Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Kisah Sulami Lawan Penyakit 'Manusia Kayu' hingga Akhir Hayat, Tinggalkan Pesan Terakhir

ANNISAAFANI   |   HaiBunda

Sabtu, 17 Jun 2023 22:14 WIB

Sulami, warga Selorejo RT 31/11 Mojokerto, Kedawung, Sragen yang mengalami kelainan sehingga sekujur tubuhnya kaku
Kisah Pilu Sulami Lawan Penyakit 'Manusia Kayu' hingga Akhir Hayat, Ini Pesan Terakhirnya/Foto: Muchus Budi R/detikcom

Bunda ingat dengan Sulami 'Manusia Kayu'? Wanita asal Sragen, Jawa Tengah ini meninggal dunia Senin (12/06/2023).

Sulami mengembuskan napas terakhir di usia 42 tahun. Diketahui, ia telah berjuang melawan penyakit yang membuat tubuhnya kaku sejak duduk di bangku kelas 4 SD.

Kondisi tersebut juga dialami oleh saudara kembarnya, Paniyem. Sang kembaran mengalami penyakit serupa sejak kecil dan meninggal lebih dahulu pada tahun 2013.

Dilansir detikcom, hampir seluruh persendian tulang Sulami kaku sehingga tak bisa digerakkan. Dia pun lebih banyak menghabiskan hidup di ranjang sederhana di rumah neneknya, Ginem, di Dusun Selorejo, Desa Mojokerto, Kedawung, Kabupaten Sragen.

Awal penyakit

Saat ditemui di awal 2017, Ginem menceritakan bahwa semula masalah kesehatan yang dialami sang cucu berawal dari benjolan. Berbagai usaha pun telah ditempuh demi kesembuhan Sulami.

"Dua tahun setelah itu tubuhnya menjadi kaku. Tinggal pergelangan kaki dan tangan, leher serta jari-jarinya yang bisa digerakkan secara terbatas. Akhirnya dia hanya bisa tiduran saja. Beberapa kali dibawa berobat ke rumah sakit, tapi juga tak bisa sembuh," papar Ginem.

Sulami yang memiliki tubuh kaku membuat ia harus dibantu untuk melakukan banyak hal. Jika ingin mandi atau makan, Sulami dibangunkan dengan diangkat. Selanjutnya dia berjalan tertatih ditopang sebatang tongkat. Setelah selesai dengan urusannya, Sulami kembali ke kamar untuk kembali berbaring.

Untuk berbaring telentang, Sulami harus membanting tubuhnya ke kasur. Kemudian, ada kerabat yang meletakkan posisi tidurnya.

Pasrah pada penyakit

Sulami pun pasrah menerima takdirnya, Bunda. Ia yakin jika tak sembuh, maka ada balasan setimpal untuknya dari Tuhan.

"Saya sudah ikhlas. Kalau memang tidak akan mendapatkan kesembuhan di dunia ini, saya yakin ada balasan kehidupan yang lebih baik di alam berikutnya nanti," kata Sulami yang saat itu berusia 36 tahun.

Menurut ahli kedokteran tulang, belum ada obat yang secara khusus bisa menyembuhkan penyakit yang diderita Sulami.

Simak selengkapnya di halaman berikut ya, Bunda .

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis! 

Simak juga terapi kayu untuk mencegah skoliosis dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

MENINGGAL DAN TINGGALKAN PESAN TERAKHIR

Sulami, warga Selorejo RT 31/11 Mojokerto, Kedawung, Sragen yang mengalami kelainan sehingga sekujur tubuhnya kaku

Kisah Pilu Sulami Lawan Penyakit 'Manusia Kayu' hingga Akhir Hayat, Ini Pesan Terakhirnya/Foto: Muchus Budi R/detikcom

Kondisi terakhir Sulami

Sulami meninggal dunia setelah muntah semalaman, Bunda. Seperti yang diungkapkan sang adik, Susilowati, Sulami sempat meminta dibawa ke rumah sakit setelah mengeluh muntah-muntah

"Mbak Sulami sebelum meninggal muntah satu malam, pada akhirnya kemarin jam 10.00 WIB bilang enggak kuat minta dibawa ke RS. Belum sempat dibawa mbak sulami sudah enggak ada," kata Susilowati.

Banner Malaria

Susilowati menyebut usai Lebaran, Sulami mengeluhkan sakit yang sama dan sempat dibawa ke Puskesmas Kedawung. Akan tetapi, ia tak mau di rujuk ke rumah sakit karena tak ada yang bisa menemaninya.

"Seharusnya dirujuk ke rumah sakit Sragen tapi enggak mau. Alasannya karena enggak ada yang nunggu, karena mikir saya masih punya anak kecil, enggak bisa nunggu," ucapnya.

Setelah dibawa ke Puskesmas beberapa hari, Sulami akhirnya dibawa pulang hingga akhirnya meninggal. Sulami dimakamkan tak jauh dari rumahnya di Kedawung, Sragen.

"Dimakamkan kemarin sekitar pukul 15.00 WIB. Di TPU yang nggak jauh dari rumah," jelas Susilowati.

Tinggalkan pesan terakhir

Sebelum meninggal dunia, Sulami sempat memberikan pesan terakhir kepada keluarga dan tetangga. Ada sejumlah pesan yang ia sampaikan, salah satunya ingin meninggal dunia di rumah.

"Dibawa ke puskesmas beberapa hari minta pulang, katanya mau mati di rumah," Susilowati.

Selain itu, Susilowati juga mengatakan bahwa sang kakak berpesan kepada tetangga bahwa saat meninggal ia tidak mau bajunya langsung dibuka. Juga, almarhum ingin dimakamkan di samping pusara sang nenek dan kembarannya.

"Ya pesannya mau dimakamkan di samping nenek dan kembarannya," ucapnya.


(AFN/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda