Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Kisah Pengorbanan Ibu Jadi TKW Tak Pulang 13 Tahun, Demi Anak Lulus Sarjana

Annisa Afani   |   HaiBunda

Kamis, 07 Oct 2021 08:10 WIB

A group of multietnic students celebrating their graduation by throwing caps in the air closeup. Education, qualification and gown concept.
Merry/Foto: YouTube Faiz Slamet

Merry menjadi salah satu bukti bagaimana seorang ibu bisa berkorban demi buah hatinya, Bunda. Demi keempat anaknya, ia rela menjadi TKW di Arab Saudi selama 16 tahun.

Hal tersebut ia lakukan agar anak-anaknya tak bernasib sama seperti dirinya. Ia ingin keempatnya bisa mengenyam pendidikan yang tinggi agar bisa sukses.

Selama menjadi TKW di Arab Saudi, Merry diketahui selalu menetap di negeri sana. Sekitar 13 tahun terakhir, dia bahkan tidak pulang karena masalah ekonomi.

"Kurang lebih 16 tahun kerja di Arab Saudi. Karena ekonomi enggak ada, kita enggak bisa pulang, yang penting komunikasi saja (sama anak-anak)," ujar Mery, dilansir YouTube Faiz Slamet, Rabu (6/10/21).

Satu demi satu impian wanita asal Bandar Lampung ini terwujud. Anak pertamanya sudah menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan berencana untuk melanjutkan kuliah hingga S2, Bunda.

Sementara itu, anak kedua dan ketiganya kini menetap di Kalimantan. Keduanya sudah bekerja dan hidup mapan.

Janin Menangis di Kandungan

"Alhamdulillah anak pertama saya sudah pegawai negeri di Mesuji bagian Perairan. Sekarang insyaallah mau terusin S2 sambil kerja karena saya sudah enggak ada biaya. Kebetulan dia sudah menikah," ujar Merry.

"Yang kedua alhamdulillah kerja di pertambangan batubara Kalimantan. Anak ketiga juga di Kalimantan," sambungnya.

Meski tiga anaknya sudah hidup mapan dan sukses, Merry masih bekerja di Arab. Hal ini ternyata dilakukannya karena masih menanggung biaya pendidikan si bungsu yang kini ada di pesantren.

"Masih ada yang bungsu, nomor empat ini mondok (pesantren) di Bandung Barat. Insyaallah tinggal setahun lagi, insyaallah dia umrah, saya pulang," ungkapnya.

Ya, Merry berencana pulang setelah 13 tahun tidak bertemu langsung dengan empat anaknya. Ia kini hanya tinggal menunggu anak bungsunya datang ke Arab Saudi untuk umroh dan menjemputnya.

"Pokoknya tinggal tunggu anak saya yang bungsu datang umroh, insyaallah (pulang ke Indonesia)," ujar Merry.

Pengorbanan Merry untuk menjadi TKW di Arab Saudi dan tidak pulang selama bertahun-tahun patut diacungi jempol. Lalu bagaimana latar belakang pendidikan dan keluarga Merry?

Baca halaman berikutnya.

Bunda, simak juga lima fakta tentang Yanti TKW Blitar yang Kerja di Singapura dan Hong Kong bisa bangun rumah idaman dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

LATAR BELAKANG PENDIDIKAN MERRY

TKW Arab Saudi biayai pendidikan anak hingga sarjana

Merry/Foto: YouTube Faiz Slamet

Sebagai seorang ibu, Merry tak ingin anaknya hidup susah. Ia pun rela berkorban untuk bekerja sebagai TKW di Arab Saudi demi pendidikan keempat anaknya.

Ini semua tak terjadi tanpa alasan, Bunda. Merry berasal dari keluarga yang mengalami kesulitan ekonomi. Ia pun telah kehilangan sosok seorang ibu sejak kecil.

"Kalau saya sendiri cuma (lulusan) SMP saja. Kebetulan saya anak petani, enggak punya. Masih kecil ibu meninggal, jadi sampai SMP saja sudah," katanya.

Merry adalah anak keempat dari enam bersaudara. Sejak lulus SMP, dia sudah hidup mandiri dan sempat merantau ke Jakarta.

Pengalaman hidup yang dijalaninya itu membuat Merry belajar untuk memikirkan masa depan anak-anaknya. Ia pun memutuskan menjadi TKW demi membiayai pendidikan keempat anaknya.

"Saya itu kepengen anak saya enggak seperti saya, biar bisa sukses enggak kayak ibunya, biar bisa bantu adiknya. Soalnya yang bungsu ini keluar dari pondok rencananya mau terusin kuliah," ungkap Merry.

Merry begitu bangga dengan pencapaian anak-anaknya di bidang pendidikan. Tak terkecuali dengan si bungsu yang kini masih bersekolah nih, Bunda.

Simak kisahnya di halaman berikutnya.

PRESTASI SI BUNGSU YANG MEMBANGGAKAN MERRY

A group of multietnic students celebrating their graduation by throwing caps in the air closeup. Education, qualification and gown concept.

Ilustrasi wisuda/Foto: iStock

Anak bungsu Merry masih menimba ilmu di pesantren. Di sana, dia mengikuti program tahfidz, yakni program untuk penghafal Al-Qur'an. Meski belum sepenuhnya keluar dari pesantren, putrinya tersebut sudah menorehkan prestasi lho, Bunda.

Putri Merry ternyata sudah khatam Al-Qur'an. Pencapaian ini membuat Merry bangga meski tidak bisa bertemu langsung sang putri.

"Iya (ikut program tahfidz). Sudah khatam (Al-Qur'an) dan sudah wisuda," ujarnya.

Menurut Merry, putrinya yang kini berusia 19 tahun memang belum keluar pesantren karena masih harus mengabdi selama setahun. Usai masa tugasnya berakhir, putrinya akan pergi umroh dan menjemput sang Bunda untuk kembali ke Tanah Air.

"Rencananya dia di pondok ini cuma dua tahun, satu tahun jatah hafiz Qur'an, satu tahunnya mengabdi. Setelah umroh, dia mau terusin kuliah," kata Mery.

Bunda, simak juga cerita wanita eks TKW yang dapat hadiah mewah dari mertua bule dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]


(AFN)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda