Gadis Yatim Piatu 21 Th Dapat Warisan Rp1,7 M, Caranya Atur Keuangan Cerdas Bun

Dapat warisan miliaran di usia kepala dua, apa yang ada di benak Bunda? Pengalaman ini persis dijalani oleh Evi, usianya baru 21 tahun. Belum lama, ibunda meninggal dunia menyusul mendiang ayahnya.

Begitu berstatus yatim piatu, Evi mendapat warisan Rp1,7 miliar dan di saat yang sama pula, Evi harus menanggung 3 anggota keluarga di rumahnya yang tidak bekerja, yaitu kakak, adik, dan nenek. Ia juga bertugas sebagai pengelola keuangan di rumahnya.

Perempuan yang masih menjadi mahasiswa salah satu universitas swasta di Jakarta ini menjelaskan bahwa sang kakak saat ini belum bekerja karena masih berkuliah di luar negeri, penghasilan part time-nya hanya cukup untuk kebutuhan. Sementara adiknya, saat ini baru saja masuk kuliah.

Meski punya warisan Rp1,7 miliar, Evi tak serta-merta menghabiskannya untuk berbagai kebutuhan, Bunda. Justru, ia bekerja menjadi guru dan magang untuk bisa mencukupi kebutuhan rumah serta menanggung tiga kepala.

"Income aku sekarang bisa dibilang 3 sih ya. Yang pertama ngajar musik di sekolah musik, ngajar privat piano, dan magang," paparnya, dilansir kanal YouTube Felicia Putri Tjiasaka, baru-baru ini.

Penghasilan dari ketiganya itu ia masukkan ke dua rekening pemasukan dan pengeluaran yang berbeda. Satu untuk rumah dan satu rekening pribadi.

Gaji dari sekolah musik sekitar Rp7,2 juta, Evi masukkan ke rekening rumah sebesar Rp5 juta. Sisanya Rp1,2 juta, Evi masukkan ke reksadana untuk dana darurat pribadi, lalu Rp1 juta lagi, ia masukkan ke rekening pribadinya.

Banner Jenis Bougenville/ Foto: HaiBunda/Mia

Lalu, penghasilan dari privat itu sekitar Rp3,8 juta, ia masukkan ke rekening rumah. Dari magang, Evi dapat Rp2,5 juta, ia masukkan ke reksadana Bibit untuk biaya kuliah.

Tak sampai situ, untuk pemasukkannya yang ditransfer ke rekening rumah, ia juga masukkan uang pensiun sang nenek sebesar Rp1 juta, uang bantuan gereja Rp500 ribu, serta dana yang berkaitan dengan profesi ibunda yang hingga kini masih ia terima sebesar Rp2 juta.

Sehingga jika ditotal, Rp12,3 juta. Namun, ternyata setelah dihitung-hitung, pengeluaran bulanan untuk kebutuhan rumah dan menanggung 3 kepala itu masih melebihi dari pemasukkan, sekitar Rp15,3 juta, Bunda.

Bagaimana untuk menutupi kekurangan Rp3 juta itu? Sebelum menjawab pertanyaan itu, Evi menjelaskan aset yang ia dapat dari warisan ibunda dan bagaimana mengelolanya serta menjadikannya investasi. Menarik untuk disimak nih, Bunda. Baca di halaman berikut ya!

Simak juga solusi persiapkan dana pendidikan anak:

[Gambas:Video Haibunda]

RENCANA EVI DALAM INVESTASIKAN WARISAN RP1,7 M

Foto: Getty Images/Morsa Images

Evi menjelaskan aset yang ia dapat dari warisan ibunda dan bagaimana mengelolanya, serta menjadikannya investasi, Bunda.

"Untuk asetnya, mama meninggal itu meninggalkan dua aset, rumah dan mobil. Dan total uang itu sekitar Rp1,1 miliar. Itu dari tabungan dan uang duka. Kita juga ada asuransi jiwa, Rp600 juta. Tapi Rp600 juta ini belum cair, jadi kalau sudah cair total uangnya ini sekitar Rp1,7 miliar,"

Dari 1,7 miliar ini, Evi sudah memiliki rencana akan diinvestasikan ke mana saja uang tersebut, Bunda. Evi berencana ingin memasukkan ke reksadana sebesar Rp450 juta, ia juga berencana memasukkan ke P2P Lending juga sekitar Rp375 juta.

Evi juga berkeinginan untuk memasukkannya ke saham, namun belum mulai karena merasa belum punya pengetahuan cukup mengenai saham.

"Lalu obligasi, aku rencana mau masukin Rp375 juta. Sisanya, Rp300 juta itu aku masukkin tabungan di bank, karena pengeluaran rumah itu masih defisit sekitar Rp3 jutaan," kata Evi.

Tujuan keuangan Evi pribadi adalah untuk mengambil kuliah S2 langsung setelah S1. Ia sudah menabung sekitar Rp9,5 juta di reksadana. Ia juga memiliki gol, di bulan Februari 2022 nanti harus terkumpul Rp17,6 juta, Agustus 2022 juga harus terkumpul Rp17,6 juta, lalu Februari 2023 harus terkumpul Rp16,3 juta.

"Seharusnya Februari 2023 itu aku sudah lulus S2. Itu tadi tujuan keuangan pribadi, aku juga punya tujuan keuangan bersama, pastinya dalam waktu dekat itu pengennya penghasilannya lebih besar dari pengeluaran, sebesar Rp15,3 juta. Dengan budget segitu, pengennya dapat Rp16 - 17 juta supaya enggak terlalu mepet."

Meski mendapat warisan total Rp1,7 miliar, Evi tetap punya masalah keuangan, Bunda. Di samping pemasukkannya yang masih kurang, ada masalah lainnya. Baca kelanjutannya di halaman berikut.

MASALAH KEUANGAN EVI

ilustrasi menghitung keuangan/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Doucefleur

Dapat warisan dengan total miliaran bukan berarti Evi bebas dari masalah keuangan. Bagi Evi yang masih berusia 21 tahun, mendapatkan uang Rp1,7 miliar itu sangat banyak. Namun, di saat yang bersamaan, uang itu juga sangat terbatas.

"Sangat banyak in a way, aku belum pernah dikasih tanggung jawab sebesar ini. Tapi sangat terbatas juga karena melihat aku ada tiga tanggungan dan saat ini hanya aku yang bekerja, pengeluaran juga bagi aku cukup besar, karena ada Oma juga yang kebutuhannya banyak,"

Menurut Evi, uang itu akan sangat terbatas jika ia tidak bijak dalam mengatur keuangan dan habis tak bersisa. Ditambah, pengeluaran masih defisit.

Di kesempatan yang sama, Co Founder Ternak Uang Felicia Putri Tjiasaka menyarankan bahwa tugas dan fokus utamanya Evi adalah mencari passive income sebesar Rp10 juta dari warisan yang ditinggalkan oleh mendiang ibunda.

Evi disarankan untuk mengalokasikan di tempat yang cukup aman seperti reksadana pendapatan tetap, karena keluarga bergantung dari passive income ini tiap bulannya.

"Kedua, selain aman, harus ditaruh di tempat yang enggak terlalu ribet untuk diurus. Biarkan uang bekerja untuk keluarga mereka dan Evi bisa fokus untuk mimpi dan tujuan lainnya," tutur Felicia.