
moms-life
Ketahui Apa itu Malingering, Perilaku Orang yang Suka Pura-pura Sakit
HaiBunda
Kamis, 31 Aug 2023 19:34 WIB

Malingering pertama kali digunakan untuk menggambarkan tentara yang berusaha menghindari dinas militer pada 1900-an. Maknanya telah diperluas hingga mencakup mereka yang berpura-pura sakit karena alasan lain.
Malingering bukanlah suatu gangguan kejiwaan. Ini juga sangat berbeda dengan kondisi kesehatan mental seperti gangguan gejala somatik, yang menyebabkan orang khawatir bahwa mereka memiliki kondisi medis meskipun sebenarnya tidak.
Perilaku tersebut melibatkan produksi atau tampilan gejala fisik atau psikologis yang salah atau berlebihan, dengan tujuan menerima manfaat atau imbalan tertentu seperti uang, penyelesaian asuransi, status cacat, menghindari hukuman, atau bebas dari penahanan.
Beberapa kasus berpura-pura sakit ini relatif mudah dideteksi, namun beberapa kasus yang lebih spesifik bisa sangat sulit diidentifikasi oleh dokter, psikolog, atau mungkin psikiater, Bunda.
Malingering dapat menyebabkan penyalahgunaan sistem medis, sehingga perlu dilakukan tes dan menyita waktu pasien yang lainnya.
Perbedaan malingering vs factitious disorder
Penting untuk membedakan malingering dengan factitious disorder, jenis lain dari perilaku berpura-pura. Mereka yang mengidap factitious disorder juga berpura-pura mengidap penyakit, namun mereka tidak melakukannya dengan sengaja.
Berbeda dengan malingering karena tidak berharap mendapat manfaat dari sakitnya. Sebaliknya, mereka menikmati perhatian yang mereka peroleh dari penyakitya. Para ahli menganggap bahwa factitious disorder sebagai penyakit mental.
Penyebab seseorang berperilaku malingering
Melansir dari laman Psychology Today, malingering adalah tindakan disengaja yang didorong oleh berbagai kemungkinan motivasi. Dalam banyak kasus, pasien berpura-pura sakit karena ingin mencari keuntungan.
Orang yang berpura-pura sakit bisa mempunyai berbagai alasan atas penipuannya. Ini termasuk:
- Mendapatkan obat-obatan seperti obat pereda nyeri
- Mencari perhatian
- Menghindari pekerjaan
- Mendapatkan cuti dari sekolah atau kantor
- Menghindari hukuman
Gejala malingering
Seorang pasien mungkin berpura-pura menunjukkan gejala kelainan tertentu atau menyangkal adanya masalah yang mungkin menjelaskan gejala yang dialaminya.
Malingering tidak mudah untuk dideteksi karena banyaknya kemungkinan gejala yang dipalsukan atau dilebih-lebihkan yang dapat dialami oleh pasien, serta kesulitan dalam membuktikan bahwa seseorang tidak tulus dalam pernyataannya.
Malingering mungkin terjadi jika terdapat dua dari empat tanda berikut ini:
- Orang tersebut berada dalam situasi medis atau hukum yang dapat diperbaiki dengan diagnosis tertentu.
- Pengamat dapat melihat perbedaan antara apa yang dirasakan orang tersebut dan tanda-tanda fisik penyakitnya.
- Subjek tidak mengikuti pengobatan atau menjalani perawatan lanjutan.
- Subjek mempunyai gangguan kepribadian anti sosial.
Bagaimana cara mendiagnosisnya?
Melansir dari laman Healthline, malingering merupakan diagnosis medis, namun bukan kondisi psikologis. Seringkali sulit untuk mendiagnosis karena dokter tidak ingin mengabaikan kondisi fisik atau psikologis yang sebenarnya.
Seorang dokter biasanya akan memulai dengan pemeriksaan fisik menyeluruh dan wawancara terbuka untuk mendapatkan gambaran tentang kesehatan fisik dan mental seseorang secara keseluruhan.
Wawancara tersebut akan membahas bagaimana gejala seseorang berdampak pada kehidupan sehari-harinya. Seorang dokter juga akan mencoba mengetahui garis waktu dari setiap peristiwa perilaku, emosional, atau sosial.
Mereka mungkin melakukan pemeriksaan lanjutan untuk memeriksa ketidakkonsistenan antara deskripsi gejala seseorang dan apa yang ditemukan dokter selama pemeriksaan.
Jika dokter menyimpulkan bahwa seseorang mungkin berpura-pura sakit, mereka mungkin akan menghubungi dokter lain, anggota keluarga, teman, atau rekan kerja untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang kesehatan mereka, Bunda.
Nah, itulah beberapa hal yang perlu Bunda ketahui terkait malingering atau perilaku seseorang yang berpura-pura sakit karena alasan lain. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
Saksikan juga video manfaat meditasi untuk kesehatan mental yang ada di bawah ini, ya, Bunda.
(asa)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Mom's Life
Peran Psikolog Klinis Atasi Kesehatan Mental di Masa Pandemi & Era Pesatnya Teknologi

Mom's Life
Tak Hanya Fisik Bun, Kesehatan Mental Juga Penting Dijaga Saat Pandemi

Mom's Life
4 Alasan Orang Tua Perlu Periksa Kesehatan Mentalnya, Bunda Perlu Tahu

Mom's Life
Bunda Perlu Tahu, Ini Trik Sederhana Usir Stres Saat di Rumah

Mom's Life
Anniversary Mommies Daily ke-10 Ajak Bunda Lebih Peduli Kesehatan Mental


5 Foto
Mom's Life
5 Potret Zhao Lusi Bintang Hidden Love Sebelum Jatuh Sakit hingga Pakai Kursi Roda dan Akui Alami Depresi
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda