
moms-life
Hari Jantung Sedunia, Kenali Ciri Serangan Jantung Ringan
HaiBunda
Selasa, 28 Sep 2021 14:47 WIB

Hari Jantung Sedunia diperingati setiap tanggal 29 September. Hari tersebut mengingatkan kita untuk tak luput menjaga kesehatan jantung.Â
Untuk Bunda ketahui, serangan jantung merupakan salah satu penyakit yang disebut sebagai silent killer. Sebab, serangan jantung bisa muncul tanpa disertai gejala dalam jangka waktu yang lama, sehingga bisa membuat pasien meninggal secara mendadak.
Secara umum, ada dua jenis serangan jantung, yakni ringan dan berat. Serangan jantung ringan akan memperlihatkan penyumbatan parsial arteri koroner. Sedangkan, serangan jantung berat akan menunjukkan adanya penyumbatan penuh pada arteri koroner.
Kedua jenis serangan jantung tersebut dianggap sebagai sindrom koroner akut, yang menggambarkan adanya penyumbatan suplai darah ke otot jantung.
Biasanya, pasien yang menderita serangan jantung ringan disebabkan oleh beberapa faktor, seperti merokok, kurang aktif secara fisik, memiliki tekanan darah tinggi atau kolesterol tinggi, diabetes, dan obesitas.
Selain itu, pola makan yang kurang baik juga bisa berpengaruh terhadap munculnya penyakit ini, Bunda. Bahkan, serangan jantung ringan bisa disebabkan oleh genetika, di mana keluarga sebelumnya memiliki riwayat penyakit jantung atau stroke.
Meskipun serangan jantung ringan terkesan tidak terlalu parah, hal ini tetap perlu diperhatikan untuk mencegah semakin memburuknya kondisi jantung.
Untuk mendapatkan penanganan tepat dan mencegah hal yang lebih buruk, Bunda perlu mengetahui beberapa gejala atau ciri-ciri yang biasanya muncul pada pasien serangan jantung ringan.
Ciri-ciri serangan jantung ringan
Umumnya, ciri-ciri serangan jantung ringan cenderung berlangsung singkat dan tidak terlalu parah. Dilansir dari healthline dan WebMD, berikut ini adalah beberapa gejala serangan jantung ringan yang perlu diwaspadai.
- Merasa tidak nyaman pada dada, seperti ada tekanan, diremas, sesak napas, nyeri.
- Nyeri di lengan atau di bawah tulang dada.
- Merasa tidak nyaman pada punggung, rahang, leher, atau perut
- Berkeringat
- Gangguan pencernaan seperti sakit perut atau mulas, muntah, pusing, dan mual
- Kelelahan parah dan kecemasan
- Detak jantung cepat atau tidak rata
- Angina, ciri-ciri yang terjadi pada saat melakukan aktivitas normal atau pengerahan tenaga, tetapi akan hilang dengan istirahat atau setelah mengonsumsi nitrogliserin.
Jika mengalami ciri-ciri tersebut selama lebih dari 5 menit dan semakin memburuk, Bunda bisa langsung segera menghubungi 119 atau 118 untuk keadaan darurat dan ambulance.
Ciri-ciri yang ditimbulkan dari serangan jantung ringan bisa berbeda dari satu orang ke orang yang lainnya, Bunda. Agar lebih akurat, menjalani pemeriksaan ke rumah sakit adalah langkah yang tepat untuk memastikan hal ini, melalui tes darah dan elektrokardiogram (EKG).
Klik baca halaman berikutnya untuk mengetahui penyebab, pencegahan, dan pengobatan ciri-ciri serangan jantung ringan yuk, Bunda.
Siapa sangka durian punya nutrisi yang baik untuk jantung? Cek infonya di sini Bunda:
PENYEBAB, PENCEGAHAN, DAN PENGOBATAN CIRI-CIRI SERANGAN JANTUNG RINGAN
Foto: iStockphoto
Penyebab serangan jantung ringan
Dalam istilah medis, serangan jantung ringan disebut juga dengan non-ST elevation myocardial infarction atau NSTEMI. Ada pun penyebab dari terjadinya serangan jantung ringan adalah sebagai berikut:
1. Penyempitan arteri koroner
Otot jantung Bunda membutuhkan pasokan darah yang kaya oksigen secara konstan. Arteri koroner akan memberi suplai darah penting ke jantung. Adanya penyempitan arteri coroner bisa membuat darah tidak dapat mengalir sebagaimana mestinya. Ketika suplai darah tersumbat, kemungkinan mengalami serangan jantung akan semakin besar.
2. Plak
Lemak, kalsium, protein, dan sel-sel inflamasi menumpuk di arteri dan membentuk plak. Endapan plak ini keras di luar dan lunak di dalam, Bunda. Ketika plak itu keras, kulit terluarnya retak (ruptur).
Trombosit akan mendekat ke area tersebut dan membentuk gumpalan darah di sekitar plak. Jika gumpalan darah menyumbat arteri, otot jantung menjadi kekurangan oksigen, sehingga sel-sel otot segera mati dan menyebabkan kerusakan permanen.
3. Kejang koroner
Selama kejang koroner ini, arteri akan membatasi atau memotong suplai darah ke otot jantung yang disebut iskemia. Itu bisa terjadi saat pasien sedang istirahat dan bahkan jika tidak memiliki penyakit arteri koroner yang serius.
Setiap arteri koroner mengirimkan darah ke bagian yang berbeda dari otot jantung. Banyaknya otot yang rusak tergantung pada area yang disuplai oleh arteri yang tersumbat, dan selisih waktu antara serangan dan pengobatan.
Semakin cepat ditangani, maka kerusakan juga akan semakin sedikit.
Pencegahan serangan jantung ringan
Menurunkan faktor risiko tentunya dapat membantu mencegah terjadinya ciri-ciri serangan jantung ringan. Perubahan gaya hidup akan memiliki dampak terbesar pada kesehatan jantung Bunda. Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah serangan jantung ringan adalah sebagai berikut:
- Makan makanan yang seimbang dan sehat, seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan lemak sehat. Kurangi gula dan lemak jenuh
- Pastikan kadar kolesterol dan darah tinggi terkendali
- Berolahraga setidaknya 30 menit, dua kali dalam seminggu
- Berlatih teknik manajemen stres seperti yoga, meditasi, atau berjalan
- Berhenti merokok
- Jaga berat badan
Selain itu, penting juga untuk memiliki rencana tindakan darurat jika memiliki risiko tinggi terkena serangan jantung, atau pernah mengalami di masa lalu. Simpanlah daftar obat di dompet dan nomor telepon penyedia layanan kesehatan jika terjadi keadaan darurat.
Pengobatan serangan jantung ringan
Perawatan yang diberikan tergantung pada jumlah penyumbatan dan tingkat keparahan serangan jantung ringan. Skor GRACE akan menentukan tingkat keparahan rendah, sedang, atau berisiko tinggi. Skor ini menggunakan delapan parameter untuk menghitung risiko:
- Usia
- Detak jantung
- Tekanan darah sistolik
- Pemeriksaan fisik
- Kadar kreatinin serum
- Henti jantung saat masuk rumah sakit
- Deviasi segmen st pada ekg
- Penanda jantung yang meningkat
Perawatan obat digunakan untuk mereka yang berisiko rendah yang pernah mengalami serangan jantung ringan. Dilansir dari WebMD, obat-obatan yang biasa digunakan adalah aspirin untuk menghentikan pembekuan darah, obat antiplatelet lainnya, seperti clopidogrel (Plavix), prasugrel (Effient), atau ticagrelor (Brilinta).
Setelah melewati fase berbahaya, biasanya pasien akan tetap diberikan berbagai obat, seperti beta-blocker, nitrat, ACE inhibitor, statin, dan obat penurun kolesterol. Bagi mereka dengan risiko menengah hingga tinggi, intervensi koroner perkutan (PCI) atau cangkok bypass arteri koroner (CABG) akan dilakukan.
Semoga di Hari Jantung Sedunia ini, Bunda dan keluarga sehat selalu ya.
ARTIKEL TERKAIT

Mom's Life
Bukan Hanya Kabar Buruk, Berita Bahagia Juga Picu Serangan Jantung Menurut Studi

Mom's Life
7 Tanda Jantung Bermasalah, Termasuk Mudah Lelah dan Kaki Bengkak

Mom's Life
3 Kebiasaan Buruk yang Bisa Sumbat Pembuluh Darah, Waspada Serangan Jantung

Mom's Life
7 Gejala Sakit Jantung Sering Tak Disadari, Salah Satunya Telapak Tangan Berkeringat

Mom's Life
Bahaya Pengentalan Darah Akibat COVID-19, Bisa Picu Serangan Jantung

Mom's Life
Desy Nurhakiki Meninggal, Nyeri Dada Usia Muda Tanda Serangan Jantung?
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda