MOM'S LIFE
Tubuh Kurus tapi Kolesterol Tinggi, Kenapa? Kenali Penyebab & Cara Mengatasinya
Arina Yulistara | HaiBunda
Minggu, 16 Jul 2023 21:40 WIBTidak sedikit orang yang terkejut ketika dokter memberitahu kalau mereka memiliki kolesterol tinggi walaupun bertubuh kurus dan masih berusia muda. Apa Bunda juga mengalaminya?
Jika iya, Bunda tidak sendirian. Mengutip dari CarePlus Vietnam, sekitar 25% orang dengan BMI normal memiliki masalah kardiovaskular seperti tekanan darah tinggi, dislipidemia, dan hiperglikemia.
Tak heran jika Bunda bertubuh kurus tapi kolesterol tinggi. Kolesterol tidak berhubungan dengan usia, jenis kelamin, atau berat badan seseorang.
Biasanya risiko meningkat seiring bertambahnya usia, meskipun masalah terkait kolesterol dapat terjadi pada usia berapa pun. Ada beberapa penyebab mengapa kolesterol tinggi pada Bunda yang bertubuh kurus.
“Ada berbagai jenis lemak di dalam tubuh. Kolesterol adalah lemak yang ada di dalam darah. Ini adalah zat lilin, ditemukan dalam darah dan sel-sel tubuh. Demikian pula, trigliserida adalah lemak (lipid) yang ditemukan dalam darah. Saat Anda mengonsumsi makanan apa pun, tubuh mengubah kalori yang tidak digunakan menjadi trigliserida yang kemudian disimpan dalam sel lemak,” papar Farah Ingale, Director-Internal Medicine, Fortis Hiranandani Hospital Vashi, dilansir dari Times of India.
Penyebab tubuh kurus tapi kolesterol tinggi
Simak ulasan lengkapnya berikut ini:
1. Pola makan tidak sehat
Menjadi kurus bukan berarti makan sehat. Jika Bunda terlalu banyak makan daging sapi, jeroan, makanan kaleng, makan sayur yang digoreng dengan lemak, dan jarang makan sayur rebus bisa menjadi penyebab kolesterol tinggi.
Bunda yang menurunkan berat badan dengan karbohidrat seperti melewati sarapan hanya makan ubi tapi minum susu, teh, dan soft drink termasuk salah satu penyebabnya.
“Orang-orang ini akan menyerap lebih banyak lemak dan gula, menyimpan lemak di sekitar jeroan, dan membangun lebih sedikit otot,” ujar Dr. Phung Ngoc Minh Tan.
2. Kurang gerak dan cepat lelah saat beraktivitas fisik
Kurang gerak dan jarang beraktivitas bisa menjadi penyebab kolesterol tinggi. Ketika kurang gerak, tubuh tidak dapat membakar lemak yang disimpan dan terus meningkatkan lemak darah.
Bunda juga akan memiliki otot yang ‘lembek’ dan otot betis sangat sedikit. Area pinggang penuh lemak dan otot perut kendur. Sebagian besar terjadi pada pekerja kantoran atau wanita yang tidak banyak bergerak.
3. Faktor keluarga
Faktor keluarga bisa menjadi salah satu penyebab kolesterol tinggi. Orang dengan kerabat dekat seperti orangtua atau saudara kandung mengalami peningkatan lemak darah, terutama kasus hiperlipidemia, meningkatkan risiko terkena kolesterol.
Cara mengatasi kolesterol tinggi
Robert Greenfield, MD, ahli jantung bersertifikat, ahli lipidologi, dan internis di MemorialCare Heart & Vascular Institute, Orange Coast Medical Center, Fountain Valley, California, mengatakan tidak ada pengobatan yang sama untuk semua pasien dengan kolesterol tinggi.
Rencana pengobatan kolesterol akan mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk usia, gaya hidup, dan riwayat pribadi serta keluarga.
1. Jalani diet sehat
Salah satu cara mengatasi kolesterol tinggi dengan menjalani diet sehat. Dokter Nieca Goldberg, MD, merekomendasikan diet Mediterania yang rendah daging merah dan makanan manis.
“Diet Mediterania berfokus pada makanan nabati dan memasukkan lemak sehat tinggi omega-3, seperti minyak zaitun serta ikan,” ujar Goldberg dilansir dari Everyday Health.
2. Mengubah gaya hidup
Bunda perlu mengubah gaya hidup agar lebih sehat. Menghindari merokok dan mengonsumsi alkohol termasuk salah satunya.
Bunda juga dianjurkan tidur yang cukup dan mengurangi stres agar terhindar dari gaya hidup tak sehat. Gaya hidup yang tak sehat bisa menyebabkan kolesterol tinggi walaupun bertubuh kurus.
“Selain menurunkan kolesterol, gaya hidup sehat memiliki banyak manfaat kesehatan lainnya,” tambah Goldberg.
3. Olaharaga secara teratur
Olahraga yang rutin bisa membantu menurunkan kolesterol tinggi. Menurut Cleveland Clinic, olahraga aerobik, seperti jalan kaki, meningkatkan kolesterol HDL dan menurunkan trigliserida.
Belum lagi dikombinasikan dengan penurunan berat badan dan diet sehat. Ini juga dapat membantu menurunkan kolesterol LDL.
AHA merekomendasikan setidaknya 30 menit latihan aerobik hampir setiap hari dalam seminggu. “Berjalan adalah olahraga yang bagus karena bersifat aerobik, mudah dilakukan, dan mudah diakses,” kata Goldberg.
4. Mengonsumsi obat-obatan
Kolesterol tinggi juga diatasi dengan obat-obatan. Namun untuk mendapatkan obat yang tepat, Bunda perlu berdiskusi dengan dokter agar tidak menyebabkan masalah kesehatan lainnya.
Jika Bunda bertubuh kurus tapi kolesterol tinggi maka perlu memperhatikan pola makan dan gaya hidup. Kolesterol tinggi umumnya tidak bergejala dan Bunda perlu mengeceknya secara berkala ke dokter.
Bunda bisa beli produk kesehatan maupun kecantikan seperti minuman collagen di sini!
(fia/fia)