Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Cara Mengatasi Miss V yang Bau Berlebihan, Jangan Sampai Mengganggu Bun

Arina Yulistara   |   HaiBunda

Jumat, 06 Jan 2023 21:58 WIB

ilustrasi vagina
Cara Mengatasi Miss V yang Bau Berlebihan, Jangan Sampai Mengganggu Bun/Foto: Getty Images/iStockphoto/Circle Creative Studio

Penyebab vagina bau ada berbagai faktor. Namun pada dasarnya, vagina memang memiliki aroma yang unik, Bunda. Sedikit aroma tersebut justru malah merupakan pertanda vagina normal dan sehat.

Bunda perlu khawatir jika bau vagina sudah berlebihan. Itu bisa jadi menunjukkan adanya infeksi atau masalah kesehatan lainnya. 

Nutrisi, status kesehatan, dan faktor lainnya dapat memengaruhi aroma alami vagina. Banyak produk menawarkan untuk ‘memperbaiki’ bau vagina tapi ini tidak diperlukan secara medis karena dipertanyakan keamanannya.

Banner Janin Sehat

Bahkan produk tersebut dapat menyebabkan infeksi yang kemudian menjadi penyebab vagina bau yang tak sedap. Mari kita bahas mengenai penyebab vagina bau, jenis aroma, dan cara menjaga kebersihannya.

Penyebab vagina bau dan gambaran aromanya

1. Musky

Mengutip dari Medical News Today, bau musky yang ringan itu normal untuk vagina sehat. Namun beberapa wanita tidak akrab dengan bau vagina mereka. 

Penyebab bau vagina dengan aroma musky sering berubah karena faktor hormonal, kehamilan, menopause, dan siklus menstruasi. Namun penyebab vagina bau yang halus tidak perlu dikhawatirkan, Bunda.

2. Amis

Ketika faktor-faktor tertentu memengaruhi kimia kompleks vagina, bakteri berbahaya dapat tumbuh di luar kendali, menghasilkan bau amis. Penyebab vagina bau amis bisa juga karena vaginosis bakteri. 

Ini adalah infeksi vagina yang paling umum di antara wanita berusia 15 sampai 44 tahun. Beberapa wanita dengan vaginosis bakteri mungkin mengalami gejala lain, seperti gatal atau terbakar, terasa mirip dengan infeksi jamur.

3. Manis

Bagaimana dengan penyebab vagina bau manis seperti bir? Ini mungkin karena pertumbuhan jamur berlebihan pada vagina sehingga menyebabkan bau manis, mirip seperti bir, madu, atau kue.

Jika Bunda merasakan bau manis diliputi sensasi terbakar, gatal, atau kering yang intens biasanya disertai infeksi jamur. Gejala ini cenderung memburuk dari waktu ke waktu.

4. Bau tembaga

Penyebab vagina bau tembaga umum terjadi saat menstruasi. Darah menstruasi bisa mengubah pH vagina dan membuatnya bau seperti tembaga. 

“Anda bisa mencuci vulva dengan sabun yang tidak mengiritasi dan beraroma kuat. Sabun beraroma bisa membuat pH semakin rusak,” saran Mary Jane Minkin, MD, seorang profesor klinis kebidanan dan ginekologi di Yale University School of Medicine, New Haven, Connecticut, dilansir dari Women’s Health Magazine.

Cara menjaga kebersihan vagina

Setelah mengetahui penyebab vagina bau, sebaiknya jaga kebersihan area kewanitaan Bunda. Berikut cara menjaga kebersihan agar tidak menyebabkan vagina berbau tak sedap. 

1. Terapkan langkah membersihkan vagina seperti berikut

  • Menyeka vagina dari depan ke belakang untuk mencegah kotoran masuk ke dalam vagina.
  • Buang air kecil segera setelah berhubungan seks.
  • Menggunakan sabun yang lembut dan bebas pewangi hanya pada vulva.
  • Mengganti pakaian dalam setiap hari atau saat berkeringat dan kotor.
  • Mencuci pakaian dalam dengan produk tanpa pewangi.
  • Mandi setelah berkeringat karena keringat yang terperangkap menjadi penyebab vagina berbau tak sedap.
  • Jika ada bau yang tidak sedap, cuci vulva dengan air.

2. Ganti pembalut setiap beberapa jam saat menstruasi

Beberapa wanita mungkin merasakan bau vagina yang lebih kuat selama menstruasi. Perubahan hormonal dapat menyebabkan bau yang mirip dengan besi atau amonia.

Untuk mengurangi bau vagina akibat haid, ganti pembalut setiap beberapa jam. Jangan biarkan darah kotor karena menstruasi terus terjebak di vagina Bunda.

3. Merawat vagina setelah berhubungan seks

Beberapa orang merasakan bau amis yang menyengat segera setelah berhubungan seks yang merupakan tanda vaginosis bakterial. Terkadang, air mani berinteraksi dengan cairan vagina sehingga menyebabkan bau tak sedap.

Beberapa pelumas juga dapat memengaruhi pH vagina yang dapat memengaruhi aromanya. Untuk itu, rawat vagina setelah berhubungan seks. 

Bunda bisa membilas vulva dengan air setelah berhubungan seks. Hindari menggunakan pelumas beraroma.

4. Konsumsi probiotik

Probiotik mendukung bakteri sehat di seluruh tubuh manusia, termasuk vagina. Mereka juga dapat membantu mencegah beberapa infeksi vagina, terutama karena jamur. 

Probiotik dapat mengurangi penyebab vagina bau karena membantu mengembalikan pH normal bagian intim tersebut.

5. Hindari mengenakan pakaian ketat

Pakaian ketat dapat menjebak cairan dan zat di sekitar vagina, termasuk keringat, sel kulit mati, dan air mani dari hubungan sebelumnya. Pakaian yang sangat ketat, termasuk beberapa shapewear sering kali menyebabkan hal ini.

Kotoran yang mencapai vagina kemudian menyebabkan infeksi dan bau. Jadi penting untuk menghindari busana yang mendorong penyebaran ini, termasuk pakaian dalam yang ketat.

Katun menjadi pilihan terbaik bagi mereka yang mengkhawatirkan bau vagina karena cenderung tidak menahan kelembapan. Hal ini mempersulit bakteri dan sumber bau lainnya untuk menumpuk dan menghasilkan bau yang kuat.

6. Kurangi gula dan tingkatkan hidrasi

Mengonsumsi makanan manis dapat memicu pertumbuhan jamur yang berlebihan sehingga memperkuat bau vagina. Tidak ada penelitian yang mendukung mengonsumsi makanan tertentu untuk mengubah bau vagina.

Meski demikian, beberapa bukti anekdot menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan berbau manis seperti semangka, apel, dan seledri dapat membantu mengurangi bau vagina. 

Bunda juga harus minum banyak air mineral setiap hari. Tetap terhidrasi dengan baik mencegah pertumbuhan bakteri yang berlebihan pada vagina.

Pada akhirnya, terhidrasi juga dapat mencegah hal-hal yang bisa menyebabkan vagina berbau tak sedap.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

(fia/fia)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda