HaiBunda

MOM'S LIFE

Mengenal Infeksi Daerah Operasi (IDO), Luka yang Tak Kunjung Sembuh Usai Bedah

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Sabtu, 30 Oct 2021 19:15 WIB
Ilustrasi Infeksi Daerah Operasi (IDO)/ Foto: Getty Images/iStockphoto
Jakarta -

Bunda pernah dengar infeksi yang disebabkan luka bekas operasi? Dalam ilmu kedokteran, kondisi ini biasanya disebut Infeksi Daerah Operasi (IDO).

Di negara berkembang IDO terjadi pada 8 hingga 30 persen dari semua pasien yang menjalani prosedur bedah dan menjadi penyebab signifikan morbiditas dan mortalitas setelah operasi, Bunda. Dokter Spesialis Bedah Saraf Konsultan & Ketua IKABI, Prof. Dr. dr. Andi Asadul Islam, Sp.BS(K), mengatakan bahwa insiden IDO di Indonesia bervariasi antara 2 sampai 18 persen di tahun 2011.

"IDO menyebabkan kematian 3 kali lipat lebih tinggi dan beban biaya yang lebih tinggi karena durasi rawat inap yang signifikan lebih tinggi dan diperlukannya intervensi medis tambahan seperti operasi ulang," ujar Andi, dalam acara Virtual Media Briefing dengan tema Launching Clinical Practice Guideline: Infeksi Daerah Operasi (IDO), via Zoom, Kamis (28/10/2021).


IDO masih menjadi masalah serius karena bisa menyebabkan komplikasi dan biaya tambahan perawatan pada pasien. IDO juga menjadi ancaman terkait meningkatkan resistensi antibiotik. Lalu apa sih IDO dan apa saja faktor risikonya?

Menurut Dokter Spesialis Bedah, Dr. dr. Warsinggih, Sp.B-KBD, IDO atau Surgical Site Infection (SSI) adalah infeksi yang terjadi di daerah bekas operasi dalam kurun waktu 30 hari atau hingga 1 tahun pasca bedah bila menggunakan implan.

Luka bekas operasi yang sering menyebabkan IDO adalah adalah kemerahan, bengkak di sekitar luka jahitan, keluar nanah atau darah, muncul rasa sakit yang luar biasa, nyeri pada luka, rasa hangat di daerah luka, dan terkadang sampai demam. Pada kondisi yang serius, pasien terpaksa mendapatkan tindakan operasi ulang.

Klasifikasi IDO

Berikut tiga klasifikasi IDO yang Bunda perlu tahu:

1. Superfisial

Terbatas di lapisan kulit atau bagian luar dan jaringan subkutis. Walaupun hanya di lapisan luar, nyeri cukup mengganggu dan membuat orang sulit melakukan aktivitas.

2. Deep

Mengenai lapisan yang lebih dalam hingga mengenai otot. Namun, organ tidak akan terluka atau bermasalah pada kondisi ini.

3. Organ atau rongga

Infeksi ini mencapai organ atau berbentuk rongga. Kondisi ini cukup serius, sehingga memerlukan tindakan pembedahan kembali. Klasifikasi IDO ini bisa sangat memberatkan untuk pelayanan kesehatan atau pasien itu sendiri.

Faktor risiko dan cara mencegah IDO bisa dibaca di halaman berikutnya ya.

Simak juga tips cegah luka punggung akibat terlalu lama berbaring, dalam video berikut:

(ank/som)
FAKTOR RISIKO IDO

FAKTOR RISIKO IDO

Halaman Selanjutnya

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Mengenal Posisi Seks Pretzel dalam Berhubungan Intim, Tips Melakukan hingga Risikonya

Kehamilan Dwi Indah Nurcahyani

Perjalanan Hidup Almarhumah Mpok Alpa, dari Penyanyi Dangdut hingga Sukses Jadi Presenter dan Komedian

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Isak Tangis di Pemakaman Mpok Alpa, Billy Syahputra Ikut Turun ke Liang Lahad

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Apakah Bayi Bermimpi saat Tidur? Begini Faktanya

Parenting Nadhifa Fitrina

10 Penyebab Kolesterol Tinggi dan Cara Mengatasinya

Mom's Life Amira Salsabila

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Perjalanan Hidup Almarhumah Mpok Alpa, dari Penyanyi Dangdut hingga Sukses Jadi Presenter dan Komedian

Apakah Bayi Bermimpi saat Tidur? Begini Faktanya

Film Korea My Daughter is a Zombie Pecahkan Rekor, Ini 5 Fakta Menarik yang Curi Perhatian Penonton

9 Resep MPASI BB Booster untuk Bayi Usia 11 Bulan ke Atas

Mengenal Posisi Seks Pretzel dalam Berhubungan Intim, Tips Melakukan hingga Risikonya

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK