilarutkan dalam air.


Perlu diingat, konsumsi madu tidak disarankan berlebihan. Ini karena madu mengandung gula dan kalori yang tinggi, sehingga tak perlu minum madu atau air larutan madu setiap hari.

Selain itu, alternatif lainnya bisa dengan meminum teh hijau dan infused water yang ditambahkan potongan buah-buahan atau empon-empon campuran rempah seperti jahe dan kayu manis.

"Penting diingat bahwa orang dewasa membutuhkan sekitar 2,5 liter cairan setiap hari," pesan Winda.

Selengkapnya, simak di halaman berikut ya, Bunda.

Tonton juga 7 makanan yang dapat tingkatkan imun untuk tangkal penularan COVID-19 dalam video berikut:

(AFN)
SUMBER VITAMIN & MINERAL UNTUK PASIEN COVID-19

SUMBER VITAMIN & MINERAL UNTUK PASIEN COVID-19

Halaman Selanjutnya

Simak video di bawah ini, Bun:

Cara Daftar & Cek Lokasi Vaksinasi COVID-19 untuk Bumil

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Cinta Laura hingga Davina Karamoy, Ini Deretan Artis yang Ulang Tahun pada 17 Agustus

Mom's Life Amira Salsabila

Daftar 65 Diskon & Promo 17 Agustus Hari Kemerdekaan 2025, Potongan Hingga 50% dari Makanan-Minuman

Mom's Life Azhar Hanifah

Kisah Mpok Alpa Lawan Kanker hingga Wafat, Sempat Jalani Pengobatan saat Hamil Anak Kembar

Kehamilan Annisa Karnesyia

7 Cara Membangun Rasa Percaya Diri pada Anak Laki-Laki

Parenting Asri Ediyati

Skrining Tahunan Turunkan Risiko Kematian Akibat Kanker Payudara, Ini Cara Melakukannya

Menyusui Melly Febrida

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Cinta Laura hingga Davina Karamoy, Ini Deretan Artis yang Ulang Tahun pada 17 Agustus

7 Cara Membangun Rasa Percaya Diri pada Anak Laki-Laki

Skrining Tahunan Turunkan Risiko Kematian Akibat Kanker Payudara, Ini Cara Melakukannya

Kisah Mpok Alpa Lawan Kanker hingga Wafat, Sempat Jalani Pengobatan saat Hamil Anak Kembar

HUT ke-80 RI Usung Tema yang Penuh Harapan, Ini Maknanya Bun!

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK