HaiBunda

MOM'S LIFE

Perbedaan Sakit Maag dan GERD, Bisa Dilihat dari Gejalanya Bun

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Jumat, 18 Feb 2022 18:43 WIB
ilustrasi/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Doucefleur
Jakarta -

Di masa pandemi seperti ini, tak dipungkiri bahwa tingkat kecemasan masyarakat bertambah. Dalam medis, hal ini bisa saja memicu asam lambung naik dan mencetuskan terjadinya masalah pencernaan seperti gastro esophageal reflux disease (GERD).

Untuk Bunda ketahui, GERD adalah penyakit saluran cerna dengan gejala dan komplikasi yang mengganggu, yang diakibatkan oleh refluks atau naiknya isi lambung ke kerongkongan. GERD bisa disebabkan oleh melemahnya katup atau sfingter pada esofagus bagian bawah, sehingga tidak mampu menutup dengan baik.

"Saat ini penyakit asam lambung meningkat seperti GERD. Ada banyak pencetus GERD di masa pandemi, terutama yang stay at home. Akhirnya makan menjadi banyak, ternyata istirahatnya juga enggak cukup karena mungkin sebagian waktu dihabiskan di gadget," ungkap Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, FINASIM, Dokter Spesialis Gastroenterologi FKUI-RSCM di Virtual Media Briefing via Zoom, Kamis (10/2/2022).


Working from Home (WFH) dengan jam kerja yang tidak sehat juga membuat aktivitas harian, termasuk jam makan berantakan. Di samping itu, obesitas juga menjadi salah satu pencetus angka GERD meningkat.

Apa saja faktor risiko yang menyebabkan seseorang bisa terkena GERD? Studi-studi menunjukkan bahwa orang yang kelebihan berat badan, merokok, hamil, punya gangguan pencernaan, dan konsumsi alkohol bisa memiliki faktor risiko tersebut.

Seringkali, orang awam tak bisa membedakan maag dengan GERD, Bunda. Menurut Prof. Ari, perbedaan maag dan GERD menjadi pertanyaan yang sering muncul pada pasiennya.

Untuk membedakannya, pasien maag biasanya mengeluhkan sakitnya berada di lambung saja. Sementara, pada pasien GERD, asam lambungnya sudah naik ke atas esofagus atau kerongkongan.

Foto: HaiBunda/Novita Rizki

GERD ditandai dengan sensasi nyeri dan juga rasa terbakar (heartburn) pada dada dan mulut terasa pahit. "Makanya itu, dua pertanyaan utama (yang ditanyakan ke pasien) ada panas di dada atau enggak? Mulutnya pahit atau enggak?"

"Lalu, jika diperiksa ke dokter THT, kata dokter THT asamnya sudah sampai atas, maka kita bilang bahwa dia sudah GERD," tuturnya.

Selain dua gejala utama tadi, pasien dengan GERD biasanya mengeluhkan kesulitan dalam menelan, bau mulut, mual, muntah, dan sakit di kerongkongan.

Mungkin Bunda pernah dengar, GERD bisa mengancam nyawa. Apakah benar demikian? Baca pemaparan dokter di halaman berikut ya, Bunda.

Simak juga tiga resep makanan atasi asam lambung ala Nabi Muhammad SAW:



(aci/fir)
GERD MENGANCAM NYAWA?

GERD MENGANCAM NYAWA?

Halaman Selanjutnya

Simak video di bawah ini, Bun:

Bisa Memicu Asam Lambung Naik, 7 Makanan ini Perlu Dihindari saat Puasa

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Sunat Anak Laki-Laki: Usia yang Tepat, Estimasi Biaya, Manfaat, Risiko & Perawatannya

Parenting ZAHARA ARRAHMA

Keseruan Wendy Cagur dan Keluarga Liburan di Korea Selatan, Ini 5 Potretnya

Parenting Nadhifa Fitrina

Kenali Ciri Stadium Awal Kanker Payudara dari Kulit Tubuh, Termasuk Tampak seperti Jeruk

Menyusui Amrikh Palupi

Seberapa Besar Peluang Hamil Anak Kembar dari 1 Embrio Melalui IVF? Simak Kata Ahli

Kehamilan Annisa Aulia Rahim

Cara Diet Aktor Korea Yoon Si Yoon untuk Turunkan BB 5 Kg dalam 1 Hari

Mom's Life Arina Yulistara

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Khayru Putra Gunawan Sudrajat Kerap Dibully saat Kecil, Kini Sudah Kuliah di Australia

Sunat Anak Laki-Laki: Usia yang Tepat, Estimasi Biaya, Manfaat, Risiko & Perawatannya

Kenali Ciri Stadium Awal Kanker Payudara dari Kulit Tubuh, Termasuk Tampak seperti Jeruk

Seberapa Besar Peluang Hamil Anak Kembar dari 1 Embrio Melalui IVF? Simak Kata Ahli

Keseruan Wendy Cagur dan Keluarga Liburan di Korea Selatan, Ini 5 Potretnya

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK