Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Cerita Marissa Anita Lakukan Self Healing, Berdamai dengan Ayah dan Raih Kebahagiaan

Annisa A   |   HaiBunda

Minggu, 12 Dec 2021 16:19 WIB

Marissa Anita adalah seorang jurnalis dan presenter berita Indonesia berumur 31 tahun.
Marissa Anita (Foto: Rengga Sancaya/detikcom)

Seorang manusia bisa saja memiliki kesehatan mental yang buruk. Strategi penyembuhan diri yang dibutuhkan setiap orang pun berbeda-beda. Self healing tidak semudah pergi jalan-jalan lho, Bunda.

Aktris Marissa Anita membagikan pengalamannya ketika menemukan cara untuk berdamai dan menyembuhkan diri sendiri. Wanita 38 tahun itu mengaku pernah jatuh ke fase depresi, Bunda.

"Perjalananku dari sisi mentalku tidak sehat. Aku pada saat itu ada momen di mana malam-malam nangis, tapi tidak tahu kenapa. It's just sadness," ungkap Marissa, dikutip dari kanal YouTube CXO Media.

Marissa bercerita, ia terus-menerus merasakan kesedihan yang tidak diketahui penyebabnya. Suatu ketika, suami Marissa membelikannya sebuah buku tentang psikologi.

Buku tersebut membahas tentang teknik penyembuhan depresi dengan metode Cognitive Behavior Therapy. Setelah membaca buku tersebut, Marissa menemukan kemungkinan penyebab dirinya mengalami depresi. Masalah kesehatan mental itu tak lepas dari keretakan hubungan dengan sang Ayah.

"Saat kecil hingga dewasa aku tidak punya hubungan sehat dengan mendiang bapakku. Karena hubungan tidak baik itu ternyata menumpuk menjadi satu titik yang diistilahkan sebagai depresi," ungkapnya.

Banner Hages Budiman Bunda Hebat di Sekitar kita

Bintang film Ali & Ratu Ratu Queens itu mengaku, hubungannya dengan sang Ayah memang tak kunjung membaik hingga ia sudah dewasa. Suami Marissa kemudian menyarankannya untuk menyelesaikan masalah dengan Ayahanda.

Atas saran dari Andrew Trigg, Marissa Anita kemudian mencurahkan isi hatinya kepada sang Ayah melalui isi surat. Wanita asal Surabaya itu menumpahkan seluruh perasaannya kepada Ayahanda dengan kalimat tertulis.

"Akhirnya aku tulis surat. Aku tumpahkan semua perasaanku, apa yang tidak benar pada saat itu, dan sebagainya," ucap Marissa.

Surat tersebut berhasil menyampaikan isi hati Marissa Anita kepada sang Ayah. Ketika menulis surat tersebut, Marissa sudah memiliki ekspektasi terhadap respon Ayahanda. Hal itu pun sungguh terjadi.

"Bapak ketika menerima surat itu langsung tersinggung. Namanya juga bapak, pasti merasa anaknya kurang ajar banget kalau begitu. Aku sudah set ekspektai, aku bilang kalau bapak baca ini dan marah lalu menganggap aku anak kurang ajar, ya tidak apa-apa," ujarnya.

Lantas, bagaimana cara Marissa Anita mengatasi hubungan dengan Ayahanda yang semakin memburuk? Baca di halaman berikutnya, Bunda.

Saksikan juga video penjelasan bidan tentang peran seorang Ayah ketika Bunda melahirkan:

[Gambas:Video Haibunda]


KONFLIK DENGAN AYAH

Marissa Anita adalah seorang jurnalis dan presenter berita Indonesia berumur 31 tahun.

Marissa Anita (Foto: Rengga Sancaya/detikcom)

Kondisi kesehatan mental Marissa yang memburuk ternyata berasal dari keretakan hubungan dengan sang Ayah. Sejak masih kecil, ia tidak bisa menjalin hubungan yang baik dengan Ayahanda.

Setelah mengungkapkan perasaannya melalui surat, hal yang diprediksi oleh Marissa pun terjadi. Sang Ayah marah karena anaknya mengirimkan surat berisi hal tersebut. Namun ternyata, hal itu menjadi titik balik hubungan mereka.

"Terus dia sebal sama aku. Tapi seminggu kemudian bapak mengirim WhatsApp agak panjang. Intinya dia meminta maaf atas apa yang terjadi, which is amazing," kata Marissa.

Menurut Marissa, tidak semua orang tua memiliki hati yang besar untuk mengakui kesalahan mereka kepada anaknya. Padahal, orang tua juga merupakan manusia yang tidak luput dari kesalahan ya, Bunda.

Marissa pun merasa bangga dengan sang Ayah. Apalagi sejak beberapa tahun terakhir, Ayah Marissa sudah berusaha untuk menjadi orang tua yang baik.

"Tapi di situ bapak juga bilang kalau dia sudah mencoba untuk menjadi bapak yang baik selama beberapa tahun terakhir dan itu benar. Aku ya fair saja gitu. Itu jadi awal mula self healing aku," kata Marissa.

Hal itu menjadi awal mula proses penyembuhan diri Marissa Anita. Ia dan sang Ayah mulai menjalin hubungan yang baik. Namun sayangnya, hubungan itu tak berlangsung lama lantaran Ayahanda Marissa meninggal dunia. Baca di halaman berikutnya.

RAIH KEBAHAGIAAN

Marissa Anita adalah seorang jurnalis dan presenter berita Indonesia berumur 31 tahun.

Marissa Anita (Foto: Rengga Sancaya/detikcom)

Marissa Anita akhirnya lega bisa berdamai dengan sang Ayah. Sejak mencurahkan isi hatinya lewat surat, ia dan Ayahanda memiliki hubungan yang baik, hingga akhir hayat sang Ayah.

"Bapak jadi punya hubungan yang baik dengan aku di sisa waktu hidupnya. Dari 2015 sampai sekarang ya it's been a journey," ucap Marissa.

Menurut Marissa, saat ini ia masih sering merasa sedih dan terluka. Namun hal itu merupakan sesuatu yang wajar. Apalagi saat ini Marissa sudah bisa mengendalikan perasaannya ketika sedang goyah.

Marissa Anita selalu menerapkan prinsip Memento Mori, yang berarti "Ingatlah hari kematianmu". Teori Kristen Latin yang berasal dari abad pertengahan ini merupakan praktik yang berkaitan dengan kehidupan duniawi.

Dengan menganggap setiap harinya adalah hari terakhir kita Marissa di dunia, ia jadi lebih mudah untuk menjalani sisa hidup dengan tenang dan damai.

"Karena bisa jadi hari ini adalah hari terakhir kita hidup. Just really live. It helps me slow down ketika semua pikiran sedang menumpuk," kata Marissa.

Bagi Marissa, kehidupan memang akan selalu dipenuhi dengan penderitaan dan perjuangan. Pasalnya, kebahagiaan hanya akan terasa apabila kita mengenal kesedihan.

Marissa Anita juga menyarankan agar kita selalu memiliki 'alat' yang bisa digunakan untuk mengembalikan kondisi mental ketika sedang goyah. Selain itu, ia juga selalu mencoba untuk mengutarakan perasaan kepada orang-orang terdekat.

"Aku verbalisasi perasaanku. Misalnya aku lagi goyah, aku diam dulu. Lalu aku bilang ke suami kalau aku lagi sedih dan tidak nyaman karena apa. Karena dahulu tuh suamiku suka mikir kalau dia melakukan kesalahan makanya aku ngediemin dia, tapi padahal tidak," tuturnya.


(anm/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda