HaiBunda

MOM'S LIFE

Perempuan dan Anak Korban Kekerasan Diusulkan Berhak Mendapat Zakat

Annisa Afani   |   HaiBunda

Minggu, 05 Dec 2021 18:16 WIB
Ilustrasi korban kekerasan seksual/Foto: iStock
Jakarta -

Tingginya angka kekerasan seksual di Indonesia menimbulkan keprihatinan tersendiri bagi banyak pihak. Hal ini turut pula dirasakan Yulianti Muthmainnah, Ketua Pusat Studi Islam Perempuan dan Pembangunan (PSIPP) Institute Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan Jakarta.

Melihat hal ini, Yulianti mencoba melakukan ijtihad fiqih dengan menuliskan buku Zakat bagi Korban Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak, Bunda. Hal ini dilakukan sebagai bentuk Asnaf Fii Sabilillah atau zakat yang didedikasikan untuk membela orang-orang yang lemah dan miskin. 

Dalam karyanya tersebut, Yuli mencatat sejumlah data kekerasan seksual berdasarkan kasus-kasus yang pernah ditanganinya. Selain itu, wanita yang juga berprofesi sebagai dosen ITBAD Jakarta ini, berharap agar lembaga filantropi (yang memberikan banyak dana untuk amal) di Indonesia dapat memberikan perhatian khusus bagi para korban melalui alokasi dana zakat yang dihimpun.


Gagasan yang disampaikan Yuli ini pun disambut baik Dwi Rubianti Kholifah, direktur AMAN Indonesia yang menyatakan dukungannya pada tafsir progresif yang berperspektif adil gender. Sehingga ia mendorong agar konsep zakat tersebut menjadi women human rights defenders (WRHD), yang dapat dimanfaatkan oleh negara lain ke depannya.

"Kami tentu mendukung setiap langkah inisiatif anak-anak muda dan perempuan yang bertujuan untuk menyiarkan nilai-nilai perdamaian, baik dari kacamata Islam maupun agama lain," ujarnya, melalui siaran pers yang diterima HaiBunda pada Rabu (1/12/2021).

Dalam kesempatan yang sama, Rubi Kholifah berharap pendampingan terkait permasalahan perempuan dapat dilakukan secara masif dan kolektif. Salah satu strategi yang ia berikan yakni dengan menggandeng banyak lembaga dan masyarakat sipil.

Rubi juga menekankan pentingnya partisipasi perempuan, Bunda. Ini tak hanya hanya secara fisik, namun juga mengakomodir suara-suara perempuan sebagai basis perubahan.

Ketua Umum Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah (PWNA) Riau, Hardhina Rosmasita, juga mengapresiasi buku Zakat bagi korban Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak ditengah keterbatasan fatwa-fatwa keagamaan kontemporer.

"Ini langkah ijtihad yang luar biasa, fiqih yang progresif sesuai dengan perkembangan zaman saat ini, pun naskah keagamaan ayat Al-Quran dan hadits jumlahnya terbatas, tapi permasalahan terus berkembang, kompleks dan tidak terbatas. Terobosan dalam fiqih harus dikembangkan, seperti yang ada dalam buku zakat ini," kata Rosmasita.

Simak kelanjutanya di halaman berikut, ya.

Bunda, simak juga cara GKR Bendara jadikan media sosial untuk bantu warga laporkan KDRT dan redakan konflik dalam video berikut:

(AFN)
PANDANGAN TOKOH LAINNYA

PANDANGAN TOKOH LAINNYA

Halaman Selanjutnya

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Potret Sudut Rumah Rossa yang Dipenuhi Tanaman Hias

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Benarkah Pekerja Gen Z Paling Rentan Burnout dan Stres saat Bekerja?

Mom's Life Arina Yulistara

Terpopuler: Potret Romantis Nycta Gina dan Rizky Kinos Travelling Bareng

Mom's Life Annisa Karnesyia

7 Potret Artika Sari Devi & Baim Tetap Mesra Meski Sudah 17 Tahun Menikah

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Aline Adita Ungkap Miliki Uterus Didelphys atau Rahim Ganda hingga Akhirnya Hamil setelah 12 Th

Kehamilan Annisa Aulia Rahim

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Memahami Hepatitis B dan C yang Dapat Ditularkan Bumil ke Bayi Melalui Kontak Darah

Potret Sudut Rumah Rossa yang Dipenuhi Tanaman Hias

Benarkah Pekerja Gen Z Paling Rentan Burnout dan Stres saat Bekerja?

5 Potret Kentaro Sakaguchi, Aktor Tampan Jepang yang Jadi Lawan Main Lisa BLACKPINK

Terpopuler: Potret Romantis Nycta Gina dan Rizky Kinos Travelling Bareng

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK