Berciuman dengan Suami di Siang Hari bulan Ramadan, Batal Puasa atau Tidak?

Menjalani ibadah puasa di bulan Ramadan bukan sekadar menahan lapar dan haus saja, tapi juga hawa nafsu. Bagi pasangan suami istri, terkadang ada hal-hal yang diragukan apakah boleh dilakukan atau tidak di luar aktivitas seks dengan penetrasi.

Salah satu hal yang termasuk di dalamnya adalah bermesraan fisik seperti berciuman di siang hari. Apakah hal ini boleh dilakukan?

Dikutip dari buku '125 Masalah Puasa' yang ditulis oleh Muhammad Anis Sumaji dan Muhammad Najmuddin Zuhdi, dalam puasa ada hal-hal yang makruh dilakukan. 

Maka dari itu, sebaiknya aktivitas tersebut sebaiknya dihindari supaya puasa dapat benar-benar bersih dari keraguan. Termasuk di antaranya berciuman antara suami dan istri.

Benarkah sama sekali tidak boleh bermesraan saat puasa Ramadan?

Sebenarnya bercumbu rayu antara suami dan istri saat berpuasa dibolehkan. Tetapi, Rasulullah SAW memberi peringatan supaya jangan sampai melanggar aturan puasa seperti berhubungan seks dengan sengaja.

Jika ciuman atau bermesraan yang dilakukan dapat mengarah pada hal tersebut, maka bisa membatalkan puasa dan bahkan berdosa.

Sebaliknya, apabila tidak 'kebablasan' dan tidak sampai menyebabkan keluarnya cairan mani, maka tidak membatalkan puasa.

Bagaimana jika sampai berhubungan seks?

Berdasarkan hadis HR Bukhari, Muslim, Abu Daud, Turmudzi, Nasa'i dan Ibnu Majah, jika pasutri dengan sengaja melakukan hubungan intim pada siang hari saat berpuasa, maka akan dikenakan denda.

Denda tersebut diketahui sebagai kifarah ‘udhma (kafarat besar). Dilakukan di antaranya dengan berpuasa selama dua bulan berturut-turut. 

Jika tak mampu melakukan denda tersebut, maka harus memberi makanan kepada 60 orang fakir miskin, masing-masing sebanyak satu mud (kurang lebih sepertiga liter).

Lalu, bagaimana hukumnya masturbasi saat puasa Ramadan?

Masturbasi termasuk dalam aktivitas yang tidak boleh dilakukan saat puasa Ramadan. Mengapa? Sebab ini berarti orang tersebut dengan sengaja mengeluarkan cairan mani.

Di dalam buku 'Fathul Qarib al-Mujib' karya Syekh Muhammad Qasim al-Ghazi, disebutkan bahwa istimna’ atau masturbasi termasuk hal-hal yang membatalkan puasa. 

Maka dari itu, sebaiknya lebih berhati-hati dalam bertindak selama menjalani ibadah di bulan suci Ramadan ini ya, Bunda. 

Bagi pasutri, dianjurkan untuk memilih waktu tepat untuk melakukan aktivitas intim, misalnya pada malam hari setelah berbuka puasa. Setelah itu, jangan lupa segera mandi wajib.

Bagaimana menjaga hubungan suami istri ketika berpuasa? Simak tipsnya di video ini:

[Gambas:Video Haibunda]

TIPS MENJAGA KEINTIMAN SUAMI ISTRI DI BULAN RAMADAN

Foto: iStock

Agar tidak sampai mengganggu kualitas dan kuantitas ibadah puasa di bulan Ramadan, Bunda perlu tahu bagaimana tips menyiasati aktivitas seks bersama suami:

1. Jangan tunda mandi wajib

Mandi wajib menjadi hal penting yang sebaiknya tidak ditunda dilakukan setelah berhubungan seks. Ini penting untuk kembali menyucikan diri untuk bisa berpuasa.

Meski mungkin rasa kantuk melanda, segera lakukan agar tak lupa ya, Bunda. Siapkan air hangat supaya mandi bisa lebih nyaman dilakukan.

2. Penuhi asupan gizi 

Agar energi tubuh tetap stabil dan performa seks tetap terjaga, jangan lupa siapkan asupan nutrisi yang memadai. Saat sahur dan berbuka puasa, pastikan menu makanan di rumah bergizi seimbang.

Pilih makanan sumber karbohidrat, protein, mineral, dan vitamin. Jika perlu, Bunda bisa mengonsumsi suplemen vitamin sesuai kebutuhan. 

3. Lakukan secara singkat

Waktu yang tersedia bagi pasutri untuk bisa berhubungan seks tidak terlalu banyak, yakni malam hari setelah berbuka hingga menjelang pagi.

Quickie sex alias seks singkat pun bisa jadi pilihan tepat. Sesuaikan aktivitas seks yang dilakukan, termasuk foreplay, dengan kebutuhan dan kondisi.

Jangan lupa juga untuk cukup istirahat supaya kondisi tubuh tetap prima untuk beraktivitas ya, Bunda.