
moms-life
Dampak Buruk COVID-19 Lainnya, Dokter Sebut Pengaruhi Saraf dan Mental
HaiBunda
Rabu, 16 Feb 2022 19:00 WIB

Virus Corona SARS-CoV-2 atau yang disebut COVID-19Â dapat menginfeksi saluran pernapasan. Meski begitu, COVID-19 juga bisa menyerang organ tubuh lainnya, seperti otak yang menyebabkan gangguan saraf dan mental.
Para dokter dan pakar medis telah meneliti hubungan COVID-19 dengan gangguan mental yang terjadi akibat kerusakan saraf otak. Ternyata, penyakit ini juga memberi pengaruh terhadap kondisi kesehatan saraf otak, Bunda.
Menurut dokter spesialis penyakit dalam, beberapa pasien mengalami gejala lain yang berkembang setelah didiagnosa terinfeksi COVID-19. Selain demam, batuk, pilek, dan sakit tenggorokan, pasien dan penyintas juga mengeluhkan gangguan tidur. Kondisi tersebut dialami oleh mereka yang bergejala sedang dan berat.
"Kalau untuk dampak COVID-19 ke sistem saraf dan gangguan mental itu juga sudah cukup banyak penelitian yang menyoroti. Namun saya lebih banyak melihat yang terjadi pada pasien saya, dan sekitar setengah dari pasien yang dirawat, terutama mereka yang bergejala sedang dan berat mengalami gangguan susah tidur atau insomnia," tutur dr Andi Khomeini Takdir, Dokter Spesialis Penyakit Dalam kepada HaiBunda, belum lama ini.
Tidak hanya kesulitan tidur, beberapa pasien juga mengalami kualitas tidur yang buruk. Mereka kerap mudah terbangun dari tidur sehingga mempengaruhi waktu istirahat. Sementara itu, sebagian kecil pasien juga dilaporkan mengalami mimpi buruk dan halusinasi.
Pada kasus yang lebih serius, pasien dan penyintas COVID-19 dapat menunjukkan gejala gangguan mental lainnya. Beberapa gejala tersebut antara lain mood swing atau perubahan suasana hati yang cepat, gangguan kecemasan, hingga depresi.
"Ada gejala yang ditunjukkan juga seperti mengalami mood swing. Jadi ada yang lebih ke tanda-tandanya anxiety atau cemas, serta ada yang tanda-tanda depresi, ada pasien yang terlihat lebih murung," ungkapnya.
Dr Andi memaparkan, gejala tersebut dapat terjadi pada siapa saja yang pernah terkena COVID-19 jenis manapun. Pasien varian Omicron juga tak luput dari dampak ini, Bunda. Meski datanya masih sedikit dan angka kejadian juga lebih kecil, tapi gejala tersebut tetap perlu disikapi dengan hati-hati.
"Memang, gejala Omciron itu dinyatakan oleh para ahli sekitar 40 persen lebih ringan dibandingkan Delta. Namun tetap saja, gejala itu teramati ada pada pasien Omcicron. Jadi meski 40 persen lebih ringan, tetap saja berdampak," tuturnya.
Lantas, bagaimana COVID-19 dapat berdampak pada saraf otak dan mengakibatkan gangguan mental? Baca di halaman berikutnya, Bunda.
Saksikan juga video tentang fakta mengenai varian baru Omicron.
PENYEBAB GANGGUAN SARAF DAN MENTAL PASIEN
Foto: Getty Images/iStockphoto/Chinnapong
Peneliti menemukan adanya hubungan antara COVID-19 dengan gangguan saraf dan mental pasien. Menyikapi hal tersebut, dr Andi menjelaskan tentang hipotesa yang didapatkan dari penelitian. Para peneliti saat ini tengah membahas tiga hipotesis atau dugaan sementara terkait pengaruh COVID-19 terhadap kesehatan saraf otak dan gangguan mental.
"Pertama, terkait dengan mediator proinflamasi yang dilepaskan pada saat seseorang terinfeksi COVID-19 dan itu dapat mengganggu fungsi sistem saraf," papar dr Andi.
Untuk Bunda ketahui, organ tubuh akan mengeluarkan mediator proinflamasi apabila mengalami rasa sakit. Efeknya ke fungsi sistem saraf juga sedang diamati oleh para ahli.
Tak hanya mediator yang menembus sawar darah otak, beberapa peneliti juga mengemukakan hipotesis kedua terkait direct attack atau serangan langsung virus ke sel saraf. COVID-19 diduga dapat mengganggu fungsi sistem saraf otak secara langsung dengan menyerang bagian tertentu.
Selain itu, COVID-19 juga dapat menyebabkan tubuh mengalami hiperkoagulasi atau pengentalan darah, serta hipoksia atau kondisi kekurangan oksigen dalam sel dan jaringan tubuh.
"Hipotesa ketiga, yaitu terjadi hiperkoagulasi dan hipoksia, sehingga otak kekurangan oksigen. Hal itu membuat otak mengalami gangguan fungsi," ujarnya.
Namun, apakah obat-obatan COVID-19 dapat menyebabkan gejala lebih lanjut termasuk gangguan saraf dan mental pasien? Baca penjelasan di halaman selanjutnya.
DISEBABKAN KARENA OBAT?
Foto: Getty Images/iStockphoto/Supersmario
Hubungan antara COVID-19 dengan gangguan mental dan saraf otak masih terus diteliti oleh para ahli. Kendati demikian, dr Andi menegaskan bahwa penggunaan obat-obatan yang dikonsumsi saat pasien terkena COVID-19 tak menjadi penyebab kerusakan saraf dan gangguan mental.
Pasalnya, obat-obatan untuk pasien COVID-19 hanya bersifat simptomatik atau untuk meredakan gejala umum yang dialami pasien COVID-19 seperti flu, batuk, demam, dan sakit tenggorokan.
"Gangguan-gangguan tadi tidak disebabkan oleh obat yang diberikan untuk pasien COVID-19. Obat yang kita berikan itu hanya seperti antivirus, vitamin, suplemen, dan obat-obat simtomatik," kata dr Andi.
Akan tetapi, pasien yang juga mengonsumsi obat-obatan di luar obat COVID-19, perlu diteliti lebih lanjut untuk melihat hubungan antara obat tersebut dengan gangguan saraf otak.
"Memang interaksi obat lain, semisal ada obat lain yang dikonsumsi oleh pasien, itu harus dipelajari dan diamati," sambungnya.
Kasus COVID-19 saat ini kembali melonjak tinggi. Indonesia diprediksi mengalami puncak gelombang ketiga pada bulan Februari, dan mulai menurun pada bulan Maret. Oleh karena itu, penting untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dengan ketat ya, Bunda.
Jangan lupa gunakan masker, rutin mencuci tangan, serta menjaga jarak ketika berpergian ke luar rumah. Hindari berpergian apabila tidak memiliki keperluan penting untuk mencegah risiko penularan.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Mom's Life
COVID-19 Varian Baru Menyerang Singapura, Indonesia Diminta Waspada

Mom's Life
Benarkan COVID-19 RI Meningkat Lagi, Menkes Rilis Jumlah Kasusnya

Mom's Life
Kasus COVID-19 di RI Juga Ikut Melonjak seperti Singapura, Ini Penyebabnya Bun

Mom's Life
Kasus COVID-19 di Jakarta Naik Lagi, Varian Arcturus Penyebabnya?

Mom's Life
Rahasia Orang Kebal Virus COVID-19 Sejak Awal Pandemi, Ini Kata Peneliti


7 Foto
Mom's Life
7 Foto BCL Isoman Usai Positif COVID-19, Hibur Diri Berjemur Bareng Teman
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda