
moms-life
Kenali Gejala Kanker Paru-Paru, Pengobatan, dan Cara Mencegahnya
HaiBunda
Senin, 19 Sep 2022 21:15 WIB

Sebuah data pada 2020 menunjukkan bahwa kanker paru-paru merupakan salah satu penyakit dengan tingkat kematian yang paling tinggi di Indonesia. Total kasus kanker paru-paru yang diketahui ada sebanyak 30.843 atau setara dengan 84 orang yang meninggal setiap harinya karena kanker.
Data yang sama juga menunjukkan sekitar 80 persen pasien kanker paru-paru meninggal kurang dari setahun setelah mereka dinyatakan mengidap penyakit mematikan yang satu ini. Hal ini disebabkan karena sebagian besar pasien kanker baru tidak menyadari adanya gejala awal.
Penyakit kanker ini tidak menunjukkan gejala yang menonjol pada tahap awal, hal ini yang menyebabkan sebanyak 80 persen kanker paru di Indonesia datang ke tenaga kesehatan setelah stadium lanjut.
Lalu, apakah pasien kanker paru masih bisa mendapatkan harapan hidup yang lebih tinggi? Yuk, simak artikelnya berikut ini, ya, Bunda.
Imunoterapi sebagai harapan baru untuk pasien kanker paru-paru
Sangat penting bagi setiap orang untuk meningkatkan pengetahuan seputar penyakit kanker paru-paru, mulai dari faktor risiko, gejala awal, hingga perawatan yang tersedia untuk penyakit kanker, termasuk perawatan inovatif terkini sebagai harapan baru bagi pengobatan kanker paru.
Dengan memperhatikan gejala awal kanker paru-paru, dapat membantu Bunda untuk mendapatkan diagnosis yang lebih cepat sebagai dasar pengobatan yang tepat. Jika kanker paru terdeteksi lebih awal, harapan hidup pasien lebih tinggi.
“Sebagai pengetahuan dasar, masyarakat perlu memperhatikan gejala awal kanker paru untuk mendapatkan diagnosis yang cepat sebagai dasar pemberian pengobatan yang tepat. Jika kanker paru ditemui pada stadium awal, harapan hidup pasien lima tahunan akan lebih tinggi,” kata Dr. Andhika Rachman, SpPD-KHOM, spesialis penyakit dalam dan konsultan hermatologi onkologi medik dalam webinar Mengenal Imunoterapi Sebagai Harapan Baru Bagi Pasien Kanker Paru.
Beberapa gejala awal kanker paru-paru meliputi batuk yang tiada henti, nyeri pada dada, suara serak atau sesak napas, penurunan berat badan dan kehilangan nafsu makan, mudah lelah, hingga infeksi persisten seperti bronkitis dan pneumonia.
Setiap pasien kanker memiliki harapan hidup lebih tinggi karena kini tersedia pengobatan dalam bentuk imunoterapi yang dapat mengurangi risiko kematian 38 persen dibandingkan dengan kemoterapi saja.
“Imunoterapi ini memberikan harapan baru untuk pasien-pasien kanker paru yang datang dengan gejala berat,” kata Dr. Andhika.
Imunoterapi telah tersedia di rumah sakit yang melayani pengobatan kanker. Namun, tidak semua jenis kanker dapat diterapi dengan imunoterapi, ya, Bunda. Pasien kanker perlu berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat sesuai dengan kondisinya masing-masing.
Selain itu, Bunda juga dapat mengurangi risiko kanker paru dengan cara mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat. Yuk, lanjut baca halaman berikutnya untuk mengetahui gaya hidup seperti apa yang dapat membantu Bunda mengurangi risiko kanker paru-paru.
heni
Bunda, yuk, download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.
Saksikan juga video 5 tips pencegahan kanker payudara yang ada di bawah ini, ya, Bunda.
3 GAYA HIDUP UNTUK MENGURANGI RISIKO KANKER PARU-PARU
Imunoterapi sebagai Harapan Baru Bagi Pasien Kanker Paru-Paru/Foto: iStock
3 Gaya hidup bantu kurangi risiko kanker paru-paru
Dr. Andhika mengatakan bahwa setiap orang dapat mengurangi risiko kanker paru-paru dengan melakukan perubahan pada gaya hidupnya. Berikut adalah tiga perubahan gaya hidup yang dapat Bunda lakukan untuk mengurangi risiko kanker paru. Simak berikut ini, ya, Bunda.
1. Tidak merokok
Sebagian besar penyakit kanker paru disebabkan oleh rokok. Orang yang merokok lebih rentan terkena penyakit mematikan yang satu ini. Oleh karena itu, Bunda dianjurkan untuk tidak atau mulai berhenti merokok.
“Penelitian menunjukkan bahwa mengisap satu batang rokok sama dengan memicu risiko penyakit jantung karena asap rokok tentu memiliki kandungan senyawa padat. Asap rokok adalah penyebab besar risiko kanker paru-paru,” kata Dr. Andhika.
2. Rajin olahraga
Tidak dapat dimungkiri lagi bahwa olahraga adalah salah satu aktivitas yang dapat Bunda lakukan untuk mendapatkan tubuh yang sehat. Dengan rutin berolahraga, Bunda sudah bisa mengurangi risiko kanker paru.
“Sebuah jurnal menunjukkan bahwa berjalan selama 15 menit bisa memperpanjang hidup pejuang kanker,” kata Dr. Andhika. Tidak hanya itu, jalan kaki juga dipercaya dapat meningkatkan imun lebih tinggi dan memperbarui sel-sel menjadi lebih sehat.
3. Mengonsumsi makanan sehat
Tentu saja dengan mendapatkan tubuh yang sehat Bunda juga perlu mengonsumsi makanan-makanan yang sehat. “Kurangi karbo dan gula, dengan mendapatkan berat badan yang ideal itu bisa mengurangi pemicu terjadinya kanker,” kata Dr. Andhika.
Nah, itulah beberapa perubahan gaya hidup yang dapat Bunda lakukan untuk mengurangi risiko timbulnya kanker paru. Tunggu apa lagi? Yuk, ubah pola hidup Bunda untuk mencegah kanker paru. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Mom's Life
Angka Kematian Capai 88 Persen, Ini 5 Faktor Paling Berisiko Terkena Kanker Paru

Mom's Life
Tanpa Kemoterapi, Kanker Paru Kini Bisa Diatasi dengan Obat Minum secara Gratis

Mom's Life
7 Alasan Mengapa Gula Tidak Baik Bagi Tubuh Bunda, Salah Satunya Memicu Depresi

Mom's Life
Kanker Paru Penyebab Kematian Nomor Satu di Indonesia, Kenali Gejala dan Risikonya

Mom's Life
Kisah Pilu Pria Penyintas Kanker Paru, Istri Ikut Sakit Meski Tak Merokok


5 Foto
Mom's Life
5 Potret Becky Tumewu Usai Operasi Mata Akibat Retina Lepas
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda