Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Curhat WNI Jadi Perawat di Jerman Alami Pengalaman Mistis yang Tak Terlupakan

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Minggu, 03 Jul 2022 07:30 WIB

Petra Natalia, Diaspora Indonesia di Jerman
Petra Natalia/Foto: Instagram @family_goerres

Bekerja di luar negeri memang menyenangkan, Bunda. Meski begitu, pasti ada kesulitan yang dirasakan. Hal ini lah yang terjadi pada seorang perawat asal Indonesia yang bekerja di Jerman, Petra Natalia.

Petra telah menetap di Jerman sejak tahun 2009 silam, Bunda. Ia menempuh pendidikan perawat dan memutuskan untuk bekerja di sana.

Pindah ke Jerman bukanlah hal yang mudah bagi Petra. Ia sempat terkendala oleh bahasa, terutama saat menjalani pendidikan.

"Jadi aku sekolah kayak kursus cuma beberapa bulan, dan lucunya saat aku kursus jadi asisten perawat, bahasa Jerman aku masih kacau banget, belum terlalu bagus. Aku baru beres sekolah Jerman pada saat itu. Biarpun sudah kursus, cara ngomongnya susah karena belum terbiasa," kata Petra, dikutip dari kanal YouTube Family Goerres.

Sebelumnya, HaiBunda telah menghubungi Petra dan dipersilakan untuk mengutip kisahnya ini. Bagi Petra, kesulitan berbahasa Jerman bukanlah hal yang bisa menghalangi mimpinya.

Petra selalu mengandalkan kamus Bahasa Indonesia-Jerman ke manapun ia pergi. Ia pun mengatakan ada banyak kosakata yang sulit untuk diucapkan.

"Aku kadang-kadang bawa kamus bahasa Jerman. Itu sambil belajar. Kadang kosakata yang mudah saja belum tentu bisa karena apa yang diucapkan dan ditulis itu beda, jadi aku enggak terlalu paham. Tapi kamus itu membantu banget," ia bercerita.

Kerja keras Petra akhirnya membuah hasil setelah ia diterima bekerja sebagai asisten perawat. Gaji yang ia dapatkan pun tak main-main, Bunda.

"Waktu itu seminggu 5 hari, dan gajiku lumayan. Kalau tidak salah dapat 1200 euro atau Rp19,2 juta. Tapi harus bayar pajak ya, bersih sekitar 800 euro jadi Rp11 jutaan. Tapi masih ada cukup uang setelah bayar makanan dan segala macam," ujar Petra.

Selama delapan tahun berprofesi sebagai perawat, ada banyak pengalaman menarik yang dirasakan oleh Petra, Bunda. Salah satunya adalah ketika ia merawat seorang lansia berusia 85 tahun.

"Jadi waktu itu aku pernah kerja di malam hari. Aku punya satu pasien kesayangan. Usia beliau sudah 85 tahun dan agak pikun. Seminggu itu aku kebagian kerja sore sampai malam terus, dan setiap mau pulang ke rumah, kita harus berkeliling kamar untuk melihat keadaan pasien terlebih dahulu," Petra bercerita.

Pada suatu hari, Petra mengalami kejadian yang bisa dianggap mistis saat mengunjungi ruangan pasien kesayangannya ini, Bunda. Simak selengkapnya di laman berikutnya, yuk.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Jangan lupa lihat juga video pemuda Surabaya jadi tentara di AS berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]




PETRA BISA MERASAKAN PASIEN AKAN MENINGGAL DUNIA

Petra Natalia, Diaspora Indonesia di Jerman

Petra Natalia/Foto: Instagram @family_goerres

Petra Natalia pernah mengalami kejadian mistis ketika menjadi seorang perawat di Jerman, Bunda. Kala itu, ia mengaku bisa merasakan kalau sang pasien akan meinnggal dunia.

Petra mengatakan, perawat yang telah lama bekerja di rumah sakit biasanya memiliki feeling atau bisa merasakan tanda-tanda ketika melihat seorang pasien. Hal inilah yang ia rasakan ketika melihat pasien lansia kesayangannya.

"Waktu itu aku sudah agak merinding karena merasa beliau mau meninggal. Di sini tuh ada yang bilang, kita bisa lihat ciri-ciri orang yang mau meninggal itu terlihat dari wajahnya. Bingung jelasinnya, tapi kita kayak merasa orang ini seperti mau meninggal. Teman kerjaku juga sudah merasakan itu," ujar Petra.

Walaupun merasa takut, Petra memberanikan diri untuk memeriksa keadaan pasien tersebut. Namun, beberapa langkah usai memasuki ruangan, ia melihat sang pasien sedang berbicara dengan sosok yang tak terlihat.

"Di malam itu aku melihat dia. Beliau lagi kayak melihat ke arah pintu, tapi bukan ke arahku. Jadi di situ kayak ada sesuatu, beliau ngobrol di situ pakai Bahasa Jerman katanya 'Iya, iya, aku tahu'. Terus aku ajak ngomong dia. Lalu kata dia, aku disuruh minggir sedikit karena aku mengganggu orang itu. Aku langsung kaget, loncat ke pinggir," kata Petra.

Secara refleks, Petra pun berpindah posisi. Pasien itu mengatakan sosok tersebut adalah sang kakak yang telah meninggal dunia.

Setelah berbicara dengan 'kakaknya', pasien tersebut mengucapkan terima kasih kepada Petra karena telah menjaganya. Saat itu, Petra pun merasa sangat sedih.

"Dia bilang, 'Aku mau pergi, aku capek.' Aku merinding, dan cuma suruh dia tidur. Aku selimutin dia, lalu pamit. Di situ aku pegang tangan dia, elus-elus mukanya. Di situ aku benar-benar merasa dia lagi perpisahan sama aku, dan aku sedih banget," kata Petra.

Banner Makanan Penyebab Janin Tak Berkembang

Usai memeriksa kondisi sang pasien, Petra pulang ke rumah. Sayangnya, ia mendapat kabar di esok harinya bahwa pasien lansia tersebut telah meninggal dunia.

"Besoknya aku kerja, beliau sudah meninggal pagi hari. Orang terakhir yang dia ucapkan selamat tinggal itu ya aku, dan aku lihat dia bicara sama seseorang," tuturnya.


(mua/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda