
moms-life
Peran Penting Ilmuwan RI Carina Joe di Balik Pembuatan Vaksin AstraZeneca
HaiBunda
Jumat, 29 Oct 2021 16:44 WIB

Pemerintah Indonesia kini sangat memfokuskan kegiatan vaksinasi COVID-19 di berbagai kelompok, Bunda. Karena kegiatan vaksinasi pula keadaan Indonesia berangsur pulih dan terbebas dari zona merah.
Salah satu jenis vaksin yang digunakan oleh Indonesia sejak awal adalah AstraZeneca. Vaksin ini merupakan vaksin yang diproduksi oleh Inggris.
Yang membuat bangga, ternyata salah satu figur yang ada di dalam tim vaksin AstraZeneca adalah seorang wanita Indonesia, Bunda. Ia adalah Carina Citra Dewi Joe atau yang biasa dikenal dengan Carina Joe.
Carina adalah seorang wanita yang memperoleh gelar doktoral dalam bidang bioteknologi di Royal Melbourne Institute, Australia, Bunda.
AstraZeneca sendiri merupakan vaksin yang paling banyak digunakan oleh dunia, Bunda. Karena itu, Carina menjadi perwakilan tim yang akan menerima penghargaan Pride of Britain di London pada akhir pekan ini.
Dr. Sandy Douglas yang merupakan ketua tim manufaktur mengatakan kalau formula 'dua sendok makan sel' yang ditemukan oleh Carina menjadi acuan produksi besar vaksin Oxford AstraZeneca ini. Tak hanya itu vaksin ini juga bisa diproduksi dengan harga semurah mungkin.
Untuk Bunda ketahui, saat ini vaksin AstraZeneca sudah diproduksi di lima benua dan digunakan oleh lebih dari 170 negara, lho. Salah satu negara yang menggunakan vaksin ini tentu saja Indonesia.
Melansir dari laman BBC News Indonesia, kolaborasi antara Universitas Oxford dan AstraZeneca ini bisa memproduksi vaksin dalam jumlah besar namun dalam waktu yang singkat, Bunda. Biasanya, proses pembuatan vaksin dilakukan dalam waktu setidaknya selama 10 tahun.
Carina sendiri menemukan 'formula 30 mililiter sel' pada Januari 2020, Bunda. Temuan ini memungkinkan vaksin diproduksi lebih banyak 10 kali dengan menggunakan sel hanya sekitar dua sendok makan.
Nantinya, hasil kerja keras Carina dan tim ini akan dipublikasi dan diterbitkan di Universitas Oxford pada bulan November, Bunda. Keren banget, ya!
Bunda penasaran bagaimana bisa formula sederhana yang dibuat oleh Carina bisa menekan harga produksi? Klik baca halaman berikutnya yuk, Bunda.
Bunda, simak juga video efek samping pasca vaksin COVID-19 bagi Bunda hamil berikut ini:
FORMULA BUATAN CARINA SANGAT PENTING
Ilustrasi vaksin/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Worayuth Kamonsuwan
Dr. Sandy mengatakan bahwa formula yang diciptakan oleh Carina ini dibuat di berbagai penjuru dunia dengan harga yang paling murah, Bunda. Setidaknya ada lebih 1,5 miliar dosis vaksin Oxford AstraZeneca yang telah disebarluaskan secara global.
"Dengan kombinasi upaya Dr Carina Joe untuk meningkatkan proses manufaktur dan komitmen serta kerja keras rekan-rekan kami di AstraZeneca dan semua mitra kami lainnya, kami mampu memberikan vaksin untuk dunia, dibuat di berbagai penjuru dunia, dengan harga semurah mungkin," jelasnya.
"Ada lebih dari 1,5 miliar dosis vaksin Oxford AstraZeneca yang didistribusikan secara global," sambung Dr. Sandy kemudian.
Tak hanya itu, sebagai ketua tim, Dr. Sandy mengungkapkan rasa bangganya dengan seluruh tim yang bertugas, Bunda. Vaksin buatan mereka bahkan sudah dikirim ke berbagai negara di luar Amerika Utara dan Eropa, lho.
"Saya sangat bangga dengan kerja kami yang memungkinkan manufaktur vaksin dilakukan di lebih dari selusin tempat di lima benua, dengan sejumlah besar vaksin dikirim ke berbagai negara di luar Amerika Utara dan Eropa," papar Dr. Sandy.
Berdasarkan hasil wawancaranya bersama BBC Indonesia, Dr. Sandy mengungkapkan bahwa formula dari Carina adalah salah satu hal yang penting terutama bagi negara berkembang seperti Indonesia. Hal ini karena jumlah vaksin yang didapat dari jumlah sel tertentu sangat berhubungan dengan harga.
"Jadi, formula Carina ini sangat produktif sehingga (vaksin) dapat dibuat dengan harga murah," paparnya.
Alasan lainnya, formula sederhana milik Carina bisa ditransfer ke berbagai fasilitas seperti Serum Institute of India, Bunda. Formulanya yang sederhana mudah dipelajari dengan cepat sehingga bisa dikerjakan oleh seluruh dunia.
Sementara itu, Carina sendiri mengatakan kalau dirinya hampir menyerah dalam mengembangkan vaksin ini, Bunda. Bagaimana bisa?
Simak kisah selanjutnya di halaman berikutnya, ya!
CARINA HAMPIR MENYERAH KARENA TERTEKAN
Ilustrasi Vaksin AstraZeneca/Foto: 20detik
Dr. Sandy memimpin kelompok kecil dengan Carina yang melakukan eksperimen. Sementara itu, Tim pengembangan di bawah ilmuan Profesor Sarah Gilbert mulai mengerjakan vaksin pada pagi hari di 11 Januari 2020.
Empat hari kemudian, pada tanggal 15 Januari 2020, tiga jam sebelum tengah malam, Carina bergegas menyampaikan hasil eksperimen yang telah ia lakukan selama tiga bulan, Bunda. Dr. Sandy yang mendengar hal ini kemudian terkejut dan tak percaya.
"Saya sangat senang, saya terkejut. Saya tidak memperkirakan, bisa ditemukan formula untuk meningkatkan apa yang telah kami kembangkan, dengan volume begitu besar," katanya.
Beberapa minggu setelah 11 Januari, tim Sarah Gillbert mulai melakukan uji klinis fase pertama, Bunda. Kemudian, tim Dr. Sandy diminta untuk memperbanyak vaksin agar bisa dipakai dan diuji pada fase dua dan tiga.
Carina mengerjakan semuanya seorang diri, Bunda. Karena itu, Dr. Sandy merasa khawatir kalau Carina terkena virus Corona karena perusahaan sangat membutuhkan sosok Carina.
Sebelumnya, Carina sendiri mengatakan kalau ia sempat hampir menyerah karena tekanan yang begitu besar. Ia juga takut kalau vaksin yang telah ia buat gagal dikembangkan.
"Pandemi mengajarkan saya untuk tahan banting dengan segala keadaan untuk mengerjakan tugas saya karena saat itu hanya saya satu-satunya yang bisa mengerjakan eksperimen ini karena tim ini kecil," papar Carina.
"Tidak ada gantinya untuk mengerjakan tugas ini. Tidak semudah itu merekrut orang, perlu training lama. Semuanya harus saya sendiri yang atasi," tambahnya kemudian.
Tak hanya itu, Carina juga mengungkapkan kalau dirinya sempat menangis di depan sang bos dan meminta untuk berhenti. Namun, bosnya terus memberi dukungan dengan mengatakan hal yang dilakukan Carina adalah hal yang tepat.
"Saat hampir menyerah, bos saya bilang, kita melakukan hal yang tepat. Ini mungkin satu hal yang sangat penting yang kita lakukan dalam karier kita karena banyak orang meninggal, jadi kita lakukan yang terbaik, demi kemanusiaan," kata Carina.
Bunda, simak juga video WHO peringatkan varian Mu berikut ini:
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Mom's Life
Kemenkes Siapkan Vaksinasi COVID-19 Booster Ketiga, Ini Wilayah yang Diutamakan Bun

Mom's Life
Booster Pertama Pakai AstraZeneca atau Pfizer, Cek Jenis Vaksin Booster Keduanya

Mom's Life
Perhatikan, Bun! Ini 4 Hal yang Harus Dihindari Usai Vaksin Booster

Mom's Life
5 Fakta Sarah Gilbert, Wanita Inspiratif Penemu Vaksin COVID-19 AstraZeneca

Mom's Life
Apa Perbedaan Vaksin COVID-19 Sinovac dan AstraZeneca? Simak di Sini Bunda


7 Foto
Mom's Life
7 Potret Ova Emilia, Wanita yang Resmi Jadi Rektor UGM Periode 2022-2027
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda