moms-life

5 Fakta Wanita Sulsel Sukses di Dubai, Pernah Alami KDRT hingga Nekat Merantau ke Jakarta

ANNISAAFANI   |   HaiBunda

Kamis, 05 May 2022 09:30 WIB

Jakarta -

Nasib setiap orang memang sudah ditentukan oleh Yang Maha Kuasa. Namun, bukan berarti kesuksesan hanya dimiliki oleh orang yang beruntung ya, Bunda.

Hal tersebut dibuktikan langsung oleh wanita asal Sulawesi Selatan. Siapa sangka, ia yang dahulu pernah terlilit utang, bisa menjadi pebisnis sukses dan hidup lebih nyaman.


Adalah Nur Afni Ramang, Bunda. Saat ini, ia dikenal sebagai pengusaha sukses karena berhasil bangun perusahaan di Dubai, lho.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Bunda penasaran dengan kisahnya? Simak fakta-fakta yang sudah HaiBunda rangkum dari detikcom sebagai berikut:

1. Mantan suami bekerja sebagai ASN

Nur Afni Ramang hidup sulit sejak lama, Bunda. Orang tuanya sudah meninggal ketika dirinya masih begitu kecil.

Sayangnya, pernikahannya pun tak membuat kehidupannya membaik. Dahulu, ia pernah menikah dengan seorang ASN di Dinas Sosial Pemkab Soppeng pada 2002. Namun rumah tangga yang sudah dikaruniai dua anak tersebut berakhir karena sang suami bersikap kasar pada 2008.

"Saya cerai karena (eks suami) suka mabuk, sering begadang, kalau pulang sering marah-marah dan berlaku kasar," tuturnya, dikutip dari detikcom.

Banner Cerita Fabel SederhanaCerita Fabel Sederhana/ Foto: HaiBunda/Annisa Shofia

2. Pernah terlilit utang

Nur Afni Ramang meninggalkan kampung halamannya hanya berbekal dua pasang baju dan uang Rp50 ribu, Bunda. Sebelum ke Dubai, ia juga pernah malu terjerat utang sebesar Rp200 juta.

Akibat utang tersebut, Nur Afni mengaku sampai harus menggadaikan sertifikat rumah untuk melunasi sebagian utangnya.

"Sekitar Rp200 juta utangku dulu. Orang-orang pada datang ke rumah menagih, sampai sertifikat rumah saya jaminkan sama orang untuk bayar utang sebagian," ungkap Nur Afni.

Perempuan yang akrab disapa Ani mengaku terjerat utang ini karena pernah gagal berbisnis. Dia pernah menekuni sejumlah pekerjaan. Jadi tukang kredit alat elektronik dan pakaian pernah dilakoni. Selain itu juga pernah buka usaha kuliner menjual songkolo (beras ketan hitam) dan bebek palekko (bebek daging cincang).

"Lancar ji usaha sebenarnya. Cuman saya beralih (fokus) menjadi semacam rentenir, meminjamkan uang ke orang yang butuh," paparnya.

Saat itu, usaha peminjaman uang ini dinilai Ani cukup berhasil dan mengaku cukup banyak menggaet nasabah. Dia kemudian berani menambah modal dari kerabatnya dengan meminjam hingga Rp450 juta.

"Ada dulu kepala dinas di Soppeng, saya kasih pinjamkan uang sekitar Rp450 juta, itu modal keluarga yang saya kasihkan (pinjamkan)," katanya.

Ani mengaku mengenakan bunga pinjaman 20 persen untuk setiap Rp1 juta pinjaman yang diberikan. Pembayaran si kepala dinas ini disebut Ani cukup lancar pada awalnya. Hingga kemudian si kepala dinas ini berkasus sehingga harus masuk penjara.

"Cuman ditangkap mi itu orang (si kepala dinas) padahal pembayaran baru setengah. Baru setengah dilunasi," jelasnya.

Ini kemudian membuat bisnis pinjam uang Ani goyah. Uang Rp450 juta yang dipinjam si kepala dinas tak mungkin lagi diharap bisa kembali seluruhnya karena si kepala dinas kini mendekam di penjara.

Simak kelanjutannya di halaman berikut ya, Bunda.

Bunda, simak juga fakta Yanti TKW Blitar kerja di Singapura dan Hong Kong yang bisa bangun rumah idaman dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT