Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

6 Tanda Seseorang Punya Daddy Issues: Sangat Manja dan Banyak Menuntut Pasangan

Jessica Elisabeth Gunawan   |   HaiBunda

Selasa, 03 Jan 2023 18:05 WIB

A young woman is sitting on a sofa by the window and looking outside through the window at home.
Penyebab Daddy Issues, Ciri hingga Cara Mengatasinya/Foto: Getty Images/elenaleonova

Daddy issues sebenarnya tidak ada dalam istilah psikologis. Dalam edisi terbaru Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder (DSM-5) yang dikeluarkan American Psychiatric Association, istilah daddy issues tidak terdaftar. 

Istilah daddy issues kerap dilontarkan kepada seseorang yang memiliki masalah dalam hubungan ayah-anak. Lebih tepatnya, daddy issues digunakan untuk mendeskripsikan seseorang yang kesulitan membentuk hubungan di masa dewasa karena memiliki hubungan tidak sehat dengan ayah mereka di masa kecilnya, seperti dikutip HaiBunda dari mindbodygreen.

“Anak-anak membutuhkan sosok orang dewasa yang dapat diandalkan. Jika seorang anak tidak memiliki sosok ayah yang konstan di kehidupan mereka, ini dapat mengarah pada masalah keterikatan di masa dewasanya,” jelas psikoterapis Amy Rollo dikutip dari healthline.

Umumnya daddy issues dikaitkan sebagai masalah yang dialami perempuan. Istilah daddy issues juga dihubungkan terhadap bagaimana perempuan lebih memilih untuk berkencan dengan pria lebih tua karena membutuhkan sosok yang dapat diandalkan.

Akan tetapi, semua orang terlepas dari gendernya dapat memiliki daddy issues. Hubungan Bunda dengan siapa yang mengasuh Bunda akan selalu memiliki pengaruh tentang bagaimana Bunda menjalin hubungan ketika sudah dewasa.

Penyebab Daddy Issues

Daddy issues dapat disebabkan karena masalah keterikatan (attachment) yang dialami seseorang. Teori keterikatan berpusat pada dampak dari hubungan manusia, khususnya anak-anak dan pengasuhnya.

Teori keterikatan yang dicetus John Bowlby adalah gaya keterikatan seseorang di masa kanak-kanak sangat memengaruhi gaya keterikatannya saat dewasa, dikutip dari veryvellmind

Gaya keterikatan yang aman dibentuk dari seorang pengasuh responsif terhadap kebutuhan anak dan tersedia secara emosional. Gaya keterikatan yang tidak aman, di sisi lain, dihasilkan dari pengasuh yang tidak responsif terhadap kebutuhan anak dan tidak tersedia secara emosional.

Akibatnya, mereka yang merasa aman dan terjamin serta memiliki gaya keterikatan aman pada masa kanak-kanak akan terus memiliki gaya keterikatan aman saat dewasa. Sebaliknya, jika seorang individu merasa tidak aman sebagai seorang anak, mereka akan mengembangkan salah satu dari tiga gaya keterikatan yang tidak aman di masa dewasa.

Contoh gaya keterikatan yang dimiliki seseorang dengan daddy issues

Mengitup verywellmind, ada tiga tipe gaya keterikatan tidak aman yang dimiliki seorang dengan daddy issues.

1. Anxious-preoccupied

Seorang dengan tipe ini biasanya sangat manja dan banyak menuntut. Mereka takut pasangannya tidak ada ketika dibutuhkan.

2. Fearful-avoidant

Seorang membentuk hubungan yang intim, tetapi sulit untuk mempercayai pasangannya karena takut terluka. Ini bisa membuat mereka jauh dan terpisah.

3. Dismissive-avoidant

Mereka yang memiliki gaya keterikatan ini lebih memilih untuk menghindari membentuk hubungan dekat dan tantangan emosional yang mereka bawa.

Klik halaman selanjutnya untuk mengetahui ciri dan cara mengatasi daddy issues.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.


CIRI-CIRI MENGALAMI DADDY ISSUES DAN CARA MENGATASINYA

A young woman is sitting on a sofa by the window and looking outside through the window at home.

Foto: Getty Images/recep-bg

Ciri Daddy Issues

Merangkum laman mindbodygreen, berikut ciri seseorang yang memiliki daddy issues.

1. Hanya tertarik pada laki-laki yang lebih tua

Laki-laki yang lebih tua biasanya sudah stabil secara finansial, percaya diri, dan tahu harus berbuat apa. Alam bawah sadar seseorang dengan daddy issue sangat mendambakan sosok seorang ayah untuk melindungi dan memberikan kasih sayang. Maka dari itu, seorang dengan daddy issues lebih tertarik kepada laki-laki yang lebih tua.

Banner 7 Tanda Anak Pintar Sejak Kecil

2. Bersikap manja, cemburuan, dan over protektif pada pasangan

Seorang dengan gaya keterikatan yang tidak aman sejak kecil akan merasa takut kehilangan pasangannya. Ia pun bersikap manja dan over protektif untuk selalu memastikan bahwa pasangannya tidak kemana-mana. Namun, sikap ini tentunya dapat mengarah pada hubungan yang tidak sehat.

3. Membutuhkan kepastian cinta dan kasih sayang yang konstan

Jika seorang memiliki masalah keterikatan, ia akan merasa insecure dan selalu butuh kepastian dari pasangan. Pada satu titik, terus menerus memberikan kepastian akan melelahkan. Sikap ini yang dapat membuat pasangan jengah.

4. Kesannya hanya peduli pada seks

Ketika berhubungan seks, seorang dengan daddy issues merasa sangat dicintai. Harga diri seorang dengan daddy issues cenderung didasarkan pada apakah orang lain menginginkannya secara seksual atau tidak.

5. Takut sendirian

Daripada melajang, seorang dengan daddy issues beranggapan lebih baik dalam hubungan yang tidak sehat. Ia akan terus lompat sana-sini dan terus gonta ganti pasangan agar tidak merasa sendirian.

6. Memiliki hubungan yang rumit dengan Ayah

Salah satu ciri paling jelas dari daddy issues adalah memiliki hubungan yang rumit dengan ayah sendiri. Misalnya tidak ada sosok ayah sejak masih anak-anak dan memiliki ayah yang kejam.

Cara Mengatasi Daddy Issues

Jika Bunda memiliki seorang ayah yang tidak hadir atau tidak terlibat secara emosional saat tumbuh dewasa, Bunda mungkin masih menderita dampak negatif dari hubungan tersebut. Menurut terapis hubungan dan seks Caitlin Cantor, ada beberapa cara untuk mengatasi daddy issue, dikutip dari verywellmind.

1. Akui

Cantor menjelaskan ketika anak-anak tumbuh tanpa kasih sayang, mereka akan percaya bahwa mereka tidak pantas untuk mendapatkannya. Keyakinan ini akan terus melekat sampai dewasa. Namun, penting untuk mengakui bagaimana rumitnya hubungan Bunda dengan ayah sehingga dapat merubah beberapa keyakinan yang ditanam sejak kecil.

2. Ratapi

Setelah menerima keadaan, biarkan diri merasakan rasa sakit dari hubungan negatif dengan ayah dan ratapi apa yang tidak dapat Bunda rasakan selama ini. Menurut Cantor, ini adalah saat yang tepat untuk marah dan sedih atas masa kecil.

3. Pelajari

Terakhir, setelah menerima dan meratapi, saatnya untuk belajar dari hal tersebut agar tidak membiarkan permasalahan keterikatan di masa kecil memiliki pengaruh pada hubungan saat dewasa.


(fia/fia)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda