Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Diprediksi Booming di 2022, Perhatikan 3 Hal Ini saat Pilih Investasi Syariah

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Rabu, 30 Mar 2022 15:54 WIB

Ilustrasi investasi atau reksa dana
Ilustrasi Investasi Syariah/Foto: Getty Images/iStockphoto/Zephyr18

Investasi adalah salah satu cara Bunda bisa memperbanyak tabungan yang dimiliki, nih. Investasi sendiri merupakan bentuk penanaman modal yang nantinya diharapkan bisa dikembalikan dengan jumlah yang lebih besar.

Menurut seorang financial planner, Putri Madarina, CFP, IFP, ada berbagai macam jenis investasi yang akan booming dan menjadi tren di tahun 2022 ini. Salah satunya adalah investasi syariah.

"(Yang menjadi tren di 2022) Investasi syariah. Karena sebenarnya syariah di sini dia sudah paket komplit lah istilahnya. Pertama bukan cuma syariah, tapi ethical juga. Kalau syariah itu enggak ethical, dia enggak masuk syariah," tuturnya pada HaiBunda beberapa waktu lalu.

Lebih lanjut, Putri menjelaskan bahwa investasi syariah merupakan investasi yang baik dari praktik, cara, dan produknya tidak bertentangan dengan kaidah-kaidah syariah. Yang membedakan dengan investasi konvensional adalah perusahaannya.

"Perusahaan ini bergerak harus di bidang-bidang yang tidak bertentangan dengan kaidah ke-syariah-an. Misalnya enggak bergerak di bidang rokok, atau minuman keras, atau dunia malam, atau enggak mengandung riba juga. Jadi, bank konvensional itu semuanya enggak masuk ke dalam indeks saham syariah," tutur wanita yang akrab disapa Puma ini.

Banner Nama Bayi Islami Bahasa Sansekerta

Bentuk investasi syariah mirip dengan investasi konvensional atau investasi pada umumnya, Bunda. Namun, Putri mengatakan bahwa investasi syariah tidak mengandung maysir, riba, atau gharar.

Maysir atau qimar adalah bentuk permainan seperti judi. Gharar sendiri merupakan bentuk ketidakpastian dalam transaksi. Sedangkan riba adalah pengambilan tambahan dari harta pokok.

"Semua investasi selama dia tidak melanggar ke-syariah-an, itu bisa masuk ke dalam kategori (investasi) syariah. Tinggal kita lihat saja apakah ada pelanggaran, apakah ada riba, maysir atau gharar," jelas Bunda satu anak ini.

Menurut Putri, investasi syariah cenderung lebih diminati karena jauh lebih baik dan sesuai dengan ajaran Islam. Namun, untuk keuntungannya sendiri bisa dibilang relatif.

"Kalau mana yang menguntungkan, mungkin relatif. Karena ada beberapa perusahaan yang misalnya memang kinerjanya lagi bagus, contohnya bank konvensional. Dan itu biasa terjadi, sih."

"Jadi menurutku sebenarnya yang lebih penting itu bukan mana yang lebih menguntungkan tapi mana yang lebih menenangkan buat kita. Karena investasi kan uangnya akan kita pakai untuk kebutuhan kita," sambung Putri.

Kalau Bunda ingin memulai investasi syariah, ada beberapa hal yang perlu Bunda perhatikan, nih. Klik baca halaman berikutnya, yuk.

Saksikan juga video jenis modal usaha yang perlu Bunda tahu sebelum memulai bisnis berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]




TIPS INVESTASI SYARIAH

ilustrasi investasi

Ilustrasi Investasi Syariah/Foto: iStock

Menurut Putri, memilih medium atau platform investasi syariah sama caranya dengan investasi konvensional, Bunda. Ada beberapa hal yang perlu Bunda perhatikan.

Hal yang perlu diperhatian saat pilih investasi syariah

Setidaknya ada 3 poin penting yang harus Bunda pahami sebelum melakukan investasi syariah, nih. Kalau penasaran, berikut ini deretannya.

1. Keresmian media investasi

Menurut Putri, salah satu hal yang perlu diperhatikan saat memilih platform atau media investasi syariah adalah keresmiannya. Pastikan perusahaan sudah tercatat di OJK dan badan keuangan lainnya.

"Kita harus lihat apakah sudah diregulasi oleh salah satu regulator kita. Misalnya adalah Bank Indonesia, OJK, Bapepti. Jadi selama ada tiga itu, bisa kita berinvestasi di sana," jelasnya.

2. Keetisan perusahaan

Investasi syariah sangat menjunjung tinggi keetisannya, Bunda. Karena itu, perusahaan syariah tidak akan menyediakan pinjaman online atau sebagainya.

"Kita sering lihat fenomena pinjaman online. Itu kan sama sekali enggak syariah dan merusak tatanan ekonomi di dalam masyarakat. Nah, ini hal yang harus dihindari," imbuh Putri.

3. Pastikan buat manajemen risiko

Menurut Putri, apapun jenis investasi yang dijalani, Bunda tetap harus mempersiapkan dan mengatur manajemen risiko, nih. Hal ini termasuk hal yang penting saat Bunda memutuskan untuk berinvestasi.

"Kita perlu mempertimbangkan risiko kita. Berapa lama kita akan melakukan investasi tersebut? Lagi-lagi risk mitigation sangat diperlukan baik untuk berinvestasi di konvensional atau di (investasi) syariah," papar wanita 33 tahun ini.


(mua)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda