Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Tata Cara Berhubungan Intim Dalam Islam, Ini 5 Hal yang Dianjurkan dan Dilarang

Arina Yulistara   |   HaiBunda

Jumat, 15 Jul 2022 22:55 WIB

asian chinese couple hugging and bonding time
Tata cara berhubungan intim dalam islam/Foto: Getty Images/Edwin Tan

Sudah memahami tata cara berhubungan intim dalam Islam, Bunda? Jika belum, mari kita bahas di sini mengenai hal-hal tentang seks yang dianjurkan dan dilarang dalam Islam.

Dalam surat Al Baqarah ayat 223 diserukan kepada Bunda dan Ayah agar berhubungan intim dengan mengutamakan cara yang baik. Bunyi surat Al Baqarah ayat 223 sebagai berikut;

نِسَاۤؤُكُمْ حَرْثٌ لَّكُمْ ۖ فَأْتُوْا حَرْثَكُمْ اَنّٰى شِئْتُمْ ۖ وَقَدِّمُوْا لِاَنْفُسِكُمْ ۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّكُمْ مُّلٰقُوْهُ ۗ وَبَشِّرِ الْمُؤْمِنِيْنَ

Artinya:

"Istri-istrimu adalah ladang bagimu, maka datangilah ladangmu itu kapan saja dan dengan cara yang kamu sukai. Dan utamakanlah (yang baik) untuk dirimu. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa kamu (kelak) akan menemui-Nya. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang yang beriman." 

Bunda dan Ayah bisa menerapkan cara yang baik dan menjauhi hal-hal buruk karena tidak hanya bisa menyebabkan dosa tapi juga mempengaruhi kesehatan. Apa saja hal yang dianjurkan dan dilarang dalam tata cara berhubungan intim sesuai ajaran Islam?

Dikutip dari buku ‘Mahkota Pengantin’ karya Majdi bin Manshur bin Sayyid asy-Syuri, berikut cara berhubungan intim dalam Islam, hal yang dianjurkan dan dilarang.

5 Hal yang dianjurkan saat berhubungan intim dalam Islam

1. Berdoa lebih dulu

Salah tata cara berhubungan intim yang diajarkan dalam Islam adalah memulainya dengan doa. Berikut doa bersetubuh sesuai sunah yang dianjurkan;

بِسْمِ اللهِ اَللّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا

Bismillah, Allahumma jannibnaassyyaithaana wa jannibi syaithoona maarazaqtanaa

Artinya: 

“Dengan menyebut nama Allah, ya Allah jauhkanlah kami dari (gangguan) setan dan jauhkanlah setan dari rezeki yang Engkau anugerahkan kepada kami.”

2. Foreplay

Dalam Islam bahkan dianjurkan untuk mulai berhubungan seks dengan foreplay. Al-Hakim mengatakan, “Janganlah menyetubuhi istrimu begitu menemuinya, tapi tempatkanlah ia di kamar sesaat, lalu cumbulah, ciumlah dan dekaplah. Sebab jika engkau langsung melakukan hal itu saat bertemu maka itu suatu yang tercela.”

Foreplay yang tepat juga bisa membuat Bunda mudah orgasme yang tentu meningkatkan kehidupan seksual dalam pernikahan. Untuk itu, suami perlu memahami cara foreplay yang ampuh menyentuh titik rangsang wanita agar Bunda mudah mendapatkan orgasme saat bercinta. 

Penelitian pun telah membuktikan bahwa pasangan yang melakukan foreplay, seks oral, baru kemudian penetrasi memiliki rentang bercinta lebih lama. 

3. Berciuman

Saat foreplay, Bunda dan Ayah dianjurkan untuk berciuman dan saling bertukar saliva. Ini karena berciuman bisa menjadi pemicu pertama munculnya syahwat, semangat, dan gairah.

Suami perlu menyelingi ciuman dengan gigitan ringan, kecupan lembut, menghisap lidah sang istri, mendesah, memeluk, dan merangkul. Berciuman sebagai permintaan izin secara lembut untuk berhubungan intim lebih jauh.

Tak heran bila berciuman sering disebut pengantar seks. Berciuman disarankan untuk membangkitkan semangat sebelum bercinta.

4. Waktu yang dianjurkan

Ada pun waktu yang dianjurkan untuk berhubungan seks dilakukan setelah makanan di dalam perut tercerna dan pada waktu kondusif. Sementara waktu terbaik berhubungan seks dalam Islam adalah lewat malam, ketika makan telah tercerna dengan baik.

Dianjurkan Bunda dan Ayah mandi lalu berwudhu baru berhubungan seks serta tidur setelahnya. (Zad al-Ma'ad 4/254)

5. Posisi seks dalam Islam

Lakukan posisi seks dalam Islam. Sesuai surat Al Baqarah ayat 223, Bunda dan Ayah bisa melakukan posisi seks apa pun, kecuali tidak pada waktu atau kondisi yang dilarang dalam Islam serta melalui anus.

Nah, setelah mengetahui hal yang dianjurkan, sekarang kita ketahui juga yuk apa saja yang dilarang dalam islam. Lanjut baca di halaman berikutnya ya, Bunda.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Olahraga berikut bisa tingkatkan performa seks, Bunda sudah tahu?

[Gambas:Video Haibunda]




SEKS YANG DILARANG DALAM ISLAM

Cara berhubungan intim dalam Islam/iStock

5 hal dalam berhubungan seks yang dilarang dalam Islam

Selain ada yang dianjurkan, tentu ada juga ketentuan yang melarang hal-hal tertentu terkait seks. Berikut penjelasannya:

1. Penetrasi lewat anus

Hal yang dilarang dalam cara berhubungan intim sesuai ajaran Islam adalah melakukan penetrasi melalui anus. Alasan hal ini dilarang dalam Islam dari segi agama karena tak disukai Allah SWT dan itu dosa besar, Rasulullah SAW bersabda;

“Terlaknat siapa saja yang mendatangi istrinya pada duburnya.” (HR. Abu Dawud (2162)

“Allah SWT tidak memandang laki-laki yang menyetubuhi istrinya pada duburnya.” (HR. Ahmad (2/344) dan At-Tarmidzi (1/218))

“Barang siapa menggauli wanita yang sedang haid atau wanita pada duburnya, atau mendatangi dukun lalu mempercayainya, maka ia telah kafir kepada apa yang diturunkan kepada Muhammad.”

Persetubuhan melalui dubur dalam Islam hukumnya pelaku bisa dibunuh jika dilakukan terhadap anak-anak. Kalau dilakukan pada istri, wajib dikenai sanksi. 

Allah SWT mengharamkan menyetubuhi lewat anus karena itu merupakan tempat keluarnya kotoran yang permanen. Ini akan memberikan peluang untuk berbuat kejahatan dari dubur wanita ke anak-anak. 

Sementara berdasarkan medis, dubur tidak disiapkan dan tak diciptakan untuk aktivitas seks. Ini bisa membahayakan pria karena tak bisa menarik semua sperma dari penis karena posisinya menyimpang. 

2. Bercinta saat haid

Cara berhubungan intim dalam Islam yang dilarang termasuk ketika dalam kondisi haid. Hal ini jelas disebutkan dalam Al Quran sesuai firman Allah SWT yang tertuang lewat surat Al Baqarah ayat 222;

وَيَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ الْمَحِيْضِ ۗ قُلْ هُوَ اَذًىۙ فَاعْتَزِلُوا النِّسَاۤءَ فِى الْمَحِيْضِۙ وَلَا تَقْرَبُوْهُنَّ حَتّٰى يَطْهُرْنَ ۚ فَاِذَا تَطَهَّرْنَ فَأْتُوْهُنَّ مِنْ حَيْثُ اَمَرَكُمُ اللّٰهُ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ التَّوَّابِيْنَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِيْنَ - ٢٢٢

Artinya:

"Dan mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang haid. Katakanlah, "Itu adalah sesuatu yang kotor." Karena itu jauhilah istri pada waktu haid; dan jangan kamu dekati mereka sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, campurilah mereka sesuai dengan (ketentuan) yang diperintahkan Allah kepadamu. Sungguh, Allah menyukai orang yang tobat dan menyukai orang yang menyucikan diri."

3. Bercinta saat sedang puasa Ramadan

Salah satu waktu yang dilarang saat berhubungan intim sesuai ajaran Islam adalah ketika puasa Ramadan. Tidak hanya berdosa tapi juga perlu membayar denda.

Hal ini tertuang dalam hadist yang diriwayatkan sebagai berikut;

عَلَى أَهْلِي فِي رَمَضَانَ، قَالَ: أَعْتِقْ رَقَبَةً قَالَ: لَيْسَ لِي، قَالَ: فَصُمْ شَهْرَيْنِ مُتَتَابِعَيْنِ قَالَ: لاَ أَسْتَطِيعُ، قَالَ: فَأَطْعِمْ سِتِّينَ مِسْكِينًا

Artinya:

"Abu Hurairah meriwayatkan, ada seorang laki-laki datang kepada Rasulullah SAW lantas berkata, "Celakalah aku! Aku mencampuri istriku (siang hari) di bulan Ramadan. Beliau bersabda, "Merdekakanlah seorang hamba sahaya perempuan." Dijawab oleh laki-laki itu, "Aku tidak mampu." Beliau kembali bersabda, "Berpuasalah selama dua bulan berturut-turut." Dijawab lagi oleh laki-laki itu, "Aku tak mampu." Beliau kembali bersabda, "Berikanlah makanan kepada enam puluh orang miskin." (HR. Bukhari)

4. Tidak foreplay

Seperti yang dijelaskan pada poin sebelumnya, Bunda dan Ayah disarankan foreplay terlebih dahulu sebelum berhubungan seks. Tidak foreplay termasuk perbuatan yang tercela dan bisa menyebabkan sakit atau ketidaknyamanan saat bercinta.

Banner 50 Tanda Hamil

5. Berhubungan seks saat i'tikaf di masjid

Masjid memang bukan tempat berhubungan seks, Bunda. Dilarang berhubungan seks di masjid saat sedang i'tikaf. Hal ini tertuang jelas dalam surat Al-Baqarah ayat 187 yang berbunyi;

بَ عَلَيْكُمْ وَعَفَا عَنْكُمْ ۚ فَالْـٰٔنَ بَاشِرُوْهُنَّ وَابْتَغُوْا مَا كَتَبَ اللّٰهُ لَكُمْ ۗ وَكُلُوْا وَاشْرَبُوْا حَتّٰى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْاَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْاَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِۖ ثُمَّ اَتِمُّوا الصِّيَامَ اِلَى الَّيْلِۚ وَلَا تُبَاشِرُوْهُنَّ وَاَنْتُمْ عَاكِفُوْنَۙ فِى الْمَسٰجِدِ ۗ تِلْكَ حُدُوْدُ اللّٰهِ فَلَا تَقْرَبُوْهَاۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ اٰيٰتِهٖ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُوْنَ - ١٨٧

Artinya:

"Dihalalkan bagimu pada malam hari puasa bercampur dengan istrimu. Mereka adalah pakaian bagimu, dan kamu adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwa kamu tidak dapat menahan dirimu sendiri, tetapi Dia menerima tobatmu dan memaafkan kamu. Maka sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah bagimu. Makan dan minumlah hingga jelas bagimu (perbedaan) antara benang putih dan benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa sampai (datang) malam. Tetapi jangan kamu campuri mereka, ketika kamu beriktikaf dalam masjid. Itulah ketentuan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, agar mereka bertakwa."

Sudahkah menjalani dan menjauhi hal-hal yang dianjurkan serta dilarang saat berhubungan intim sesuai ajaran Islam?


(fia/fia)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda