HaiBunda

MOM'S LIFE

Bukan Fogging, Begini Cara Efektif Berantas DBD di Indonesia

Arina Yulistara   |   HaiBunda

Jumat, 22 Mar 2024 21:30 WIB
Bukan Fogging, Begini Cara Efektif Berantas DBD di Indonesia/Foto: Getty Images/Prapat Aowsakorn

Fogging adalah salah satu tindakan penanganan DBD. Tapi, tahukah Bunda kalau fogging bukan satu-satunya cara mengatasi DBD?

Berdasarkan catatan data Kementerian Kesehatan, hingga awal Marret 2024, kasus DBD sudah menembus 16 ribu dalam skala nasional. Jumlah tersebut melonjak 130,3% dibandingkan tahun lalu.


Salah satu cara yang sering dilakukan dalam memberantas DBD di Indonesia dengan fogging atau penyemprotan asap untuk membunuh nyamuk. Fogging memang dapat membantu membunuh nyamuk dewasa Aedes aegypti, namun efeknya hanya sementara dan tidak efektif untuk memberantas DBD secara menyeluruh.


LSM ramah lingkungan dari India mengklaim bahwa fogging tidak efektif dalam memerangi DBD. Bahkan asap fogging bisa berpengaruh terhadap kesehatan. 

Mereka mengklaim kalau fogging hanya menciptakan rasa aman ‘palsu’ dan merupakan cara untuk ‘menenangkan’ masyarakat yang sebenarnya tidak efektif mencegah DBD.

Center for Science and Environment (CSE) mengatakan bahwa menghirup langsung asap (fogging) dikombinasikan dengan insektisida dapat memperburuk asma atau bronkitis di antara mereka yang menderita penyakit pernapasan.

“Kami menyelidiki masalah ini ketika anggota masyarakat mendekati kami dan berbagi pengamatan dan pengalaman mereka. Kami menemukan bahwa fogging tidak efektif dalam membendung demam berdarah dan memiliki efek berbahaya pada kesehatan masyarakat,” kata Chandra Bhushan selaku CSE Deputy Director General, mengutip India Times.

“Fogging hanya menciptakan rasa aman palsu di kalangan masyarakat dan mengalihkan perhatian dari tindakan pencegahan demam berdarah yang dilakukan negara dan masyarakat. Fogging hanyalah cara untuk menenangkan masyarakat dengan mengorbankan kesehatan mereka,” lanjut Bhushan. 

Jadi, bagaimana sebaiknya memberantas DBD? Begini cara efektif memberantas DBD yang bisa kamu lakukan sendiri di rumah.

Cara efektif memberantas DBD

1. 3M Plus

Menguras: Menguras bak mandi, toren, dan tempat penampungan air lainnya minimal seminggu sekali.
Menutup: Menutup rapat-rapat tempat penampungan air seperti bak mandi, toren, dan drum.
Mengubur: Mengubur barang bekas yang dapat menampung air hujan seperti kaleng, ban bekas, dan botol plastik.
Plus: Meletakkan abate (larvasida) di tempat penampungan air, memelihara ikan pemakan jentik, menanam tanaman pengusir nyamuk, dan membersihkan lingkungan secara rutin.

2. PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) 3M Plus secara berkala

Lakukan 3M Plus secara rutin minimal seminggu sekali, lebih baik setiap hari. Tidak lupa libatkan seluruh anggota keluarga dan masyarakat dalam kegiatan PSN.

3. Pemeliharaan ikan pemakan jentik nyamuk

Letakkan ikan pemakan jentik nyamuk seperti ikan cupang, guppy, atau nila di tempat penampungan air. Pastikan ikan tersebut dapat berkembang biak dengan baik.

Menurut dr. Saleha, kalau punya kolam ataupun tempat penampungan air lainnya, sebaiknya letakkan ikan tersebut di dalamnya. Pasalnya, ikan bisa memakan larva nyamuk Aedes aegypti.

4. Menanam tanaman pengusir nyamuk

Tanam tanaman pengusir nyamuk seperti lavender, serai, zodia, dan kemangi di sekitar rumah. Beberapa tanaman lain yang tegolong antinyamuk, seperti kayu putih, jahe, lengkuas, kencur, dan jeruk purut. Rawat tanaman pengusir nyamuk dengan baik agar dapat tumbuh subur.

"Di antara semua tanaman tersebut, zodia yang paling mengeluarkan bau yang tidak disukai nyamuk," saran Prof. Dr. Saleha Sungkar, DAP&E, MS, SpParK, dilansir dari situs resmi bulelengkab.go.id.

5. Penggunaan kelambu

Gunakan kelambu saat tidur untuk menghindari gigitan nyamuk. Pastikan kelambu dalam kondisi baik dan tidak ada lubang.


6. Penggunaan obat nyamuk

Gunakan obat nyamuk yang aman dan efektif. Gunakan obat nyamuk sesuai dengan petunjuk penggunaan. Gunakan pula pembunuh jentik nyamuk. Pembunuh jentik yang paling dikenal adalah temefos. Obat ini sangat efektif, meskipun digunakan dalam dosis rendah.

Dengan melakukan cara-cara di atas secara rutin dan berkesinambungan, diharapkan kasus DBD di Indonesia dapat ditekan. Yuk lakukan mulai sekarang di rumah Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis! 

(fia/fia)

Simak video di bawah ini, Bun:

Kenali Gejala hingga Fase Penyakit DBD pada Anak, Waspada Bun!

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Kate Middleton Cerita Perjuangan Sembuh dari Kanker, Akui Berat Lewati Fase Pemulihan

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Momen Pevita Pearce Liburan Bareng Suami Malaysia, Terbaru Naik Kapal Yacht

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Kedekatan 5 Bunda Artis dan Cucunya, Reza Artamevia Bantu Beri ASI Baby Arash

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Sarapan Bergizi Lengkap Bisa Tingkatkan Mood & Kesehatan Emosi, Ini Pilihan Menu yang Tepat

Parenting ZAHARA ARRAHMA

Jakarta X Beauty 2025 Kembali Digelar 4 Hari, Hadirkan Ratusan Brand Skincare & Makeup

Mom's Life Amira Salsabila

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Ternyata Ini Alasan Jatuh di Kamar Mandi Bisa Berakibat Fatal untuk Kesehatan

Kate Middleton Cerita Perjuangan Sembuh dari Kanker, Akui Berat Lewati Fase Pemulihan

Jakarta X Beauty 2025 Kembali Digelar 4 Hari, Hadirkan Ratusan Brand Skincare & Makeup

Sarapan Bergizi Lengkap Bisa Tingkatkan Mood & Kesehatan Emosi, Ini Pilihan Menu yang Tepat

4 Tantangan Transplantasi Ginjal Menurut Dokter, Bunda Perlu Tahu

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK