Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

11 Tahun Bersama Pasha & Punya 4 Anak, Adelia Ternyata Sering Insecure Bun

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Selasa, 04 Jan 2022 23:00 WIB

Young couple in quarrel at home.sadness young Asian woman sitting on sofa with boyfriends.relationship problems between couples and communication issues concept
Pasha Ungu dan Adelia/ Foto: Instagram @adeliapasha

Memiliki anak setelah punya anak adalah berkah. Namun, tak jarang pasangan merasa ada perubahan dalam keintiman mereka. Tadinya dunia milik berdua, kini anak adalah dunia mereka. Hal itu dialami Adelia Wilhelmina, istri Pasha 'Ungu'.

Beberapa waktu lalu, artis 32 tahun itu mengaku bahwa ia sering insecure dengan hubungan pernikahannya bersama Pasha, Bunda. Padahal, keduanya telah bersama selama 11 tahun. Menurut pengakuannya, Adelia kerap merasa insecure setelah punya empat anak. Kenapa demikian?

"Banyak hal-hal yang aku takutin ya, namanya juga perempuan dalam rumah tangga gitu kan. Takutnya ada mungkin dekat sama seseorang, apalagi dunia pekerjaannya kan," kata Adelia, di acara Dewan Curhat Trans 7, beberapa waktu lalu.

Adelia menambahkan, ia semakin tak percaya diri melihat fakta bahwa masih banyak yang menyukai suaminya hingga sekarang, Bunda. Walau demikian, Pasha Ungu tak percaya bahwa masih banyak perempuan yang menyukainya lantaran usianya tak lagi muda.

Banner Teh DietBanner Teh Diet/ Foto: HaiBunda/Mia

"Jadi apa ya.. yang dirasain sih itu. Jadi ngerasa insecure, aku tuh udah punya anak empat gitu kan. Kemudian, banyak yang suka juga gitu kan sama Mas Pasha," tuturnya.

Dalam hubungan pernikahan, merasa insecure itu wajar, Bunda. Sayangnya, menurut Sabrina Romanoff, PsyD, seorang psikolog klinis dan profesor di Yeshiva University di New York City, perilaku ini sebenarnya dapat membuat pasangan menjauh.

Apa tanda-tanda pasangan merasa insecure? Baca kelanjutannya di halaman berikut.

Simak juga respons anak sulung Alya Rohali hadapi perceraian kedua orang tuanya melalui video berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]



TANDA-TANDA PASANGAN MERASA INSECURE

Family problems, indifference and quarrel. Busy young wife looking at phone, typing message and making stop hand gesture for husband, want to talk isolated on gray background, free space, studio shot

ilustrasi pasangan/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Prostock-Studio

Dilansir Very Well Mind, dalam hubungan, rasa insecure dapat mendorong kita ke pikiran dan perilaku yang tidak membantu. Tanda-tanda itu bisa terlihat apabila kita:

1. Terus-menerus memeriksa pasangan jika Bunda tidak bersama mereka untuk mencari keberadaannya.

2. Tidak memercayai pasangan untuk tetap setia kepada Bunda dan terus-menerus khawatir bahwa mereka selingkuh.

3. Merasa iri dengan semua orang lain dalam hidup mereka dan membenci orang lain yang dekat dengan mereka.

4. Tidak menerima kata-kata pasangan dan ingin memverifikasi semua yang mereka katakan kepada Bunda.

5. Merasa seperti pasangan bisa pisah dengan Bunda kapan saja.

6. Memancing pujian dan validasi untuk mencoba dan merasa lebih aman.

Nah, bagaimana strategi untuk mengatasi rasa insecure dalam hubungan pernikahan. Baca kelanjutannya di halaman berikut.

TIPS ATASI RASA INSECURE

Young couple in quarrel at home.sadness young Asian woman sitting on sofa with boyfriends.relationship problems between couples and communication issues concept

ilustrasi pasangan/ Foto: Getty Images/iStockphoto/cofotoisme

Romanoff menyarankan beberapa strategi yang dapat membantu kita mengatasi dan merasa lebih aman dalam hubungan. Berikut strateginya, Bunda:

1. Identifikasi pemicu. Menjadi lebih sadar diri tentang situasi yang memicu rasa insecure. Temukan topik yang memicu perasaan tidak aman sehingga Bunda dapat mulai mengidentifikasi masalah yang perlu diatasi.

2. Berkomunikasi dengan pasangan. Coba lebih terbuka tentang rasa insecure kita, bagaimana mereka muncul dalam hubungan, dan cara Bunda dapat mulai mengatasinya.

3. Ekspresikan perasaan. Ini bertujuan berbagi perasaan dengan pasangan tanpa menyalahkan mereka. Misalnya, alih-alih mengatakan "Kamu membuatku stres karena ...", katakan "Saya terkadang stres karena ..."

4. Dengarkan pasangan. Berusahalah untuk mendengarkan pasangan dengan pikiran terbuka sehingga Bunda dapat memahami perspektif pasangan juga.

5. Cobalah membuat jurnal. Ini akan sangat membantu jika Bunda membuat jurnal untuk Bunda menuliskan pemikiran ketika merasa insecure. Latihan ini dapat membantu Bunda mengidentifikasi situasi yang memicu rasa insecure. Bunda bahkan dapat melakukan latihan jurnal pasangan, untuk membantu membangun kepercayaan antara Bunda dan pasangan.

6. Pertimbangkan untuk pergi ke terapis pernikahan. Meskipun wawasan dan komunikasi terbuka sangat penting, terkadang Bunda memerlukan perspektif dari sumber luar yang terlatih untuk memahami sepenuhnya bagaimana rasa tidak aman Bunda terkait dengan dinamika yang lebih kompleks. Setidaknya, terapis mungkin bisa mengatasi insecure Bunda.


(aci/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda