MOM'S LIFE
Mengenal Istilah Emotional Numbness atau Mati Rasa Emosional
Amira Salsabila | HaiBunda
Kamis, 24 Aug 2023 19:30 WIBSikap apatis dan perasaan terasingkan dari dunia luar secara umum mungkin merupakan tanda dari emotional numbness atau mati rasa emosional, tetapi itu bukan berarti Bunda tidak mampu untuk mengendalikan emosi.
Mati rasa secara emosional berarti pengalaman emosional Bunda lebih rendah dari yang diharapkan atau hilang sama sekali.
Dalam situasi di mana saat mengalami kebahagiaan atau kesedihan, Bunda mungkin malah merasa hampa atau terpisah dari lingkungan sekitar. Perasaan ini bukan tanda positif atau negatif, sebaliknya, itu tidak ada emosi.
Apa itu emotional numbness?
Emotional numbness atau mati rasa secara emosional adalah proses mental dan emosional yang menutup perasaan dan mungkin dialami sebagai defisit respons atau reaktivitas emosional. Bagi sebagian orang, kondisi ini menjadi strategi untuk melindungi diri dari rasa sakit atau fisik lebih lanjut.
Meskipun mungkin memberikan kelegaan sementara, belajar untuk mengatasi perasaan sulit dengan cara ini dapat memiliki konsekuensi jangka panjang, Bunda.
Gejala emotional numbness atau mati rasa emosional
Melansir dari laman Verywell Mind, berikut adalah beberapa gejala mati rasa secara emosional yang perlu Bunda kenali:
- Mengalami ketidakmampuan untuk berpartisipasi penuh dalam kehidupan
- Gagal mengakses perasaan Bunda
- Merasa jauh atau terpisah dari orang lain
- Merasa datar, baik secara fisik maupun emosional
- Memiliki kesulitan dengan mengalami perasaan positif seperti kebahagiaan
- Kehilangan minat pada aktivitas yang dulu disukai
- Lebih suka menyendiri daripada bersama orang lain
Orang dengan mati rasa emosional mungkin menggunakan strategi untuk menolak menghadapi emosinya. Meskipun mereka melakukannya secara alami atau tidak sadar, mereka mungkin menggunakan perilaku menghindar dan menjauh dari orang atau situasi tertentu.
Mereka juga mungkin akan menyangkal, yang merupakan mekanisme pertahanan umum yang digunakan orang untuk menghindari pemicu emosional dan perasaan negatif.
Penyebab mati rasa emosional
Merasa mati rasa secara emosional dapat terjadi akibat rasa sakit fisik atau emosional. Ada berbagai alasan mengapa Bunda bisa mengalami mati rasa, berikut di antaranya:
1. Kecemasan
Orang yang didiagnosis dengan gangguan kecemasan mungkin bisa mengalami mati rasa emosional sebagai respons terhadap tingkat stres yang sangat tinggi, ketakutan, atau kekhawatiran yang berlebihan.
2. Bordeline Personality Disorder (BPD)
Orang dengan BPD mungkin mengalami periode pelepasan atau mati rasa emosional. Mungkin terasa seolah-olah perasaan mereka bukan milik mereka sendiri.
3. Duka
Saat menghadapi kepergian orang yang dicintai, seseorang mungkin mengalami masa di mana mereka benar-benar terputus dari emosinya.
4. Depresi
Orang-orang yang mengalami depresi mungkin kurang peka terhadap perasaan mereka, atau mengalami tumpul emosi. Tingkat depresi dan disregulasi suasana hati yang lebih tinggi menghasilkan kecenderungan yang lebih besar untuk mati rasa secara emosional.
5. Obat-obatan
Merasa mati rasa secara emosional bisa menjadi efek samping dari beberapa obat yang mengobati depresi dan kecemasan. Jika mengonsumsi obat antidepresan dan merasa mati rasa secara emosional, penting untuk bekerja sama dengan dokter.
Cara mengatasi emotional numbness
Selain psikoterapi, dokter atau terapis mungkin akan merekomendasikan beberapa modifikasi gaya hidup untuk membantu meringankan gejala mati rasa. Kunci kebersihan dari perubahan gaya hidup adalah menemukan apa yang terbaik bagi orang tersebut.
Berikut adalah beberapa perubahan gaya hidup yang diyakini dapat membantu mengatasi emotional numbness:
1. Mengembangkan sistem pendukung
Meskipun menjangkau orang lain mungkin tampak sulit pada awalnya, mencari dukungan sosial dari teman dan keluarga yang Bunda percayai dapat membantu memberikan cara yang aman untuk mengekspresikan emosi.
2. Terlibat dalam aktivitas fisik
Tetap aktif secara fisik dan melakukan olahraga yang disukai tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan, tetapi juga dapat mengurangi gejala depresi dan kecemasan. Cobalah untuk memasukkan beberapa bentuk olahraga atau aktivitas fisik hampir setiap hari dalam seminggu.
3. Istirahat yang cukup
Kualitas tidur dan jumlah istirahat sangat penting untuk mengatasi gejala masalah kesehatan fisik, emosional, atau mental. Kurang tidur dapat membuat upaya untuk mengatasi stres dalam hidup menjadi lebih menantang.
4. Minimalkan stres
Baik pemicu stres sehari-hari maupun stres yang berlebihan merupakan penyebab utama mati rasa secara emosional. Menemukan cara untuk mengelola stres dengan lebih baik adalah kunci untuk mengatasi penghindaran emosi dan perasaan.
5. Gunakan strategi mindfulness
Strategi mindfulness mungkin sangat membantu dalam mengurangi mati rasa emosional dan meningkatkan kekuatan dan kompetensi emosional untuk mengelola pengalaman yang penuh tekanan.
Terlihat dalam latihan relaksasi, khususnya latihan kesadaran tubuh, bisa sangat membantu untuk membangkitkan sensasi, perasaan, dan pengaturan emosi.
Nah, itulah beberapa hal yang perlu Bunda ketahui terkait emotional numbness. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
Saksikan juga video manfaat meditasi untuk kesehatan mental yang ada di bawah ini, ya, Bunda.
(asa/som)Simak video di bawah ini, Bun:
Coba Bun, 4 Manfaat Meditasi untuk Kesehatan Mental dan Tips Melakukannya
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Tak Hanya Fisik Bun, Kesehatan Mental Juga Penting Dijaga Saat Pandemi
4 Alasan Orang Tua Perlu Periksa Kesehatan Mentalnya, Bunda Perlu Tahu
Bunda Perlu Tahu, Ini Trik Sederhana Usir Stres Saat di Rumah
Anniversary Mommies Daily ke-10 Ajak Bunda Lebih Peduli Kesehatan Mental
TERPOPULER
Sering Dikira Sehat, 10 Makanan & Minuman Ini Justru Picu Kenaikan Berat Badan
Nita Vior dan Vincent Babymoon ke Jepang Jelang Kelahiran Anak Pertama, Intip Potretnya
Penyebab BAB Bayi Berwarna Putih, Kapan Tanda Perlu ke Dokter?
Ternyata Anak yang Pernah Dipukul Orang Tua Cenderung Mengulang Pola Kekerasan Sama pada Anaknya
Potret Romantis Nino RAN & Istri Dokter Rayakan Anniversary Pernikahan
REKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Bronzer untuk Pemula hingga Kulit Sawo Matang
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
9 Rekomendasi Skincare Bayi yang Aman untuk Kulit Si Kecil
Mutiara PutriREKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Glitter Terbaik untuk Makeup Korean Look
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Shampo Anti Jamur untuk Anak, Aman untuk Kulit Kepala Si Kecil & Lembut
Nadhifa FitrinaREKOMENDASI PRODUK
15 Rekomendasi Maskara Waterpoof dan Bikin Lentik Tahan Lama
Amira SalsabilaTERBARU DARI HAIBUNDA
5 Potret Kebersamaan Rio Stokhorst & Kedua Putri Cantiknya, Selalu Jadi Sorotan Netizen
Penyebab BAB Bayi Berwarna Putih, Kapan Tanda Perlu ke Dokter?
Sering Dikira Sehat, 10 Makanan & Minuman Ini Justru Picu Kenaikan Berat Badan
Ternyata Anak yang Pernah Dipukul Orang Tua Cenderung Mengulang Pola Kekerasan Sama pada Anaknya
Nita Vior dan Vincent Babymoon ke Jepang Jelang Kelahiran Anak Pertama, Intip Potretnya
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Nangis Terima Penghargaan Mpok Alpa, Anak Sulung Kenang Guling Kesayangan Ibunda
-
Beautynesia
6 Kebohongan Umum yang Sering Diucapkan Orangtua Menurut Psikolog, Bisa Hambat Kesuksesan Anak!
-
Female Daily
Donat Lagi Jadi Main Character! Ini 5 Rekomendasi yang Patut Kamu Coba
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Potret Eva Celia Rayakan Ultah ke-33 Tanpa Suami, Bahagia Bareng Sahabat
-
Mommies Daily
Orang Tua Salah tapi Susah Minta Maaf? Ini Dampaknya pada Anak!