HaiBunda

MOM'S LIFE

Sering Kambuh saat Puasa, Ini Ciri-ciri Asam Lambung Naik & Tips Menanganinya

Amira Salsabila   |   HaiBunda

Senin, 06 Mar 2023 19:30 WIB
Ini Ciri-ciri Asam Lambung Naik saat Puasa, Hati-hati, Bun/Foto: Getty Images/iStockphoto/Motortion
Jakarta -

Ketika menjalani ibadah puasa, beberapa orang mungkin mengalami masalah kesehatan seperti asam lambung naik. Bunda perlu memahami bagaimana ciri-ciri asam lambung naik saat puasa supaya bisa mendapatkan perawatan yang tepat agar puasa lancar.

Orang yang berpuasa umumnya mengalami dehidrasi, terutama karena tubuhnya tidak mendapatkan cairan dan makanan. Karena itu, selama Ramadan, umat Muslim disarankan untuk banyak mengonsumsi air putih sebelum berpuasa.

Jika terbiasa sarapan, makan siang, makan malam, dan makan makanan ringan, puasa bisa menjadi tantangan besar bagi mereka. Dengan demikian, puasa dapat meningkatkan tingkat stres dan mengganggu tidur. Dehidrasi, lapar, atau kurang tidur saat puasa juga bisa memicu sakit kepala.


Puasa juga bisa menyebabkan asam lambung naik, kekurangan makanan dapat menyebabkan penurunan asam lambung, yang mencerna makanan dan menghancurkan bakteri.

Melansir dari laman Medical News Today, mencium bau makanan atau bahkan memikirkannya selama puasa dapat memicu otak memberitahu perut untuk memproduksi lebih banyak asam, yang menyebabkan asam lambung naik.

Ciri-ciri asam lambung naik saat puasa

Melansir dari laman Live Strong, pada dasarnya, asam dari perut yang macet mengalir ke kerongkongan. Ketika ini terjadi, dapat mengiritasi lapisan kerongkongan yang menyebabkan rasa sakit, terbakar, atau rasa asam di bagian belakang tenggorokan Bunda.

Orang yang mengalami asam lambung naik juga dapat mengalami gejala seperti batuk kering, masalah tidur, atau kesulitan untuk menelan.

Penyebab asam lambung naik

Salah satu penyebab umum penyakit asam lambung adalah kelainan lambung yang disebut hernia hiatal. Ini bisa terjadi ketika bagian atas perut dan LES bergerak di atas diafragma, otot yang memisahkan perut dari dada.

Biasanya, diafragma membantu menjaga asam di perut setiap orang, tetapi jika memiliki hernia hiatal, asam dapat naik ke kerongkongan dan menyebabkan gejala penyakit asam lambung naik.

Berikut adalah beberapa faktor risiko umum lainnya untuk penyakit asam lambung:

  • Kelebihan berat badan atau obesitas.
  • Makan makanan berat dan berbaring telentang atau membungkuk.
  • Ngemil mendekati waktu tidur.
  • Makan makanan tertentu, seperti jeruk, tomat, coklat, mint, bawang putih, bawang merah, atau makanan pedas atau berlemak.
  • Minum minuman tertentu, seperti alkohol, minuman berkarbonasi, kopi, atau teh.
  • Bunda sedang hamil.
  • Mengambil aspirin, ibuprofen, pelemas otot tertentu, atau obat tekanan darah.

5 Tips menjalani puasa untuk penderita asam lambung

Bunda Muslim yang menderita penyakit asam lambung memiliki banyak kekhawatiran setiap kali bulan puasa tiba karena mereka perlu menyeimbangkan antara kesehatan dan kewajiban mereka sebagai umat Muslim.

Saat berpuasa, kasus sakit perut karena asam lambung tidak hanya terjadi pada penderita sakit maag, tetapi juga bisa terjadi pada mereka yang tidak memiliki penyakit tersebut. Ini semua bisa terjadi karena kebiasaan makan mereka, Bunda.

Membuat beberapa penyesuaian pada waktu makan dan pilihan makanan dapat membantu Bunda menghindari sakit perut karena asam lambung naik. Berikut adalah beberapa tips yang bisa Bunda ikuti.

1. Hindari pemicu umum

  • Sangat penting untuk memvariasikan asupan makanan Bunda dan pastikan untuk memasukkan cukup nutrisi penting yang dibutuhkan oleh tubuh. Misalnya seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan serat.
  • Beberapa pemicu umum yang perlu dihindari adalah makanan olahan, berlemak, digoreng, pedas, asam, asin, berkafein, dan mengandung asam. Ini karena jenis makanan tersebut cenderung mengiritasi saluran pencernaan. Ingatlah bahwa moderasi adalah kuncinya dan pemicunya berbeda untuk setiap orang, Bunda.
  • Cobalah untuk mengurangi asupan gula juga karena itu dapat berubah menjadi lemak, yang dapat menyebabkan kenaikan berat badan dan kadar kolesterol. Ini juga dapat memperlambat pencernaan dan memicu refluks asam.

2. Makan secara perlahan

  • Bunda perlu mengunyah makanan secara perlahan dan menyeluruh saat makan sehingga lebih sedikit cairan lambung yang dibutuhkan untuk mencerna makanan Bunda. Ini akan memudahkan perut serta memastikan Bunda tidak terburu-buru dan makan lebih sedikit. Perut Bunda membutuhkan waktu selama 20 menit untuk memberitahu otak saat Bunda sudah kenyang.
  • Makan dengan cepat cenderung menyebabkan Bunda menelan udara saat makan yang menyebabkan perut kembung.
  • Menempatkan porsi yang lebih kecil dan sedang di piring adalah ide yang baik untuk membatasi asupan makanan terutama saat buka puasa.
  • Bunda disarankan untuk mengonsumsi kurma dan makanan ringan saat berbuka puasa sebelum salat maghrib, dan makan makanan berat setelah salat.

3. Hindari melewatkan waktu sahur

  • Saat puasa, tubuh membutuhkan makanan untuk memberi Bunda energi yang tahan lama sepanjang hari, terutama dalam bentuk karbohidrat kompleks dan serat. Jika tidak nafsu makan, Bunda disarankan untuk makan kurma dan minum susu atau air putih. Kurma kaya akan antioksidan dan serat makanan, dan terbukti efektif dalam mencegah tukak lambung.
  • Hindari tidur setelah sahur untuk mencegah gangguan pencernaan dan rasa mulas karena asam lambung. Berbaring setelah makan bisa menyebabkan asam lambung masuk ke kerongkongan dan memicu refluks asam.

4. Minum air yang cukup

  • Bunda disarankan untuk minum air putih setidaknya 8 gelas setiap hari. Ini sangat penting, terutama saat bulan puasa. Perbanyak minum air putih saat sahur dan buka puasa. Minum air sebelum tidur memungkinkan tubuh menyesuaikan kadar cairan untuk hari berikutnya.
  • Ingatlah untuk minum sambil dudu dalam posisi yang benar dan hindari untuk minum sambil berbaring atau membungkuk.

5. Lanjutkan dengan minum obat

  • Bunda yang sedang menjalani pengobatan jangka panjang, pastikan untuk berdiskusi terlebih dahulu dengan dokter tentang rencana pengobatan selama bulan puasa.
  • Bunda juga bisa minum obat yang dijual bebas seperti antasida, antihistamin, dan penghambat pompa proton selama sahur jika diperlukan. Ini dapat mengurangi produksi asam lambung yang mencegah perut kembung, lambung, dan rasa mulas.

Nah, itulah beberapa hal yang perlu Bunda ketahui ketika asam lambung naik saat puasa. Bunda penderita asam lambung juga perlu memperhatikan beberapa tips berpuasa tersebut agar puasa Bunda lancar. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Simak juga cara mengatasi asam lambung naik ketika sedang berpuasa di video berikut ini:



(asa)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Pemain Timnas Rizky Ridho dan Istri Umrah setelah Nikah, Ini Potret Kebahagiaannya

Mom's Life Annisa Karnesyia

Ini 3 Dosa yang Menghapus Pahala sebesar Gunung

Mom's Life Amira Salsabila

Istana Inggris Diduga Balas Konten Viral Dance Hamil Meghan Markle, Posting Unggahan Ini

Kehamilan Annisa Aulia Rahim

Mengenal Orang Tua Overprotektif: Ciri-ciri, Bahaya, dan Cara Mengatasinya

Parenting Kinan

Humaira Putri Zaskia Sungkar Ultah Pertama, Intip 5 Potret Keseruan Playdatenya

Parenting Nadhifa Fitrina

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Pemain Timnas Rizky Ridho dan Istri Umrah setelah Nikah, Ini Potret Kebahagiaannya

Mengenal Orang Tua Overprotektif: Ciri-ciri, Bahaya, dan Cara Mengatasinya

Ini 3 Dosa yang Menghapus Pahala sebesar Gunung

Istana Inggris Diduga Balas Konten Viral Dance Hamil Meghan Markle, Posting Unggahan Ini

Humaira Putri Zaskia Sungkar Ultah Pertama, Intip 5 Potret Keseruan Playdatenya

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK