MOM'S LIFE
WHO Melacak Sebaran COVID-19 Varian Mu, Tersebar di 43 Negara Bun
Asri Ediyati | HaiBunda
Sabtu, 04 Sep 2021 13:32 WIBOrganisasi Kesehatan Dunia (WHO) sedang melacak varian COVID-19 baru yang disebut Mu, Bunda. Varian ini disebut bisa menghindari kekebalan yang diberikan oleh vaksin dan infeksi sebelumnya.
Varian uang juga dikenal sebagai B.1.621, pertama kali diidentifikasi di Kolombia pada bulan Januari. Sekarang telah terdeteksi di 43 negara dan ditambahkan ke daftar variant of interests WHO pada 30 Agustus.
"Varian Mu memiliki konstelasi mutasi yang menunjukkan sifat potensial untuk lolos dari kekebalan," tulis WHO dalam pembaruan mingguan COVID-19 pada 31 Agustus.
WHO menulis, data awal menunjukkan bahwa varian Mu mungkin dapat menghindari antibodi pada tingkat yang mirip dengan varian Beta, meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan.
Varian Beta, juga dikenal sebagai B.1.351, pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan dan telah menunjukkan beberapa kemampuan untuk menghindari kekebalan yang diberikan vaksin.
Pada 29 Agustus, prevalensi global varian Mu masih kurang dari 0,1 persen. Tetapi prevalensinya di Amerika Selatan telah meningkat secara konsisten. Lalu, WHO mencatat, sekarang menjadi 39 persen kasus di Kolombia dan 13 persen kasus di Ekuador.
Menurut Outbreak.info, database open-source yang dioperasikan oleh Scripps Research, lebih dari 4.700 kasus varian Mu telah diidentifikasi di seluruh dunia melalui pengurutan genom.
AS telah mengidentifikasi 2.011 dari kasus ini, dengan 348 kasus di California. Hingga 2 Agustus pagi, hanya satu negara bagian yaitu Nebraska, yang belum melaporkan kasus varian Mu.
Menurut WHO, studi lebih lanjut diperlukan untuk memahami karakteristik fenotipik dan klinis varian ini. WHO juga sedang memantau sembilan varian dengan mutasi genetik.
Baca kelanjutannya di halaman berikut.
Simak juga efek samping pasca vaksin COVID-19 pada ibu menyusui:

VARIAN MU BANYAK DITEMUKAN DI BENUA AMERIKA