Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Mengenal Diet Okinawa, Bisa Turun Berat Badan hingga Berumur Panjang

Arina Yulistara   |   HaiBunda

Senin, 08 Nov 2021 06:30 WIB

Ilustrasi wanita diet
Ilustrasi diet okinawa. Foto: Getty Images/iStockphoto/macniak

Apakah Bunda pernah mendengar diet okinawa? Diet Okinawa sempat viral karena dianggap menjadi salah satu metode makan sehat yang bisa membantu Bunda hidup lebih lama.

Diet Okinawa ‘lahir’ dari Jepang, tepatnya di Pulau Ryukyu, Okinawa. Dilansir dari Healthline, Okinawa termasuk salah satu dari wilayah di dunia yang dikenal sebagai zona biru.

Orang-orang yang hidup di zona biru memiliki hidup lama, makmur, dan sehat, dibandingkan dengan populasi suatu daerah dari bagian dunia lainnya. Banyak penduduk Kepulauan Ryukyu, Okinawa, yang hidup lama bahkan hingga 100 tahun.

Para ahli percaya bahwa mereka hidup lebih lama karena beberapa faktor genetik, lingkungan, dan gaya hidup. Diet sehat yang dijalani para penduduk Okinawa salah satu faktor terkuat mengapa mereka bisa berumur panjang.

Yuk mengenal lebih detail apa itu diet Okinawa dan bagaimana menjalaninya seperti dilansir dari berbagai sumber.

Banner 7 Warna Cat Rumah Terpopuler 2021

Apa itu diet Okinawa?

“Diet Okinawa sangat kaya akan produk, membuatnya kaya akan fitonutrien dan antioksidan yang mungkin menjadi alasan untuk manfaat kesehatan dan bersifat anti-penuaan,” kata Stefani Sassos, MS, RDN., selaku Registered Dietitian di Good Housekeeping Institute, seperti dikutip dari Good Housekeeping. 

Stefani melanjutkan, diet Okinawa dilakukan dengan membatas konsumsi daging, biji-bijian olahan, lemak jenuh, gula, garam, dan produk susu penuh lemak. Makanan tersebut dibatasi karena memiliki lebih banyak sifat inflamasi. 

Itulah mengapa National Institute of Aging dan National Geographic telah mengidentifikasi bahwa diet Okinawa sebagai diet zona biru. Meski tidak sepenuhnya vegan tapi fokus pada makanan nabati sehingga termasuk zona biru. 

Apa saja makanan yang dikonsumsi saat diet Okinawa?

Sebagian besar makanan untuk diet Okinawa terdiri dari sayuran hijau, kuning, berakar, berbasis kedelai, dan jamur. Orang Okinawa tetap mengonsumsi makanan seperti ikan, daging, susu, dan biji-bijian seperti nasi tapi jumlahnya sedikit. 

Ini dia beberapa contoh makanan dalam diet Okinawa:

Sayuran: ubi jalar oranye, ubi jalar ungu, rumput laut, rebung, lobak, pare, kubis, wortel, labu, pepaya, dan jamur.
Makanan berbahan dasar kedelai: tahu, miso, natto (kedelai yang difermentasi), dan edamame.
Biji-bijian: millet, gandum, nasi, dan mie.
Daging dan makanan laut: ikan, ragam seafood, dan daging babi.

Diet Okinawa biasanya tidak termasuk makan daging sapi, daging olahan, telur, keju, susu, dan karbohidrat olahan seperti permen manis dan camilan gurih.

“Diet Okinawa rendah karbohidrat olahan, itu tidak berarti diet Okinawa rendah karbohidrat. Faktanya, orang Okinawa dikenal mengonsumsi asupan tinggi karbohidrat mentah seperti sayuran mentah, sayuran hijau-kuning, dan makanan pokok mereka adalah kentang atau ubi,” ujar Stefani.

Simak penjelasan diet okinawa lainnya di halaman selanjutnya yuk, Bunda.

Simak juga video Yulia Baltschun berbagi tips tentang diet berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]


PAKAI PRINSIP 'BERHENTI MAKAN SEBELUM KENYANG'

Shot of a young woman looking unhappy while making a healthy snack with fruit at home

Ilustrasi diet okinawa. Foto: Getty Images/Moyo Studio

Bagaimana dengan porsi makannya?

Orang Okinawa tidak memiliki porsi makan khusus. Namun mereka punya filosofi setiap kali makan, yakni berhenti makan sebelum kenyang. 

Dalam menjalani diet Okinawa, Bunda disarankan berhenti makan saat sudah 80% kenyang. “Ini akan memainkan peran dalam menjaga berat badan dan melawan obsesitas,” sambung Stefani.

Bisakah diet Okinawa membantu menurunkan berat badan?

Jawabannya tentu bisa. Stefani mengatakan bahwa menjaga pola makan seperti diet Okinawa tentu bisa membantu menurunkan berat badan. Namun diet Okinawa tidak dirancang khusus untuk menurunkan berat badan.

“Pasti bisa menurunkan berat badan dengan rencana makan ini, terutama menghilangkan banyak makanan berkalori tinggi seperti permen dan makanan olahan, serta mengikuti konsep berhenti makan sebelum kenyang,” papar Stefani. 

Dampak diet Okinawa untuk kesehatan Bunda

Para peneliti berteori bahwa rendahnya tingkat lemak jenuh, asupan antioksidan yang tinggi, dan beban glikemik rendah akan mempengaruhi berbagai mekanisme biologis, seperti mengurangi stres oksidatif. 

Belum lagi gaya hidup yang aktif bersosialisasi. Penduduk Okinawa senang bergerak secara alami sepanjang hari, hanya dengan memasak, melakukan pekerjaan rumah tangga, hingga berjalan-jalan.

Jika Bunda ingin mencoba diet ini maka perlu dibicarakan dengan dokter terutama kalau ada kondisi khusus. Jangan sampai malah sakit ya, Bunda. Seperti saran dari Stefani.

“Dari diet Okinawa kita belajar banyak. Menekankan lebih banyak makanan utuh, nabati, akan memiliki ragam manfaat kesehatan. Membatasi makanan olahan dan manis, serta makan dalam jumlah sedang, semuanya merupakan strategi penting untuk dimasukkan ke dalam gaya hidup setiap orang,” pungkasnya. 


(fir/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda