Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Catat Bun, Ini Masalah Keuangan yang Sering Muncul Menurut Financial Planner

Annisa Afani   |   HaiBunda

Senin, 27 Dec 2021 12:11 WIB

beautiful young woman are buying online with a credit card while sitting in the living room morning. Women are using a computer laptop and doing online transactions at home
Ilustrasi/ Foto: Getty Images/iStockphoto/sorrapong

Dalam berumah tangga, mengatur keuangan agar cukup untuk memenuhi kebutuhan itu penting. Jika tidak, hal ini akan membuat kita keteteran dan bingung jika uang yang dibutuhkan tiba-tiba habis atau tak tersisa.

Mengatur keuangan pun nyatanya tidak bergantung pada situasi. Saat pandemi seperti sekarang, sebetulnya tak berbeda ketika di tahun-tahun sebelumnya.

"Sebetulnya, sama saja lho mengelola uang di masa pandemi dan tidak pandemi. Masalah-masalah yang dihadapi pun sebenarnya sama-sama saja," kata Annisa Steviani selaku Certified Financial Planner dalam Webinar Bekal Mimpi Ibu dengan tema Solusi Digital Pengelolaan Keuangan Ala #IbuMakinJago pada Rabu (22/12/2021).

Hanya saja, Annisa mengakui bahwa sebetulnya yang hadir justru kesadaran dan kekhawatiran. "Jadi kalau ada yang bilang di masa pandemi masalah keuangannya lebih banyak, enggak (benar) juga sih. Cuma, kita jadi lebih menyadari bahwa ada kemungkinan kehilangan pekerjaan, suami sakit, sehingga butuh uang yang banyak."

"Kita hanya menyadari kemungkinan-kemungkinan tersebut, seolah-olah semakin tinggi risikonya. Padahal dari dulu, sama saja masalah keuangan (pengeluarannya) itu-itu saja (rumah, cicilan, sekolah)," sambungnya.

Lebih lanjut, Annisa pun menyadarkan kita bahwa bisa saja, hal-hal yang disebut sebagai masalah keuangan ini muncul karena dari sendiri. Di antaranya:

1. Kehilangan self control

Ini terjadi pada kemampuan kita untuk membatasi diri. Setidaknya, mengerti bahwa uang yang dikeluarkan benar-benar dibutuhkan atau tidak sehingga tak boros.

"Jadi kebanyakan kita tidak memiliki self control yang baik. Jadi kita menjadikan belanja sebagai pelarian. Ini bisa terjadi saat kita menghadapi situasi baru," tuturnya.

2. Tak menabung

Kemudian, kebiasaan menabung yang tidak dipupuk juga hal yang kurang baik, Bunda. Jika sudah merencanakan pun, biasanya ada yang justru menunda-nunda.

"Terus ada pula yang dari dahulu tak memiliki habit (kebiasaan) menabung. Saat mau mulai, terhalang terus dengan alasan, 'Tanggung bulan depan'."

"Padahal ya, enggak. kalau kita mau menabung dari sekarang tanggal 22, ya bisa. Tetap 30 hari juga hitungannya kalau perbulan," sambungnya.

Simak kelanjutannya di halaman berikut ya, Bunda.

Bunda, simak juga tips mengjak anak mulai menabung dalam video berikut, yuk:

[Gambas:Video Haibunda]

PSIKOLOGIS PENYEBAB MASALAH KEUANGAN

Ilustrasi belanja online

Ilustrasi / Foto: Getty Images/iStockphoto/Ridofranz

Dalam kesempatan yang sama, Annisa kemudian mengatakan bahwa masalah keuangan rumah tangga juga bisa muncul dari sisi lain. Yakni psikologi atau masalah yang belum selesai dari masa lalu.

"Bicara masalah keuangan itu sumber masalah sebenarnya bukan keuangannya. Yang ada itu, kita punya masalah lain yang berefek pada masalah keuangan."

"Misalnya, kita punya masalah psikologis. Kita punya dendam masa lalu tentang uang, waktu kecil kita jarang dibelikan mainan atau susah beli buku. Lalu begitu punya anak, kita (tanpa sadar) malah terus-terusan beliin padahal anaknya enggak minta," paparnya.

Jika hal ini terjadi, Bunda harus segera membenahinya. Dengan begitu, hal lainnya akan dapat tersusun dengan rapi ke depannya.

"Enggak ada buat aku masalah keuangan. Coba resapi dahulu deh, ada masalah lain apa yang berimbas pada keuangan kita," sarannya.

Kemudian, Annisa juga memberi insight soal dukungan nih, Bunda. Katanya, suami bisa menjadi partner yang paling pas. Akan tetapi, jangan jadikan Ayah sebagai support saja, melainkan turut menjadi main system dan berjuang bersama.

"Kalau kita bicara dukungan, biasanya orang bilang suami adalah support system. Tapi buat aku, no way, suami itu main system. Enggak bisa kita yang main di lapangan terus suami jadi supporter, yang ada kita sama suami berjuang bareng di lapangan," ungkapnya.

Untuk itu pula, Annisa sarankan agar Ayah dan Bunda saling terbuka soal kemampuan mengatur keuangan. Bahkan, tak ada salahnya juga jika Ayah yang lebih andal mengatur pengeluaran dibandingkan Bunda.

"Makanya ngobrol sama suami, kira-kira mau seperti apa sih kita kelola keuangan? Diskusikan kira-kira siapa yang lebih baik (mengatur uang). Karena kan bisa saja istri yang self control-nya kurang baik dibandingkan suami."

"Tidak usah gengsi siapa yang mengatur. Karena yang mengatur itu harusnya siapa yang bisa, bukan masalah, 'Aku ibu, aku yang mengurus keuangan', enggak perlu seperti itu," ujarnya.


(AFN/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda