MOM'S LIFE
Temukan Benjolan di Payudara tapi Tak Nyeri? Waspadai Kanker Payudara Bun
Annisa Karnesyia | HaiBunda
Sabtu, 23 Apr 2022 15:50 WIBKanker payudara dapat dicegah apabila dideteksi lebih cepat lho, Bunda. Pencegahannya akan tergantung dari pemeriksaan yang dilakukan sejak dini.
Menurut Dokter Spesialis Bedah Onkologi, dr Bob Andinata, SpB Onk, kanker payudara adalah jenis kanker yang banyak terjadi pada wanita di Indonesia. Berdasarkan data, ada 65.000 kasus kanker payudara di Indonesia pada tahun 2020 dan 16,6 persen dari seluruh kasus baru kanker.
"Artinya, satu jam ada 7,9 kasus baru dan dalam 8 menit ada satu pasien yang didiagnosis kanker payudara," kata Bob dalam acara Press Conference 'Kanker Payudara: Pencegahan Sedini Mungkin dan Penanganan yang Tepat' di RS Brawijaya Saharjo, Jakarta Selatan, Kamis (21/4/22).
Bob menjelaskan kanker payudara merupakan jaringan abnormal yang timbul di payudara dan tumbuh terus-menerus. Jaringan tersebut tidak dapat dikontrol tubuh dan dapat menginfiltrasi jaringan sekitar, sehingga menyebar ke organ-organ lain.
Bunda perlu mewaspadai bila menemukan benjolan di payudara ya. Benjolan yang awalnya kecil ini dapat menjadi tanda kanker payudara lho. Tapi, benjolan ini biasanya tak disertai rasa nyeri.
"Benjolan 1 cm tanpa nyeri harus diwaspadai sebagai cikal bakal kanker. Kalau dengan nyeri itu bukan kanker, biasanya hormonal," ujar Bob.
Penyebab kanker payudara belum diketahui nih, Bunda. Tapi, sekitar 15 sampai 20 persen bisa karena keturunan.
Sementara itu, ada beberapa faktor yang dapat dikontrol untuk mencegah kanker payudara. Misalnya, wanita menikah di bawah usia 30 tahun, menyusui anak sampai usia 1 tahun ke atas, dan penggunaan kontrasepsi yang sesuai.
"Penggunaan KB enggak boleh lama, 10 tahun stop kontrasepsi pil, suntik, atau susuk, terutama yang mengandung hormon estrogen," ungkap Bob.
Bunda perlu tahu nih, makanan ternyata tak secara langsung berhubungan dengan kanker payudara. Jika tidak menjaga pola makan dan menjadi obesitas, maka hal tersebut bisa mengakibatkan hormon estrogen meningkat. Bob menjelaskan, obesitas dapat merangsang terjadinya kanker payudara.
Selain makanan, faktor stres juga tak bisa menyebabkan kanker payudara. Stres justru bisa terjadi ketika seseorang mengetahui kondisinya.
"Stres secara langsung tidak berhubungan, tapi seorang pasien yang sudah kena kanker bisa menjadi stres karena enggak mau menerima. Ia lalu menolak treatment dan penyembuhannya bisa lama," kata Bob.
Pemeriksaan kanker payudara dapat dilakukan sendiri atau melalui pemeriksaan medis. Simak penjelasan lengkap di halaman berikutnya.
Simak juga syarat deteksi dini kanker payudara dengan mamografi, dalam video berikut:
(ank/fir)
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA