7 Ciri-ciri Depresi pada Ibu Rumah Tangga, Bisa Jadi Bunda Salah Satunya!

Menjadi seorang ibu bisa jadi pengalaman yang menyenangkan sekaligus menantang. Akan tetapi, banyak ibu rumah tangga yang mengalami depresi. Adapun ciri-ciri depresi pada ibu rumah tangga yang perlu diketahui.

Membesarkan anak tidaklah mudah. Itu adalah pekerjaan yang menuntut banyak waktu, perhatian, energi, dan kesabaran, bahkan ketika mereka tidak punya apa-apa lagi untuk diberikan.

Lantaran banyak tuntutan mengasih anak dan biaya perawatan anak, banyak pasangan memilih satu orang tinggal di rumah dan menangani anak, rumah, dan tanggung jawab sehari-hari. Sementara ayah juga mengambil peran tinggal di rumah, posisi ini lebih besar ditempati oleh Bunda.

Merasa down seiring waktu adalah hal wajar yang dialami seorang ibu rumah tangga. Akan tetapi, jika pikiran terus-menerus putus asa, atau merasa kehilangan tujuan dan tidak ada yang penting, mungkin Bunda akan hidup dengan depresi.

7 Ciri-ciri depresi pada ibu rumah tangga

Depresi ibu rumah tangga adalah depresi yang terjadi pada orang tua yang tinggal di rumah, merawat anak-anak mereka daripada bekerja di luar rumah. Menjadi pengasuh penuh waktu bisa menjadi suatu tantangan dengan beberapa perasaan negatif yang muncul.

Beberapa Bunda mungkin memiliki perasaan bersalah dan depresi yang saling bertentangan, berikut adalah beberapa ciri-ciri depresi pada ibu rumah tangga yang perlu diwaspadai:

1. Perubahan nafsu makan

Depresi dapat menyebabkan hilangnya nafsu makan atau peningkatan nafsu makan, terutama camilan manis atau asin.

2. Sulit tidur

Sulit tidur atau butuh lebih banyak tidur menjadi ciri-ciri depresi yang dialami ibu rumah tangga. Ini mungkin sulit bagi para Bunda untuk menyadarinya karena mereka terjaga sepanjang malam dengan bayi atau anak-anak yang tidak bisa tidur.

Ini mengacu pada saat Bunda memiliki kesempatan untuk tidur, tetapi tidak bisa karena khawatir, sedih, atau merasa kelelahan.

3. Hilang energi

Kehilangan energi dan motivasi juga merupakan ciri-ciri depresi. Semuanya bisa terasa berat bagi Bunda. Mungkin Bunda juga akan merasa seperti sedang diseret dan terpaksa menjalani kehidupannya.

4. Rasa bersalah

Rasa bersalah bisa menciptakan lingkaran negatif pada Bunda. Rasa bersalah yang dirasakan ibu rumah tangga mengatakan bahwa mereka egois dengan mengutamakan kebutuhannya, maka kurangnya perawatan diri ini bisa memperburuk depresi.

5. Merasa jenuh

Kejenuhan Bunda atau orang tua terjadi ketika tingkat stres semakin tinggi. Akhirnya, sistem saraf mati dan Bunda merasa terpisah, terganggu, mati rasa, sinis, atau bahkan apatis.

6. Lekas marah

Kadang-kadang Bunda mudah untuk mengeluarkan rasa kesalnya. Perasaan Bunda begitu tertekan sehingga keluar sebagai teriakan dan kemarahan.

7. Berpikir tentang kematian

Pikiran tentang kematian, atau mencelakai diri sendiri atau anak-anak menjadi ciri-ciri Bunda sedang depresi. Pikiran ini bisa menjadi pertanda serius, seperti depresi yang melumpuhkan, psikosis, atau penyakit mental lainnya.

Penyebab depresi pada ibu rumah tangga

Bunda yang tinggal di rumah lebih mungkin mengalami depresi daripada Bunda yang bekerja. Isolasi dan kehilangan identitas adalah dua penyebab potensial untuk hal ini.

Selain itu, Bunda juga mungkin merasakan tekanan agar anak dan rumah tangga mereka menjadi sempurna. Tekanan ini bisa datang dari pasangan atau dari masyarakat. Sementara itu, untuk Bunda baru, penyebab depresi bisa datang dari hormon.

Melansir dari laman Forbes, satu dari tujuh wanita bisa mengalami depresi pasca persalinan, gangguan suasana hati yang berkaitan dengan persalinan.

Cara meredakan gejala depresi pada ibu rumah tangga

Mengalami depresi sebagai ibu rumah tangga bisa membuat Bunda kelelahan, tetapi ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meredakan gejala tersebut.

1. Terhubung dengan orang lain

Lantaran isolasi dapat menjadi salah satu penyebab dari depresi, terhubung dengan orang lain sangat penting karena dapat membuat Bunda merasa dihargai dan terstimulasi secara mental.

Cara ini bisa datang dalam bentuk bergabung dengan kelompok komunitas untuk ibu rumah tangga lainnya atau bisa terlihat seperti bergabung dengan kelompok yang tidak ada hubungannya dengan ibu rumah tangga, seperti klub buku atau sukarelawan.

2. Menemukan terapis

Bunda dapat menghubungi seorang ahli profesional dalam bidang kesehatan. Hal ini karena mereka dapat menentukan jenis terapi atau obat apa yang bisa membantu Bunda dalam mengatasi gejala depresi.

3. Jaga kebutuhan fisik

Depresi dapat membuat Bunda sulit bangun dari tempat tidur dan menghadapi hari, terutama jika memiliki anak yang perlu diasuh. Cobalah yang terbaik untuk mendapatkan istirahat yang cukup, dan makan makanan yang seimbang.

4. Olahraga secara teratur

Melansir dari laman PsychCentral, olahraga termasuk dalam kebutuhan fisik, tetapi perlu mendapat perhatian khusus. Olahraga melepaskan endorfin yang membuat Bunda merasa nyaman dan membantu mempertahankan berat badan yang sehat.

Penelitian pada 2019 menunjukkan bahwa olahraga dapat mengurangi peradangan dan stres oksidatif serta meningkatkan regenerasi saraf.

5. Yoda dan meditasi

Yoga adalah bentuk latihan meditasi yang dapat membantu meredakan depresi dan kecemasan apabila dilakukan secara teratur.

Jika menghilangkan aspek fisik yoga, Bunda mendapatkan meditasi, yang juga terbukti membantu mengatasi depresi. Itu perlu dilakukan secara teratur untuk mendapatkan manfaatnya secara maksimal.

Nah, itulah beberapa ciri-ciri depresi pada ibu rumah tangga hingga cara meredakan gejalanya yang bisa Bunda lakukan. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Saksikan juga video empat manfaat meditasi untuk kesehatan mental yang ada di bawah ini, ya, Bunda.