Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

6 Resep Minuman Tradisional Kaya Rempah, Penghangat Tubuh saat Musim Hujan

Melly Febrida   |   HaiBunda

Kamis, 04 Nov 2021 07:41 WIB

Wedang Secang or also known as Wedang Uwuh, is a traditional herbal drink from Imogiri district in Yogyakarta, Central Java. It is an infusion tea of local dried spices and herbs such as secang wood, ginger, nutmeg, cloves, clove leaves, cinnamon, cardamom, lemongrass and sweetened with rock sugar. The red color is obtained thru the secang wood. The tea is served in clear glass with a lemongrass dipped in. The spices and herbs used in making this herbal tea are arranged on the table.
Ilustrasi minuman tradisional kayak rempah, wedang uwuh. Foto: Getty Images/iStockphoto/MielPhotos2008

Musim hujan seperti ini paling enak ditemani minuman hangat beserta panganan rebus seperti ubi rebus, pisang rebus, atau kacang rebus. Apalagi kalau minumannya terbuat dari rempah-rempah. Selain menghangatkan tubuh, rempah-rempah ini juga bagus fungsinya untuk kesehatan.

Dalam buku Minuman Tradisional Penguat Kekebalan Tubuh, penulisnya Endang S Sunaryo yang merupakan pengamat gizi dan pangan berbagi resep minuman tradisional dengan menggunakan berbagai rempah-rempah yang mudah didapat. Resep minumannya juga terbilang gampang dibuat.

Bunda tentu sering mendengar istilah wedang. Ya, wedang ini umumnya terbuat dari berbagai rempah. Apa yang membedakannya dengan minuman lainnya? Pada wedang terdapat rempah-rempah dan herbal yang mengandung flavonoid, yaitu senyawa aktif yang memperkuat sistem kekebalan.  

Minuman wedang rempah dipercaya turun temurun karena manfaat rempah yang menyehatkan dan dipercaya mampu mengusir penyakit masuk angin. Resep minuman rempah di bawah ini bisa Bunda coba di rumah, dari wedang jahe yang sederhana hingga, bandrex atau bir pletok lho.

1. Wedang jahe

Wedang jahe umumnya disajikan pada musim penghujan atau malam hari ketika udara dingin menerpa. Wedang jahe ini dibuat secara sederhana, dari air yang dimasak bersama gula kelapa dan jahe yang dikupas, lalu dibakar atau bisa juga digeprek atau dimemarkan.

Dengan berkembangnya pengetahuan kesehatan, wedang jahe bermetamorfosis menjadi wedang jahe rempah dan aromanya mengundang disamping manfaat kesehatan yang luar. 

Banner 7 Warna Cat Rumah Terpopuler 2021

Beberapa daerah di pulau Jawa ada yang menambahkan rempah-rempah lainnya dalam wedang jahe seperti 'secang' yang memberi warna merah, ada yang memberi nuansa rasa dan lada yang memberi rasa sedikit pedas. Ada pula yang menambahkan daun jeruk purut, selain memperkuat efek sinergi rempah-rempah juga memberi nuansa aroma jeruk purut yang menyegarkan. 

Bahan:

  • 100 gram jahe
  • 1-2 batang serai
  • 1-2 lb kayumanis
  • 5-7 bh kapulaga, dikeluarkan bijinya
  • 50-100 gram kunyit
  • 10 biji cengkeh
  • Asam secukupnya
  • Daun pandan/vanilla jika suka
  • 150-200 gram gula kelapa/gula aren 
  • 2 lt air mineral

Cara membuat:

  1. Kerok kulit jahe dan kunyit hingga bersih. Iris tipis dan hancurkan dengan menggunakan air mineral 500 ml.
  2. Cuci bersih serai dan memarkan.
  3. Didihkan air mineral lalu masukkan jahe, kunyit, serai, serta rempah lainnya. Biarkan sampai mendidih di atas api kecil selama sekitar 15 menit. Tujuannya, agar minyak atsiri dalam rempah-rempah terserap sempurna. Tambahkan sedikit garam untuk menambah rasa wedang.
  4. Masukkan gula kelapa atau gula aren, sambil diaduk hingga air mendidih. Setelah mendidih, saring kembali untuk membuang kotoran dari gula kelapa jika ada.
  5. Tuangkan wedang jahe ke dalam gelas dan hidangkan saat masih panas.

2. Wedang serbat 

Wedang Serbat ini seperti varian lain dari wedang jahe yang asalnya dari daerah Pacitan, Jawa Timur. Bahan bakunya mirip dengan wedang jahe, hanya menambahkan beberapa rempah tambahan seperti lada, cabe Jawa, cengkeh, adas dan serai untuk memperkuat rasa pedas jahe.  

Pembeda lainnya itu, adanya kolang kaling yang tipis-tipis sebagai isi wedang serbat.  Bunda juga bisa menggunakan jahe merah.

Bahan: 

  • 400 gram gula kelapa/gula aren
  • 150 gram jahe/jahe merah
  • 1 batang serai
  • 3 sdm bubuk merica
  • 5 bh cengkeh
  • 2 lbr kayumanis 
  • 5 bh kapulaga, keluarkan bijinya
  • Garam secukupnya 
  • 200 gram kolang kaling, iris tipis
  • 2 lt air mineral

Cara membuat:

  1. Cuci bersih jahe dan kerok kulitnya hingga bersih. Kemudian bakar jahe, memarkan atau iris tipis.
  2. Rebus air mineral/air minum hingga mendidih, tambahkan irisan jahe dan rempah-rempah lainnya. Biarkan campuran rempah mendidih dengan api kecil selama 15 menit. Ini agar minyak atsiri yang terkandung dalam rempah-rempah terserap sempurna. Tambahkan sedikit garam agar rasa wedang mantap.
  3. Tambahkan gula kelapa atau gula aren yang sudah diiris bersama kolang kaling, lalu aduk kembali hingga mendidih. Saring wedang untuk membuang kotoran dari gula jika ada.
  4. Wedang serbat siap disajikan.

Resep minuman tradisional lainnya, simak pada halaman berikutnya yuk, Bunda.

Simak juga video resep miso udon, makanan khas Jepang yang cocok untuk musim hujan:

[Gambas:Video Haibunda]




RESEP WEDANG UWUH DAN BIR PLETOK

Bir Pletok, the traditional non-alcoholic beer from Betawi culture, Jakarta. The beer, that is basically a herbal concoction, is served with foam on top after being shaken with ice cubes. The beer is served in a old-fashioned glass filled with ice cubes and garnished with lemongrass and pandan leaf. Served with traditional snack also from Betawi, Jakarta.

Ilustrasi minuman tradisional kayak rempah, bir pletok. Foto: Getty Images/iStockphoto/MielPhotos2008

3.  Wedang Uwuh 

Wedang uwuh berasal dari daerah Imogiri, Yogyakarta. Wedang uwuh ini mengandung rempah-rempah antara lain jahe, kulit 'secang' (Caesalpinia sappan) yang memberi warna merah, kayumanis, cengkeh, sereh, daun jeruk purut, dan jangan lupa gula batu atau gula kelapa sebagai pemanis alami.  

Karena mengandung rempah-rempah campuran, minuman ini menghangatkan. Wedang uwuh juga menguatkan dan memperkuat sistem kekebalan tubuh.  

Rempah-rempah utamanya jahe, sereh, cengkeh, dan daun cengkeh mengandung minyak atsiri yang bekerja sebagai anti peradangan sel sehingga mampu mengurangi rasa sakit. Anti-oksidan minyak atsiri bersama mineral-mineral serta vitamin bekerja mengaktifkan kerja enzim metabolisme enzim penghancur dan penangkal radikal bebas sehingga mencegah kerusakan sel.  

Bahan:

  • 75 gram kayu secang kering
  • 200 gram gula batu
  • 100 gram jahe
  • 2 lembar kayu manis kering
  • 5 lembar daun cengkeh kering
  • 5 lembar daun pala kering
  • 4 batang sereh
  • 10-15 butir cengkeh 
  • Batang cengkeh kering secukupnya
  • 1,5 lt air mineral

Cara membuat:

  1. Kupas kulit jahe dan dibakar, lalu geprek atau memarkan atau iris tipis.
  2. Cuci bersih daun cengkeh, kulit secang, dan daun pala. Memarkan batang sereh.
  3. Masukkan cengkeh, daun cengkeh dan daun pala, kayumanis, sereh geprek dan jahe geprek atau jahe iris ke dalam air mineral yang mendidih. Biarkan beberapa saat atau sekitar 15 menit dengan api kecil agar minyak atsiri yang terkandung didalamnya terekstrak sempurna. Kemudian saring.  
  4. Wedang uwuh disajikan panas bersama gula batu atau gula kelapa.
  5. Sajikan bersama makanan rebus seperti ubi rebus, kacang rebus atau tempe goreng.  

4. Bir Pletok 

Bir pletok dikembangkan sejak jaman Belanda menguasai Batavia. Bir pletok yang dikembangkan untuk memenuhi permintaan bangsawan dan juragan Betawi segera mendapat perhatian karena disamping tidak membuat mabuk peminumnya, bir ini terasa segar dan menyehatkan, apalagi jika disajikan dingin. 

Rasa rempahnya dominan jahe, campuran sereh, kayumanis, kapulaga, pala, dan cengkeh yang mengundang selera. Busa pada bir pletok ini karena dikocok dengan shaker atau memasukkannya dalam waring blendor.

Bahan:

  • 500 gram jahe
  • 10 butir cengkeh
  • 2 lembar kayu manis 
  • 5 buah kapulaga, keluarkan bijinya
  • 4 batang serai
  • 5 lembar daun jeruk purut
  • 50-75 gram layu secang, jika ingin warna merah dominan
  • Bubuk pala secukupnya
  • 350 gram gula pasir
  • Garam secukupnya
  • 2 liter air mineral

Cara membuat:

  1. Bakar jahe dan kerok atau kupas kulitnya, kemudian geprek.
  2. Ambil bagian batang bawah serai, lalu geprek atau memarkan agar minyak atsiri mudah terekstrak. Iris tipis daun jeruk purut.
  3. Rebus air hingga mendidih, masukkan jahe bakar iris, serai geprek, daun jeruk purut iris, kayumanis, cengkeh, biji kapulaga dan 'secang'. Biarkan bir Pletok beberapa saat sekitar 15 menit agar rempah-rempah terekstrak sempurna artinya minyak atsiri terserap air. Kemudian saring.
  4. Didihkan kembali campuran rempah sambil menambahkan gula pasir hingga larut sempurna.
  5. Jika sudah dingin, bir pletok siap disajikan dengan tambahan es batu. Agar menyerupai bir, dapat menggunakan shaker atau blender sehingga terbentuk busa. Untuk musim hujan atau malam yang dingin, sajikam selagi panas.  

Resep lainnya simak di halaman berikutnya yuk, Bunda.

RESEP BANDREK DAN BAJIGUR

Bandrek- ginger tea in Indonesian. It is made from coconut milk or condensed milk and various spices. The drink is popular on the island of Java. Wooden background, selective focus.

Ilustrasi minuman kayak rempah, bandrek. Foto: Getty Images/iStockphoto/ALEKSEI BEZRUKOV

5. Bandrek 

Minuman ini serupa dengan wedang jahe. Umumnya dijumpai sebagai minuman penghangat badan yang bisa dikonsumsi masyarakat pegunungan. Bahan baku utama adalah jahe dan serutan kelapa untuk isinya.

Selain serutan daging kelapa muda, terkadang bandrek disajikan dengan kolang kaling yang diiris tipis-tipis. Penulis memodifikasi resep bandrek untuk memperkaya manfaat rempah-rempah, selain sebagai panas badan tapi rempah juga memperkuat sistem kekebalan, sistem antioksidan, dan anti mikroba.  

Bahan: 

  • 400 gram gula merah
  • 200 gram jahe
  • 10 btr cengkeh kering
  • 1 lbr kayumanis
  • 5 buah kapulaga, dikeluarkan isinya
  • 1 buah daging kelapa
  • 5 gram garam
  • Daun pandan sesukanya
  • 2 lt air mineral

Cara membuat:

  1. Bersihkan jahe dan kupas kulitnya, kemudian dibakar dan digeprek atau dimemarkan. Bunda juga bisa mengiris tipis-tipis.
  2. Rebus air hingga mendidih, masukkan jahe bakar iris, kayumanis, kapulaga, cengkeh dan daun pandan. Biarkan beberapa saat sekitar 15 menit dengan api kecil agar rempah-rempah terekstrak sempurna artinya minyak atsiri terserap udara. Kemudian saring.
  3. Didihkan kembali campuran rempah sambil menambahkan kelapa dan garam sampai larut. Selanjutnya disaring.  
  4. Serut daging kelapa muda dan sajikan bandrek dalam gelas.

6. Bajigur 

Bajigur bisa diminum ketika udara dingin atau musim penghujan. Jika bandrek disajikan dengan daging kelapa serut atau kolang kaling iris, bajigur jarang disajikan dengan isi. Jika pun ada, maka kolang kaling alternatifnya.

Berbeda dengan bandrek, bajigur mengandung kopi dan rempah-rempah jahe dan kayumanis serta santan yang memberi rasa gurih.  

Bahan:

  • 100 gram jahe
  • 1 lembar serai
  • 2 liter santan kelapa, diperas dari 2 kelapa, dapat dipisahkan antara santan kental dan santan encer
  • 350 gram gula aren
  • 1 lembar kayumanis 
  • 3 buah kapulaga, dikeluarkan bijinya
  • 5 biji cengkeh
  • 10 gram kopi bubuk
  • Daun pandan sesukanya
  • 2 gram vanili bubuk
  • Garam halus secukupnya
  • Kolang-kaling sesukanya

Cara membuat:

  1. Bersihkan jahe, kupas kulitnya kemudian dibakar dan digeprek/dimemarkan.
  2. Ambil bagian bawah batang serai, lalu memarkan agar minyak atsiri mudah terekstrak.
  3. Rebus air hingga mendidih, masukkan segera jahe bakar iris, serai geprek, kayumanis, cengkeh, biji kapulaga, dan daun pandan. Biarkan beberapa saat sekitar 15 menit agar rempah-rempah terekstrak sempurna, artinya minyak atsiri terserap air. Selanjutnya disaring.
  4. Didihkan kembali campuran rempah sambil menambahkan gula gula, aduk sampai larut sempurna. Kemudian saring kembali untuk menghilangkan kotoran yang terbawa oleh gula kelapa/gula aren.
  5. Tambahkan kolang kaling ke dalam campuran rempah dan masak kembali sampai kolang kaling lunak.
  6. Tambahkan santan, kopi, garam, dan vanili bubuk sambil diaduk rata dan mendidih.
  7. Bajigur siap disajikan dalam gelas.

Selamat mencoba, Bunda.


(fir/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda