MOM'S LIFE
Anthropophobia: Gejala, Ciri, Penyebab dan Cara Mengatasinya
Nanie Wardhani | HaiBunda
Sabtu, 22 Apr 2023 20:50 WIBApakah Bunda pernah merasakan takut berhadapan dengan orang lain? Mungkin Bunda mengalami anthropophobia.
Orang yang mengalami anthropophobia dapat mengalami gejala seperti detak jantung yang cepat, keringat berlebihan, perasaan gelisah, dan ketakutan yang tak terkendali saat berada di dekat orang banyak atau ketika harus berbicara di depan umum.
Dilansir dari Cleveland Clinic, anthropophobia kebanyakan dialami oleh remaja dan wanita. Sekitar 1 dari 10 orang dewasa, pernah mengalami anthropophobia selama masa hidupnya.
Jadi, apa sebenarnya anthropophobia? Apa yang menyebabkannya bisa terjadi?
Pengertian dari Anthropophobia
Anthropophobia adalah kondisi psikologis yang dapat mempengaruhi seseorang untuk merasa sangat takut dan cemas dalam situasi sosial dan interaksi dengan orang lain.
Orang yang mengalami anthropophobia dapat merasa sangat tidak nyaman dalam situasi sosial yang seharusnya biasa saja seperti makan bersama teman-teman, berbicara di depan umum, atau bertemu dengan orang baru.
Mereka bisa merasa sangat takut dan khawatir tentang bagaimana orang lain akan menilai mereka dan keterampilan sosial mereka, sehingga membuat mereka merasa tidak percaya diri dan enggan untuk terlibat dalam aktivitas sosial.
Dalam beberapa kasus, orang yang mengalami anthropophobia dapat menghindari situasi sosial sepenuhnya. Sehingga mereka dapat membatasi interaksi mereka dengan dunia luar dan mempengaruhi kualitas hidup mereka secara keseluruhan.
Anthropophobia merupakan jenis gangguan kecemasan yang cukup umum dan dapat mempengaruhi siapa saja. Meskipun pada beberapa kasus, orang yang memiliki riwayat keluarga dengan gangguan kecemasan atau depresi memiliki risiko lebih besar untuk mengalami kondisi ini.
Bagi orang yang mengalami anthropophobia, kondisi ini dapat mempengaruhi kesejahteraan mental dan emosional mereka, sehingga sangat penting untuk mencari bantuan profesional jika mengalami gejala-gejala yang mengganggu.
Penyebab dari Anthropophobia
Penyebab dari anthropophobia masih menjadi subjek penelitian dan belum sepenuhnya dipahami dengan jelas. Namun, beberapa faktor dapat mempengaruhi terjadinya kondisi ini, termasuk faktor genetik, lingkungan, dan psikologis.
Anthropophobia dapat disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya:
1. Pengkhianatan dari orang yang dekat dengannya
Pengkhianatan atau pengalaman trauma emosional dari orang yang dekat dapat menyebabkan seseorang merasa tidak nyaman dan sulit terlibat dalam situasi sosial.
Trauma ini bisa menyebabkan ketidakpercayaan terhadap orang lain dan membuat seseorang merasa tidak aman dalam interaksi sosial.
2. Riwayat keluarga dengan gangguan kecemasan
Seseorang yang memiliki riwayat keluarga dengan gangguan kecemasan memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami anthropophobia. Faktor genetik dan pengalaman yang sama dalam keluarga dapat mempengaruhi terjadinya kondisi ini.
3. Ketidakseimbangan hormon
Ketidakseimbangan hormon dapat mempengaruhi keseimbangan emosional seseorang dan memperburuk kecemasan sosial.
4. Masalah pada kelenjar adrenal
Kelenjar adrenal yang tidak berfungsi dengan baik dapat memproduksi terlalu banyak atau terlalu sedikit hormon stres, yang dapat memperburuk kecemasan sosial.
Seseorang dengan masalah pada kelenjar adrenal juga dapat mengalami gejala kecemasan dan kelelahan.
Penting untuk dicatat bahwa seseorang dapat mengalami anthropophobia karena satu atau lebih faktor tersebut, atau mungkin juga ada faktor lain yang mempengaruhi kondisi ini.
Konsultasi dengan profesional kesehatan mental dapat membantu mengidentifikasi penyebab dan memberikan penanganan yang sesuai, termasuk saat sudah melihat gejala dari anthropophobia. Apa saja gejalanya?
Gejala dari Anthropophobia
Gejala anthropophobia dapat bervariasi dari satu orang ke orang lain, namun beberapa gejala yang umum terjadi meliputi:
- Detak jantung yang cepat
- Keringat berlebihan
- Perasaan gelisah
- Ketakutan yang tak terkendali
- Sulit bernapas
- Ketegangan otot
- Perut terasa tidak nyaman
- Merasa lelah atau kelelahan
- Sulit berkonsentrasi
Bagaimana anthropophobia didiagnosa dan penanganannya
Anthropophobia dapat didiagnosis melalui wawancara dengan dokter atau psikolog. Setelah didiagnosis, terdapat beberapa pilihan penanganan yang tersedia, termasuk terapi perilaku kognitif dan terapi obat-obatan.
Terapi perilaku kognitif mengajarkan teknik-teknik untuk mengatasi kecemasan dan mengurangi rasa takut yang berlebihan, sedangkan terapi obat-obatan dapat membantu mengurangi gejala-gejala gangguan kecemasan.
Selain itu, ada juga beberapa tips yang dapat membantu mengatasi anthropophobia, seperti:
- Mencoba relaksasi dan meditasi
- Berbicara dengan teman atau keluarga
- Menghindari stimulan seperti kafein dan alkohol
- Menjaga pola makan yang sehat
- Meningkatkan aktivitas fisik
Jika Bunda atau seseorang yang Bunda kenal mengalami gejala anthropophobia, sangat penting untuk mencari bantuan profesional untuk mendapatkan diagnosa yang tepat dan penanganan yang sesuai. Terapi dan obat-obatan dapat membantu mengatasi gejala dan memulihkan kualitas hidup yang lebih baik.
Untuk bisa mencegah anthropophobia, penting untuk memahami bahwa Bunda tidak sendirian dan bahwa ada banyak orang yang mengalami kondisi ini. Dengan dukungan dan bantuan yang tepat, Bunda dapat memperbaiki kualitas hidup dan mengatasi kecemasan sosial yang mengganggu.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(fia/fia)Simak video di bawah ini, Bun:
Kenali 5 Cara Menjaga Kesehatan Mental Anak, Bunda Punya Peran Penting
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Tak Hanya Fisik Bun, Kesehatan Mental Juga Penting Dijaga Saat Pandemi
4 Alasan Orang Tua Perlu Periksa Kesehatan Mentalnya, Bunda Perlu Tahu
Bunda Perlu Tahu, Ini Trik Sederhana Usir Stres Saat di Rumah
Anniversary Mommies Daily ke-10 Ajak Bunda Lebih Peduli Kesehatan Mental
TERPOPULER
Tradisi Putri Diana yang Diwariskan ke Anak dan Cucu, Ternyata Punya Makna Mendalam
Rezeki Rumah Tangga Seret? Waspada Bisa jadi Gegara Dosa Ini
Sebelum Masuk Sekolah, Yuk Ajari 7 Adab dan Sopan Santun ini ke Si Kecil!
5 Cara Artis Umumkan Kehamilan, Terbaru Potret Aline Adita Usai 7 Th Nanti Anak Pertama
Pertanyaan 6 Kata yang Mendorong Kecerdasan Emosional pada Anak Laki-laki Menurut Psikolog
REKOMENDASI PRODUK
10 Kapas Wajah yang Bagus untuk Bersihkan Makeup
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Sikat Gigi Anak, Bulu Aman dan Lembut
ZAHARA ARRAHMAREKOMENDASI PRODUK
7 Pilihan Kotak Bekal Anak, Temukan yang Pas untuk Si Kecil
PritadanesREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Face Mist Terbaik untuk Lembapkan Kulit Wajah
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
5 Pilihan Tas Sekolah Anak TK-SD yang Bagus hingga Awet, Bisa Buat Perempuan & Laki-laki
Firli NabilaTERBARU DARI HAIBUNDA
Arti Mimpi Alami Perdarahan saat Hamil, Pertanda Burukkah?
Tradisi Putri Diana yang Diwariskan ke Anak dan Cucu, Ternyata Punya Makna Mendalam
Sebelum Masuk Sekolah, Yuk Ajari 7 Adab dan Sopan Santun ini ke Si Kecil!
Transformasi Bima Rexa Eks Peserta MasterChef Junior, Ini Potretnya Dipuji Glow Up saat Ikut COC 2
Rezeki Rumah Tangga Seret? Waspada Bisa jadi Gegara Dosa Ini
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Tak Menunda, Al Ghazali dan Alyssa Daguise Ingin Punya Anak Kembar
-
Beautynesia
Menurut Psikolog, Ini Fakta di Balik Sikap Orang yang Selalu Terlihat Bersemangat
-
Female Daily
Nespresso Hadirkan Nostalgia Muslim Panas Ala 90-an melalui Instalasi Coffee Cart!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Mel B Menikah Ke-3 Kali, Hanya Satu Anggota Spice Girls yang Hadir
-
Mommies Daily
Tips Seks Malam Pertama untuk Pengantin Baru, Coba 5 Posisi Ini!