
moms-life
Kisah Kartini, Pahlawan Emansipasi Dinikahi Duda 7 Anak Wafat Usai Melahirkan
HaiBunda
Senin, 16 Aug 2021 19:52 WIB

R.A Kartini merupakan salah satu tokoh emansipasi wanita yang kerap dijunjung tinggi oleh masyarakat, Bunda. Perjuangannya yang tak kenal menyerah membawa wanita Indonesia berhak mendapatkan kesetaraan gender, kesamaan hak perempuan di setiap lapisan sosial, serta pendidikan yang layak untuk wanita pribumi.
Meski begitu, siapa yang sangka kalau sosok Kartini memiliki kisah cinta yang jarang diketahui khalayak banyak. Selama masa muda, Kartini belum terpikirkan untuk menikah sampai sebuah lamaran datang ke hadapannya.
Diceritakan dalam buku R.A Kartini karya Imron Rosyadi, Kartini lahir pada 21 April 1879 dari seorang Bupati Jepara, Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat. Sedangkan Bundanya hanyalah kaum priyayi bernama M.A Ngasirah.
Pada masa itu, pria bangsawan dari keluarga ningrat harus menikah dengan wanita dari keluarga yang setara, Bunda. Karena itu, pada tahun 1875, ayahnya menikah lagi dengan Raden Ayu Muryam yang merupakan keturunan Raja Madura.
Setelah sang ayah menikah, Kartini kemudian memiliki adik tiri bernama Roekmini dan Kardinah. Semula, mereka tidak memiliki kedekatan, Bunda. Namun, setelah masa pingitan Kartini selesai di usia 16 tahun, ia pun mulai menjalin kedekatannya dengan kedua adiknya itu.
Roekmini adalah sosok yang selalu menemani Kartini, Bunda. Ia bahkan mendapatkan beasiswa ke Belanda bersama sang kakak. Namun, beasiswa itu harus dibatalkan karena ada banyaknya perintah dah hasutan dari kolonial Belanda.
Setelah gagal pergi ke Belanda, pada 1903 Kartini berhasil mendirikan sekolah bagi perempuan di Jepara. Namun, baru sebulan menjalin kesibukan sebagai seorang guru, ayahnya pun menerima surat lamaran dari Bupati Djojo Adiningrat dari Rembang untuk Kartini.
Ironisnya, calon suami Kartini merupakan seorang pria yang sudah memiliki tujuh orang anak dan masih memiliki dua istri. Istri pertamanya adalah seorang Raden Ayu, dan sudah tutup usia. Sedangkan dua istri lainnya bukan dari kalangan bangsawan. Karena itu, sang Bupati ingin Kartini untuk menggantikan posisi istrinya yang pertama.
Melihat sang ayah yang sudah sakit-sakitan membuat Kartini merasa pernikahan adalah obat yang paling ampuh. Ia kemudian menyerah dan memutuskan untuk menerima lamaran meski hatinya hancur.
"Saya (kini) adalah tunangan Bupati Rembang, seorang duda dengan tujuh anak dan dua istri (selir). Mahkota saya sudah lenyap dari dahi saya. Sekarang saya tidak lebih sedikit pun dari sisanya," tulis Kartini dalam sebuah surat pada tanggal 10 dan 14 Juli 1903.
"Saya seperti ribuan perempuan lainnya yang hendak saya tolong, tetapi yang (ternyata) jumlahnya hanya saya tambah saja," sambungnya.
Selama masa perjuangannya untuk mendapatkan kesetaraan bagi wanita di Indonesia, Kartini pernah menyatakan bahwa dirinya tidak akan pernah menikah meski harus bekerja serendah-rendahnya, Bunda. Hal ini lantaran merasa dirinya yang tak akan pernah bebas.
Kemudian bagaimana kehidupan Kartini setelah menikah? Klik baca halaman berikutnya yuk, Bunda.
Bunda, simak juga video perjalanan cinta Chelsea Olivia dan Glenn Alinskie berikut ini:
KEHIDUPAN KARTINI SETELAH MENIKAH
Kartini/Foto: istimewa
Setelah memutuskan untuk menerima lamaran dari Bupati Rembang, Kartini kemudian menikah dengan Djojo Adiningrat pada 8 November 1903, Bunda. Dalam surat yang ia tulis, ia menceritakan tentang bagaimana prosesi lamaran yang terjadi hingga acara pernikahan yang seadanya.
Kartini hanya memakai untaian bunga melati tanpa baju pengantin, Bunda. Ia juga tak berlutut dan mencium kaki suaminya. Ini adalah salah satu syarat yang diajukan Kartini sebelum ia menikah sebagai bukti perjuangan emansipasinya.
Tiga hari menikah, Kartini kemudian dibawa oleh sang suami ke Rembang. Ia pun berkumpul dengan dua istri lainnya dan anak-anak tirinya.
Sebelum menerima lamaran Djojo Adiningrat, Kartini mengajukan dua buah persyaratan yang harus dipenuhi, Bunda. Pertama, Djojo Adiningrat tidak boleh menghalangi cita-citanya untuk membuka sekolah dan yang kedua ia diperbolehkan untuk mengajar seperti yang ia lakukan di Jepara.
Kedua syarat itu pun dipenuhi oleh sang suami. Setelah menikah dan menjadi istri Bupati, keseharian Kartini tak jauh dari mengurus suami dan anak tirinya.
Periode kehidupan di Rembang adalah masa kemunduran Kartini, Bunda. Terlihat dalam surat yang ia tuliskan, kebanyakan ia hanya memuji suaminya dan mengungkapkan kegembiraannya karena bisa mengurus anak tirinya.
Namun, kebahagiaan Kartini hanya sampai sana. Kartini harus menghembuskan napas terakhirnya setelah melahirkan anak pertamanya.
Klik baca halaman berikutnya yuk, Bunda.
KEMATIAN R.A KARTINI
Kartini, Suami, dan Adik-adiknya/Foto: Dok. KITLV Leiden
Kebahagiaan akan memiliki anak pertamanya sempat dirasakan oleh Kartini. Pada usianya yang baru menginjak 25 tahun, ia akan menjadi seorang Bunda.
Kartini yang berada dalam keadaan hamil tua masih bisa menuliskan surat-surat, Bunda. Ia mengatakan bahwa ia sudah menyiapkan sudut untuk si bayi dan tempat tidurnya saat ia harus mengajar.
Pada tanggal 13 September 1904, Kartini melahirkan putra pertamanya yang diberi nama Raden Mas Sooesalit. Pada tanggal 17 September, dr. van Ravesteyn datang untuk memeriksakan keadaan Kartini. Namun, Kartini dalam keadaan baik dan tidak mengkhawatirkan.
Tidak lama setelah sang dokter meninggalkan Kartini, tiba-tiba Kartini merasakan sakit yang luar biasa dari dalam perutnya. Ravesteyn pun langsung bergegas datang kembali.
Menurutnya, perubahan kesehatan Kartini terjadi dengan sangat drastis dan mendadak. Setengah jam kemudian, dokter tidak bisa menyelamatkan nyawa Kartini, Bunda.
Kematian Kartini yang tiba-tiba sempat menjadi buah bibir di masyarakat. Banyak yang mengira Kartini telah diguna-guna, dibunuh, bahkan diracuni. Meski begitu, pihak keluarga tidak ingin menggali permasalahan ini lebih dalam dan menyatakan bahwa Kartini meninggal setelah melahirkan anak pertamanya.
Bunda, saksikan juga video perjalanan cinta Lesti Kejora dan Rizky Billar berikut ini:
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Mom's Life
Kisah R.A Kartini, Menikah dengan Pria 7 Anak hingga Meninggal usai Melahirkan

Mom's Life
Kisah Simalakama RA Kartini; Sembunyikan Status Ibu demi Selamatkan Wajah Ayah

Mom's Life
Menikah di Usia Muda Tanpa Cinta, Cut Nyak Din Setia Dampingi Suami Lawan Belanda

Mom's Life
Kisah Cinta Pahlawan RI Asal Korea dengan Perempuan Indonesia, Berakhir Tragis

Mom's Life
Sosok RA Kartini di Mata Sri Mulyani: Perempuan Mengagumkan


6 Foto
Mom's Life
Cantik Luar Dalam, 6 Potret Wanita Inspiratif Indonesia
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda