Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Fenomena 'Gancet' yang Disebut Netizen Azab Berzina, Benarkah Bisa Terjadi?

Kinan   |   HaiBunda

Kamis, 09 Sep 2021 21:45 WIB

Cute young couple lying down on the bed and sleeping together.
Ilustrasi pasangan suami istri. Foto: Getty Images/iStockphoto/standret

Belakangan ini fenomena 'gancet' kembali ramai diperbincangkan di media sosial. Hal tersebut lantaran viralnya sebuah video di media sosial soal pasangan yang kelaminnya tak bisa lepas saat sedang bercinta.

Video tersebut pun menarik perhatian warganet. Salah satu netizen pun menyebut jika hal itu merupakan azab dari berzina. "Astaghfirullah hal azim akibat zinah GK bisa lepas," tulis satu pengguna media sosial TikTok yang turut membagikan video pasangan gancet pada Senin (6/9/2021), dilansir dari detikcom.

Dalam dunia medis, kondisi 'gancet' tersebut dikenal sebagai penis captivus. Sudah tahu belum, Bunda?

Dikutip dari Medical News Daily, penis captivus terjadi ketika penis tersangkut di vagina selama hubungan seksual. 

Jumlah laporan atas kasus kejadian ini tidak terlalu banyak, sehingga sebagian besar orang pun masih mempertanyakan apakah diagnosis ini sebenarnya dapat benar-benar terjadi.

Banyak yang juga mengaitkan antara penis captivus dengan vaginismus, yakni ketika terjadi kejang otot di dasar panggul yang membuat vagina mendadak 'tertutup'.

Banner Bule Perancis Nangis Biaya Karantina di Jakarta

Jika penis captivus bisa sampai terjadi, efeknya kemungkinan sangat sementara. Jika suami dan istri bisa tetap rileks, pelepasan pun bisa lebih cepat dilakukan.

Bagaimana 'gancet' bisa terjadi secara medis?

Selama pria sedang bergairah, penis akan terisi dengan darah dan terjadi ereksi. Sebaliknya, saat bergairah dinding vagina wanita justru akan mengendur. Selain itu, vulva akan memulai proses pelumasan alami untuk persiapan penetrasi.

Dinding vagina terdiri dari jaringan otot, yang mengembang dan berkontraksi pada waktu yang berbeda saat berhubungan seks, seperti saat orgasme. Kontraksi ini bisa sangat kuat dan bahkan terkadang lebih kuat dari biasanya.

Dalam beberapa kasus yang jarang terjadi, vagina dapat berkontraksi dengan kekuatan yang cukup kuat sehingga tampak seperti menempel pada penis. Hal ini dapat mempersulit suami dan istri untuk melepaskan diri.

Nantinya setelah kontraksi tersebut selesai, dinding vagina akan kembali mengendur. Waktu yang dibutuhkan untuk pelepasan ini bisa berbeda-beda.

Apa yang harus dilakukan jika mengalami 'gancet'?

Jika suami atau istri merasa penis captivus mulai terjadi, respons pertama adalah harus tetap tenang. Stres dan panik justru dapat menyebabkan lebih banyak ketegangan otot, sehingga makin sulit untuk melepaskan diri.

Penting untuk tidak mencoba memaksa penis keluar dari vagina. Melakukan hal itu dapat melukai salah satu atau kedua pasangan. Hindari juga mencoba 'membuka' vagina secara paksa.

Tarik napas dalam bisa menjadi salah satu trik untuk membantu menjaga diri tetap tenang. Jika ini sampai terjadi, cobalah untuk sama-sama mengalihkan perhatian untuk meredakan ketegangan dan mengurangi gairah pada organ kelamin.

Klik baca halaman berikutnya yuk, Bunda.

Simak juga video posisi aman berhubungan intim saat hamil:

[Gambas:Video Haibunda]


BENARKAH PENIS CAPTIVUS ALIAS GANCET DISEBABKAN OLEH VAGINISMUS?

Cropped image of young couple is lying on bed. Close up of male and female feet. Loving couple is lying on bed under blanket covered by small red paper hearts. Saint Valentines Day.

Ilustrasi berhubungan intim. Foto: istock

Benarkah penis captivus disebabkan oleh vaginismus?

Dilansir BBC, pakar kesehatan seks Dr John Dean menyebutkan bahwa penis captivus kemungkinan besar dapat terjadi akibat kondisi yang disebut vaginismus.

Vaginismus merupakan kejang tak disengaja pada otot dasar panggul wanita, terutama saat berhubungan seks. Kejang ini dapat mengganggu proses penetrasi atau membuat hubungan seks jadi terasa tidak nyaman.

Gejalanya dapat bervariasi mulai dari efek nyeri ringan saat penetrasi, hingga kontraksi otot yang menyakitkan dan vagina terasa seperti mendadak 'tertutup'.

Ada kemungkinan bahwa kontraksi ekstrem seperti itu bisa terjadi selama hubungan penetrasi. Dalam hal ini, penis bisa tersangkut sesaat di dalam vagina, yang dikenal dengan istilah 'gancet'.

Seperti disebutkan sebelumnya, tetap tenang menjadi kunci penting supaya otot vagina yang kejang dapat rileks kembali. Dengan begitu, penis yang 'tersangkut' pun juga bisa dilepaskan.

Jika Bunda diketahui memiliki riwayat vaginismus, jangan ragu untuk segera melakukan konsultasi ke dokter, ya. Ini penting untuk mengurangi risiko terjadinya penis captivus alias 'gancet' di kemudian hari.


(fir/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda