HaiBunda

MOM'S LIFE

Bolehkah Berhubungan Intim Setelah Vaksin COVID-19? Ternyata Ini Faktanya Bun

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Selasa, 23 Nov 2021 20:15 WIB
Ilustrasi Berhubungan Intim Setelah Vaksin COVID-19/Foto: iStock
Jakarta -

Kasus positif COVID-19 di Indonesia semakin menurun, Bunda. Hal ini lantaran pemerintah terus menekan peraturan wajib vaksinasi untuk seluruh masyarakat yang sudah memenuhi syarat.

Sebelumnya, hanya ada beberapa kelompok masyarakat yang boleh melakukan vaksinasi. Misalnya saja tenaga kesehatan, lansia, serta anak di atas 12 tahun. Kini, hampir seluruh kelompok masyarakat boleh divaksin termasuk Bunda menyusui.

Dilihat dari laman resmi covid19.go.id, terhitung sejak 20 November 2021 lalu, jumlah masyarakat yang mendapatkan vaksin dosis pertama berjumlah 134.025.009 orang, Bunda. Sedangkan yang sudah mendapatkan dosis lengkap ada sekitar 88.760.197 orang.


Banyak yang mempertanyakan kebenaran vaksin COVID-19. Berbagai pertanyaan pun mulai bermunculan. Salah satu pertanyaan yang banyak ditanyakan adalah tentang hubungan intim setelah vaksinasi.

Salah satu alasan mengapa berhubungan intim menjadi salah satu perdebatan adalah karena berhubungan intim adalah aktivitas fisik yang bisa menguras banyak tenaga. Karena itu, ada pihak yang menyarankan untuk tidak melakukan hal ini setelah vaksin karena tubuh butuh banyak energi untuk membentuk sistem imun.

Melansir dari laman The Sire, Kementerian Kesehatan Singapura tidak menyarankan seseorang yang baru divaksin untuk melakukan olahraga berat, Bunda. Peringatan ini juga lebih dikhususkan untuk Bunda yang mendapatkan vaksin berjenis mRNA seperti Pfizer dan Moderna.

Terdapat pula contoh kasus yang pernah terjadi oleh remaja laki-laki Singapura berusia 16 tahun. Ia mengalami serangan jantung, enam hari setelah mendapatkan dosis pertama vaksin Pfizer.

Saat itu, remaja ini tengah melakukan olahraga angkat beban di gym, Bunda. Ia bahkan mengangkat beban yang beratnya dua kali lipat dari berat badannya,

Kondisi yang dialami oleh remaja ini dinamakan miokarditis. Miokarditis sendiri adalah peradangan pada otot jantung. CDC bahkan telah melaporkan lebih dari 1000 kasus sejak April 2021.

Karena hal ini, Kementerian Kesehatan Singapura melarang masyarakatnya untuk melakukan aktivitas fisik yang berat setelah vaksin, Bunda. Aktivitas ini misalnya saja seperti berenang, bersepeda, berlari, angkat beban, dan sebagainya.

Kalau dilihat berdasarkan defisininya, aktivitas fisik berat adalah aktivitas yang terjadi saat denyut jantung antara 77 hingga 93 persen dengan denyut jantung maksimal 180 denyut per menit. Lantas bagaimana dengan berhubungan intim?

TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI.

(mua/mua)

Simak video di bawah ini, Bun:

7 Makanan Tingkatkan Imun untuk Tangkal Penularan COVID-19

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Tangguh! 5 Potret Artis Jalani Hidup sebagai Single Parent, Kimberly Ryder hingga Acha Septriasa

Mom's Life Annisa Karnesyia

DPR Ajukan Gerbong Merokok, KAI Tegaskan Kereta Tetap Bebas Asap

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Dua Bayi Meninggal Dunia Diduga Akibat Sabun Cuci Terkontaminasi, Ini Gejalanya

Parenting Nadhifa Fitrina

Priceless, 7 Potret Rona Bahagia Publik Figur saat Ungkap Jenis Kelamin Bayi di Gender Reveal

Kehamilan Annisa Karnesyia

Dear Bunda, Ini 3 Pengorbanan yang Bisa Dilakukan Gen Z untuk Sukses

Mom's Life Tim HaiBunda

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Jadi Single Parent, Intip Potret Manis Acha Septriasa Bersama Sang Putri

Ini yang Terjadi pada Tubuh 60 Menit Setelah Minum Soda Diet

Tangguh! 5 Potret Artis Jalani Hidup sebagai Single Parent, Kimberly Ryder hingga Acha Septriasa

DPR Ajukan Gerbong Merokok, KAI Tegaskan Kereta Tetap Bebas Asap

Priceless, Potret Rona Bahagia 7 Publik Figur saat Ungkap Jenis Kelamin Bayi di Gender Reveal

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK