MOM'S LIFE
Mana Lebih Utama Bayar Utang Puasa atau Puasa Syawal, Simak Penjelasannya Bun
Annisa Afani | HaiBunda
Rabu, 04 May 2022 13:22 WIBBulan suci Ramadan sudah berlalu, Bunda. Kini di bulan Syawal, kita tetap dapat melanjutkan ibadah dengan pahala tak kalah berlipat.
Salah satu di antaranya yakni dengan puasa Syawal. Allah SWT nyatanya menaruh keutamaan besar bagi hambanya yang melakukan puasa di bulan Syawal. Bahkan, sebuah hadis juga menyebutkan siapapun yang mengamalkan ibadah tersebut, maka dia seperti berpuasa setahun penuh.
مَنْ صَامَ سِتَّةَ أَيَّامٍ بَعْدَ الْفِطْرِ كَانَ تَمَامَ السَّنَةِ (مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا
"Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh" (HR. Muslim no. 1164).
Namun, bagaimana jika seseorang memiliki hutang puasa atau qadha? Bolehkan mengutamakan puasa Syawal dibandingkan qadha dalam pelaksanaannya? Simak penjelasan yang Bubun rangkum dari berbagai sumber berikut, ya.
Puasa qadha atau puasa Syawal
Terkait hal ini, kita perlu pahami terlebih dahulu bahwa hukum puasa qadha adalah wajib bagi setiap Muslim. Artinya, puasa ganti ini bila dilakukan mendapat pahala dan bila ditinggalkan akan terhitung sebagai dosa.
Hal tersebut juga telah disampaikan Allah dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 184. Dalam ayat tersebut, Allah menjelaskan sejumlah kelompok orang yang wajib mengganti puasa yang ditinggalkan di bulan Ramadan.
فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَّرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗ وَعَلَى الَّذِيْنَ يُطِيْقُوْنَهٗ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِيْنٍۗ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَّهٗ ۗ وَاَنْ تَصُوْمُوْا خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ
Artinya: Maka barangsiapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin. Tetapi barangsiapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itu lebih baik baginya, dan puasamu itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.
Dalam konteks ini, perempuan yang haid, hamil, nifas, dan menyusui juga wajib mengganti puasa mereka di hari lain ya, Bunda. Selain itu, puasa qadha juga memiliki rukun dan syarat yang sama dengan puasa Ramadan.
Berikut niat puasa ganti Ramadan:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin 'an qadaa'I fardhi syahri Ramadhaana lillaahi ta'aalaa.
Artinya: "Saya berniat mengganti (mengqadha) puasa bulan Ramadan karena Allah Ta'ala"
Simak kelanjutannya di halaman berikut, ya.
Bunda, simak juga informasi soal qadha puasa perempuan yang haid dalam video berikut, yuk.
(AFN)
MANA YANG UTAMA PUASA QADHA DAN SYAWAL