MOM'S LIFE
3 Tata Cara Qadha Puasa Ramadan Bagi Perempuan Haid, Ganti Sesuai Jumlah Harinya Bun
Mutiara Putri | HaiBunda
Rabu, 27 Apr 2022 17:50 WIBPuasa di bulan Ramadan adalah hal yang wajib dikerjakan oleh seluruh umat Islam di seluruh dunia, Bunda. Namun, sebagai wanita, Bunda pasti memiliki siklus menstruasi atau haid.
Selama berada dalam siklus haid ini, Bunda diharamkan dan wajib untuk meninggalkan puasa Ramadan. Tak hanya itu, Bunda juga tidak diperbolehkan untuk melaksanakan salat.
Menurut Ustazah Tri Yaumil Falikah, S.Pd.I., M.Pd dari Aisyiyah, puasa yang tidak dilaksanakan selama bulan Ramadan tetap harus diganti atau di-qadha di hari lain, Bunda.
"Kalau puasa Bunda ada yang bolong karena ada halangan, maka harus dihitung, ya. Karena kita masih harus meng-qadha nya atau menggantinya di lain hari," katanya pada HaiBunda beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut, Ustazah Tri menjelaskan kalau puasa di bulan Ramadan merupakan salah satu ibadah yang kedudukannya sangat tinggi di sisi Allah SWT. Puasa di bulan Ramadan juga merupakan salah satu hal yang disebutkan dalam rukun Islam.
Menurut Ustazah Tri, ada beberapa golongan orang yang diperbolehkan untuk tidak berpuasa di bulan Ramadan, Bunda. Namun, mereka diwajibkan untuk menggantinya di lain hari atau membayarkan fidyah, termasuk wanita yang sedang dalam keadaan haid atau nifas.
"Wanita yang sedang dalam keadaan haid atau nifas malah tidak diperkenankan untuk berpuasa. Harus meninggalkan puasa. Tapi berkewajiban untuk menggantinya," paparnya.
Tata cara qadha puasa
Ada beberapa cara yang harus Bunda perhatikan saat akan mengganti puasa Ramadan, nih. Kalau penasaran, berikut ini Bubun bantu rangkumkan penjelasan dari Ustazah Tri.
1. Ganti sesuai dengan jumlah yang ditinggalkan
Ustazah Tri menjelaskan, puasa Ramadan yang Bunda ganti di lain hari jumlahnya harus sesuai dengan puasa yang Bunda tinggalkan. Karena itu, ada baiknya kalau Bunda menghitung masa haid atau nifas ini.
"Maka, penting bagi Bunda ketika nifas atau haid, menghitung berapa hari Bunda meninggalkan puasa di bulan Ramadan, karena kita masih mempunyai kewajiban untuk meng-qadha-nya," papar Ustazah Tri.
2. Boleh selang-seling
Penggantian puasa Ramadan tidak wajib dilakukan secara berturut-turut, Bunda. Puasa bisa diganti secara selang-seling untuk meringankan Bunda dalam meng-qadha-nya.
3. Lakukan di hari yang dianjurkan
Ternyata ada beberapa hari yang diharamkan melakukan puasa, Bunda. Misalnya saja saat Hari Raya Idul Fitri, Hari Raya Idul Adha, dan Hari Tasyrik.
"Ada beberapa hari yang kita dilarang untuk berpuasa. Contohnya ketika lebaran Idul Fitri atau Idul Adha. Lalu ketika Hari Tasyrik tanggal 11, 12, dan 13 ketika kita selesai menyembelih hewan kurban. Nah, itu kita diharamkan untuk berpuasa," kata Ustazah Tri.
Simak penjelasan lengkapnya dalam video berikut ini, Bunda:
(mua)