Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Hipertensi Bisa Terjadi pada Anak, Kenali Penyebabnya Bunda

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Sabtu, 20 Mar 2021 14:40 WIB

Hipertensi
Hipertensi Bisa Terjadi pada Anak, Kenali Penyebabnya Bunda/ Foto: iStock

Hipertensi atau tekanan darah tinggi selalu dikaitkan dengan masalah kesehatan orang dewasa. Padahal, hipertensi juga bisa menyerang anak-anak lho, Bunda.

Mengutip laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), tekanan darah dipengaruhi oleh jenis kelamin, usia, dan ukuran atau massa otot dalam tubuh. Dalam keadaan normal, semakin tua seorang anak, semakin tinggi tekanan darahnya.

Sementara itu, semakin banyak massa ototnya, semakin tinggi juga tekanan darah. Anak laki-laki juga memiliki tekanan darah yang lebih tinggi dibandingkan anak perempuan seusianya.

Berdasarkan hal tersebut, maka batasan tekanan darah normal pada anak berbeda-beda untuk setiap kelompok usia, jenis kelamin, dan tinggi badannya. Inilah mengapa pengukuran tekanan darah pada anak harus dalam kondisi yang tenang.

Ahli jantung James Beckerman, MD, FACC, mengatakan bahwa dalam kondisi normal, jantung memompa darah melalui pembuluh darah di seluruh tubuh. Pembuluh darah akan melebar dan berkontraksi sesuai kebutuhan agar darah tetap mengalir dengan baik, Bunda.

Namun, pada anak dengan hipertensi, darah mendorong terlalu keras ke pembuluh darah sehingga menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah, jantung, dan organ lainnya.

Orang dewasa dan anak-anak pada dasarnya melakukan pemeriksaan yang sama untuk mengetahui hipertensi. Namun, pada anak mungkin akan kesulitan untuk menafsirkan angka-angka hasil pemeriksaan.

"Dokter anak akan menggunakan grafik jenis kelamin, tinggi badan, dan angka tekanan darah anak untuk menentukan apakah mereka memiliki hipertensi atau tidak," kata Beckerman, dilansir WebMD.

Seperti pada orang dewasa, hipertensi pada anak-anak juga bisa menjadi serius dan menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang. Beberapa masalah tersebut adalah penyakit hati, ginjal, hingga stroke.

Faktor penyebab hipertensi anak

Hipertensi pada anak di bawah usia 6 tahun biasanya disebabkan oleh kondisi medis, Bunda. Sementara anak-anak yang sudah lebih besar terkena hipertensi karena obesitas, gizi buruk, dan kurang olahraga.

Penyebab hipertensi yang banyak ditemukan pada anak adalah obesitas dan riwayat tekanan darah tinggi di keluarga. Obesitas bukan hanya risiko hipertensi, tapi juga penyebab masalah kesehatan lain, seperti penyakit jantung dan diabetes.

Hipertensi pada anak bisa diatasi dan dicegah kok, Bunda. Penyakit ini juga memiliki gejala yang khas. Apa saja gejalanya? Baca halaman berikutnya ya.

Simak juga cara mencegah hipertensi di usia muda dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]




GEJALA DAN CEGAH HIPERTENSI PADA ANAK

Hipertensi

Hipertensi Bisa Terjadi pada Anak, Kenali Penyebabnya Bunda/ Foto: iStock

Gejala hipertensi pada anak

Melansir dari Mayo Clinics, Hipertensi umumnya tidak menimbulkan gejala kesehatan yang berarti. Namun, ada beberapa gejala yang perlu penanganan medis jika dialami si Kecil, yakni:

- Sakit kepala
- Kejang
- Sakit di bagian dada
- Detak jantung cepat atau berdebar-debar
- Sesak napas.

Mencegah dan mengatasi hipertensi pada anak

Bila anak memiliki risiko terkena hipertensi, sebaiknya rutin jalani pemeriksaan sejak usia 3 tahun. Selain itu, bawa ke dokter jika sang buah hati memiliki kondisi yang dapat meningkatkan risiko hipertensi, seperti lahir prematur, berat badan lahir rendah (BBLR), memiliki penyakit jantung atau ginjal.

Anak yang kelebihan berat badan dan obesitas juga perlu dikontrol tekanan darahnya. Bunda bisa bicarakan hal ini dengan dokter ya.

Nah, untuk mencegah hipertensi, coba lakukan perubahan gaya hidup dengan mengontrol berat badan anak. Terapkanlah pola makan yang sehat serta dorong si Kecil untuk rajin berolahraga.

Lakukan perubahan gaya hidup ini bersama keluarga besar. Tak cuma anak, setiap orang dalam keluarga pasti akan mendapatkan manfaatnya, Bunda.


(ank/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda