HaiBunda

MOM'S LIFE

Meninggal Mendadak Padahal Terlihat Sehat, Apa Penyebabnya?

Annisa Afani   |   HaiBunda

Rabu, 02 Oct 2024 20:15 WIB
Ilustrasi Meninggal Mendadak Padahal Terlihat Sehat, Apa Penyebabnya?/Foto: Getty Images/Pornpak Khunatorn
Jakarta -

Soal umur memang tak ada yang tahu ya, Bunda? Sering kali kita mendengar kasus seseorang berpulang ke pangkuan Tuhan meski mereka terlihat terlihat sehat dan masih beraktivitas seperti biasa.

Kematian ini biasanya mengejutkan. Terlebih jika mereka tak mengeluhkan kondisi apapun sebelum tutup usia.

Menurut konsultan senior di Departemen Kardiologi di Pusat Jantung Universitas Nasional Singapura (NUHCS), Professor Tan Huay Cheem, penyebab kematian mendadak bisa jadi terkait dengan masalah kardiovaskular.


Menurut tinjauan komprehensif tahun 2022, masalah kardiovaskular menyumbang hingga 73 persen kematian mendadak. Penyebab ini dibandingkan dengan kondisi lain seperti asma, epilepsi, dan pendarahan intraserebral.

"Bagi mereka yang berusia di atas 30 tahun, masalah kardiovaskular yang biasa terjadi adalah serangan jantung, miokarditis (peradangan otot jantung), strok dan diseksi aorta, yaitu robekan pada lapisan dalam pembuluh darah besar atau aorta," kata Prof Tan, dikutip dari CNA.

Prof Tan mengatakan mereka yang meninggal mendadak dan berusia di bawah 30 tahun kemungkinan mengalami kardiomiopati hipertrofi (penebalan tidak normal pada otot jantung), anomali koroner kongenital (arteri koroner berada di tempat yang salah atau kelainan sejak lahir), miokarditis atau aritmia (kelainan detak jantung).

"Tingkat penderita OHCA (henti jantung di luar rumah sakit) pada lelaki dua kali lipat lebih banyak dibanding perempuan," kata dia.

Senada, Kepala divisi dan konsultan senior bedah vaskular di Departemen Bedah Jantung, Toraks dan Bedah Vaskular di NUHCS, Dr Rajesh Dharmaraj juga mengatakan pada beberapa pasien, penyebab kematian mendadak bisa karena pecahnya aneurisma pada pembuluh darah arteri.

"Ini bisa terjadi pada pasien yang memiliki aneurisma yang besar (pembengkakan abnormal pada arteri) yang tidak terdiagnosis. Dinding arteri menjadi lemah dan membengkak seiring waktu, sampai akhirnya pecah dan pasien mengalami pendarahan dalam, menyebabkan kematian mendadak," kata Dr Rajesh.

Adapun risiko kematian mendadak akibat penyakit jantung meningkat seiring usia, berdasarkan data laporan OHCA yang dipublikasi pada 2019 oleh Yayasan Jantung Singapura.

Berdasarkan data OHCA, lebih dari 3.000 orang mengidap henti jantung mendadak setiap tahunnya. Beberapa artikel di Singapura dan beberapa negara juga menunjukkan bahwa kondisi ini dialami oleh mereka yang aktif dan gemar berolahraga.

TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI. 


Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis! 

(AFN/som)

Simak video di bawah ini, Bun:

10 Gejala Penyakit Jantung Bawaan pada Anak

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Momen Haru Keluarga dan Sahabat Antar Mpok Alpa ke Tempat Peristirahatan Terakhir

Mom's Life Annisa Karnesyia

Kisah Anita Jalani Operasi Kanker Payudara Minim Sayatan Berkat Robot Medis

Menyusui Melly Febrida

60 Persen Perempuan Takut Melahirkan, Studi Terbaru Ungkap Cara Tetap Tenang

Kehamilan Annisa Karnesyia

Bayi Kejang vs Kaget: Bagaimana Bedakannya?

Parenting Tim HaiBunda

Transmart Full Day Sale Ikut Meriahkan Kemerdekaan RI dengan Diskon 50%+20%! Hanya Besok, Bun

Mom's Life Triyanisya & Sandra Odilifia

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Ungkapan Hati Dio Anak Sulung Andre Taulany, Ingin Orang Tua Damai & Tidak Bercerai

Bayi Kejang vs Kaget: Bagaimana Bedakannya?

60 Persen Perempuan Takut Melahirkan, Studi Terbaru Ungkap Cara Tetap Tenang

Kisah Anita Jalani Operasi Kanker Payudara Minim Sayatan Berkat Robot Medis

Momen Haru Keluarga dan Sahabat Antar Mpok Alpa ke Tempat Peristirahatan Terakhir

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK