
moms-life
Susunan Acara Halal Bihalal, Pengertian hingga Sejarah
HaiBunda
Kamis, 04 May 2023 16:12 WIB

Ajang kumpul keluarga tak selesai di momen Lebaran. Setelah Idul Fitri, masyarakat biasanya akan melaksanakan halal bihalal bersama keluarga besar.
Acara halal bihalal menjadi momen yang tak kalah seru dari Lebaran, Bunda. Keluarga juga dapat berkumpul dan saling berbagi kebahagiaan.
Lantas, apa sebenarnya yang dimaksud dengan halal bihalal?
Pengertian halal bihalal
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), halal bihalal berarti maaf-memaafkan setelah menunaikan ibadah puasa Ramadan, biasanya diadakan di sebuah tempat seperti auditorium, aula, dan sebagainya oleh sekelompok orang.
Halal bihalal merupakan suatu kebiasaan khas Indonesia. Dalam buku Dakwah Cerdas: Ramadhan, Idul Fitri, Walimatul Hajj dan Idul Adha karya Dra. Udji Asiyah, M.Si, halal bihalal adalah sebuah tradisi kreatif khas masyarakat Muslim Indonesia, karena kebiasaan tersebut hanya ada di negeri ini.
Sejarah halal bihalal
Beberapa sumber menjelaskan bahwa kegiatan halal bihalal sudah dilaksanakan sejak Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara I atau ayng dikenal dengan Pangeran Sambernyawa.
Kegiatan halal bihalal juga dapat dianalogikan sebagai kegiatan silaturahim, yang dikategorikan sebagai salah satu ibadah sosial. Hal ini sangat dianjurkan dalam ajaran Islam, Bunda.
Oleh karena itu, esensi halal bihalal tetaplah Islami meski merupakan budaya asli Indonesia. Halal bihalal memiliki esensi yang kuat mengenai pengampunan.
Esensi halal bihalal
Kesalahan kepada Allah SWT dapat diampuni dengan istighfar dan memperbanyak amal ibadah. Sedangkan kesalahan sesama manusia (haqqu al-adami) dapat diampuni jika sesama manusia yang melakukan kesalahan sudah saling memaafkan.
Sebagaimana firman Allah SWT yang tercantum dalam QS Al A'raf ayat 199 sebagai berikut;
خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنِ الجَاهِلِيْن
Artinya: "Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta berpalinglah daripada orang-orang yang bodoh."
Hal tersebut juga tercantum dalam HR Bukhari di bawah ini:
مَنْ كَانَتْ لَهُ مَظْلَمَةٌ لِأَخِيهِ مِنْ عِرْضِهِ أَوْ شَيْءٍ، فَلْيَتَحَلَّلْهُ مِنْهُ اليَوْمَ، قَبْلَ أَنْ لاَ يَكُونَ دِينَارٌ وَلاَ دِرْهَمٌ، إِنْ كَانَ لَهُ عَمَلٌ صَالِحٌ أُخِذَ مِنْهُ بِقَدْرِ مَظْلَمَتِهِ، وَإِنْ لَمْ تَكُنْ لَهُ حَسَنَاتٌ أُخِذَ مِنْ سَيِّئَاتِ صَاحِبِهِ فَحُمِلَ عَلَيْهِ
Artinya: "Barangsiapa memiliki kesalahan terhadap saudaranya, baik moril maupun materil, segeralah meminta kehalalannya hari itu juga, sebelum sampai pada hari tiada dinar dan dirham. Jika hal tersebut terjadi, bila dia memiliki amal baik, amal tersebut akan diambil sesuai kadar kesalahannya. Namun, bila dia sudah tidak memiliki kebaikan, maka ia akan ditimpakan kesalahan dari saudara yang dia salahi."
Halal bihalal, sebagaimana diartikan oleh Prof Quraish Shihab dalam karyanya Membumikan Al-Qur'an (1999) juga bisa bermakna menyambung sesuatu yang tadinya putus menjadi terikat kembali, atau yang disebut sebagai silaturahim.
"Disini sebenarnya halal bihalal itu menjadi penting bahkan harus dilakukan. Momentum halal bihalal dapat diartikan sebagai penyelesaian masalah, meluruskan benang kusut, mencairkan yang beku dan mengurai ikatan yang membelenggu," ujar Wakil Sekretaris Komisi Fatwa MUI KH Abdul Muiz Ali, dikutip dari situs resmi MUI.
Kegiatan halal bihalal yang menjadi tradisi setelah Idul Fitri dilakukan dengan cara saling bersalaman sambil mengucapkan permohonan maaf lahir dan batin. Momen ini tak hanya menjadi kesempatan untuk saling bermaaf-maafan, melainkan juga saling menyatukan dan menguatkan keluarga.
Bunda yang juga memiliki rencana halal bihalal, bisa melihat susunan acara lengkap di halaman setelah ini.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
Saksikan juga video tentang seleb dunia yang merayakan momen Lebaran:
SUSUNAN ACARA HALAL BIHALAL
Ilustrasi Halal Bihalal / Foto: iStock
Halal bihalal dilakukan untuk menjalin tali silaturahmi sekaligus momen bermaaf-maafan. Acara yang digelar di tengah keluarga besar ini biasanya memiliki susunan acara yang jelas.
Bunda, berikut ini contoh susunan acara halal bihalal dengan konsep umum, ramah tamah, unik serta kasual, dikutip dari detikcom.
1. Susunan acara halal bihalal konsep umum
- Pembukaan
- Pembacaan ayat suci Al-Qur'an
- Sambutan ketua panitia
- Tausiyah
- Pembacaan doa
- Makan bersama
- Penutup
- Foto Bersama
2. Susunan acara halal bihalal konsep ramah tamah
- Mukadimah
- Pembukaan
- Pembacaan ayat suci Al-Qur'an
- Sambutan panitia keluarga besar
- Sambutan tuan rumah
- Penyampaian ceramah
- Pembacaan doa
- Makan bersama
- Foto bersama
3. Susunan acara halal bihalal konsep unik dan kasual
- Pembukaan
- Pembacaan ayat suci Al-Qur'an
- Sambutan dari panitia
- Sambutan tuan rumah keluarga besar
- Penyampaian ceramah
- Pembacaan doa
- Bersalaman dan berkenalan kembali dengan anggota keluarga
- Makan bersama
- Sesi game
- Sesi berbagi doorprize
- Foto bersama
ARTIKEL TERKAIT

Mom's Life
Kembali Hidup Normal Usai Ramadhan, Begini Tipsnya Bunda

Mom's Life
Mengapa Kita Harus Minta Maaf & Memaafkan, Ini Penjelasan Psikologisnya

Mom's Life
Jaga Kesehatan Setelah Sebulan Berpuasa dengan 9 Cara Ini Yuk, Bunda

Mom's Life
Awas, Bunda Bakal Alami Ini Jika Makan Berlebihan Saat Lebaran

Mom's Life
5 Kebiasaan Makan Keliru Saat Lebaran, Hati-hati Bisa Bikin Bunda Sakit


5 Foto
Mom's Life
5 Potret Lebaran Rizky Billar dan Lesti Kejora, Kompak Serba Hijau Bareng Baby L
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda