Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Vagina Bisa 'Longgar' karena Terlalu Sering Berhubungan Seks, Mitos atau Fakta?

Kinan   |   HaiBunda

Sabtu, 26 Feb 2022 21:50 WIB

Happy young couple lying down on bed, smiling and looking at each other.
Foto: Getty Images/iStockphoto/fotostorm

Sampai saat ini masih sering dipercaya bahwa frekuensi seks memengaruhi ukuran dan elastisitas vagina. Disebut-sebut keseringan berhubungan seks dapat membuat vagina jadi 'longgar'.

Perlu diketahui bahwa hal tersebut tidak benar ya, Bunda. Dikutip dari Health Shots, vagina tidak akan menjadi kendur meskipun Bunda sering berhubungan seks. 

Alasannya, vagina bersifat elastis. Bagian intim ini juga terdiri dari berbagai otot yang dapat mengencang dan mengendur, bergantung pada keadaan.

Otot vagina mampu mengencang dan mengendur secara otomatis

Saat wanita berada dalam kondisi terangsang, otot-otot dasar panggul akan menjadi rileks. Nantinya saat sudah tidak dalam kondisi terangsang, otot ini akan kembali mengencang. 

Hal-hal yang dapat memengaruhi elastisitas di antaranya proses persalinan, menopause, dan cedera traumatis. Frekuensi hubungan seks tidak termasuk salah satunya, Bunda.

Dalam sebagian besar kasus, kekuatan otot vagina dapat ditingkatkan dengan bantuan latihan Kegel atau terapi fisik dasar panggul.

Banner Makanan Harus Dihindari untuk Cegah Omicron

Cara kerja otot vagina saat berhubungan seks

Dilansir Times of India, elastisitas vagina membuatnya mampu meregang dengan baik saat berhubungan seks. Ukurannya akan kembali seperti semula usai aktivitas tersebut dilakukan.

Frekuensi hubungan seks yang teratur, terlepas dari seberapa sering Bunda melakukannya, tidak akan menyebabkan vagina menjadi longgar.

Ketika seorang wanita terangsang, lapisan dalam vagina akan terlumasi secara alami. Vagina kemudian akan mengendur untuk memungkinkan penetrasi. Setelahnya ukuran vagina secara berangsur akan kembali lagi.

Jadi, tak perlu khawatir ya, Bunda. Frekuensi hubungan seks yang sering tidak memengaruhi ukuran vagina. Lalu apa saja hal-hal yang dapat memengaruhi elastisitas vagina? Berikut ulasannya:

1. Faktor usia

Pertambahan usia menjadi salah satu faktor yang memengaruhi elastisitas vagina. Perubahan ini biasanya mulai terjadi pada usia 40-an. Penyebabnya karena kadar estrogen akan mulai turun saat wanita memasuki tahap perimenopause.

Berkurangnya estrogen berarti jaringan vagina akan menjadi lebih tipis, kering, dan terasa kurang elastis.

2. Persalinan

Saat menjalani persalinan normal, otot-otot vagina Bunda meregang untuk menjadi jalan lahir bayi. 

Setelah itu, Bunda mungkin memperhatikan bahwa vagina akan terasa sedikit lebih longgar dari biasanya. Ini sangat normal, namun otot vagina secara bertahap akan mengencang kembali, seperti dikutip dari Medical News Today.

Ada kebiasaan buruk yang dapat menurunkan performa seks, apa saja? Cek di video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]




LATIHAN UNTUK MEMPERKUAT OTOT VAGINA

At home sports. Latin girl doing squats with dumbbells in living room

Foto: Getty Images/iStockphoto/Prostock-Studio

Apabila Bunda sudah melahirkan lebih dari satu kali, otot-otot vagina dapat kehilangan sedikit elastisitasnya. Tapi tak perlu khawatir, ada beberapa latihan yang dapat Bunda lakukan untuk mengatasinya:

1. Senam kegel

Cobalah untuk menahan buang air kecil, otot untuk fungsi tersebut yang perlu Bunda kendalikan saat senam kegel. Kencangkan dan tahan otot dasar panggul tersebut selama 5 detik.

Tarik napas dalam, kemudian lepaskan otot. Beri jeda 10 detik sebelum mengencangkannya kembali. Nantinya jeda waktu dapat ditambah sesuai kemampuan. Agar hasilnya lebih maksimal, lakukan senam kegel sebanyak 3 set setiap hari secara rutin.

2. Squat

Selain senam kegel, cara merapatkan otot vagina lainnya yang juga bisa Bunda coba yakni squat. Agar hasilnya lebih maksimal, lakukan jenis latihan ini dengan tepat.

Berdiri dengan tegak dan posisi kaki terbuka sedikit lebih lebar dari bahu. Setelah itu, rentangkan kedua tangan lurus ke depan.

Tekuk lutut sampai panggul turun, mirip seperti posisi akan berjongkok. Jika tubuh terasa sulit seimbang, buka kaki sedikit lebih lebar lagi. Jangan lupa jaga postur punggung tetap tegak dan tidak membungkuk.

Tahan dan hitung sampai 20 detik, lalu berdiri kembali. Lakukan sampai satu menit.


(fia/fia)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda