Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Hari Jantung Sedunia, Cari Tahu Yuk Bun Detak Jantung Normal Berapa BPM

Arina Yulistara   |   HaiBunda

Selasa, 28 Sep 2021 21:00 WIB

penyakit jantung
Ilustrasi menghitung detak jantung. Foto: iStockphoto.

Hari Jantung Sedunia diperingati setiap tanggal 29 September, Bunda. Hari tersebut mengingatkan kita untuk selalu memperhatikan kesehatan jantung. Salah satunya adalah belajar menghitung detak jantung normal.

Detak jantung atau denyut nadi merupakan perhitungan berapa kali jantung Bunda berdetak dalam satu menit. Detak jantung bervariasi setiap orang, lebih rendah saat istirahat dan tinggi ketika berolahraga.

Jika merasa ada masalah dengan detak jantung maka segera pergi ke dokter. Namun sebelum pergi ke dokter, sebaiknya Bunda berusaha untuk bisa menemukan denyut nadi sendiri terlebih dahulu, apakah terlalu rendah atau ketinggian?

Jangan gunakan obat jantung setiap hari. Lebih baik mencatat denyut nadi setiap hari lalu melaporkan hasilnya ke dokter. Ketika sudah paham akan denyut nadi sendiri maka bisa membantu dokter segera mengatasi masalah kesehatan yang berhubungan dengan tinggi dan rendahnya detak jantung Bunda. 

Mengutip dari WebMD, yuk belajar menghitung detak jantung yang normal, tinggi, dan rendah. Bunda bisa mempelajarinya sendiri dengan merasakan detak jantung menggunakan jari-jari.

1. Area pemeriksaan detak jantung

Ada beberapa tempat di tubuh yang memudahkan Bunda mengukur detak jantung sendiri:

- Bagian dalam pergelangan tangan
- Bagian dalam siku
- Sisi leher
- Bagian atas kaki

Banner Journaling Sehatkan Mental

Letakkan ujung jari telunjuk dan jari tengah pada kulit Bunda. Pilih pada area yang disebutkan di atas. 

Tekan perlahan sampai merasakan darah berdenyut di bawah jari-jari. Bunda mungkin perlu menggerakkan jari sampai merasakan denyut nadi sendiri.

Hitung ketukan yang Bunda rasakan selama 10 detik. Kalikan angka ini dengan enam untuk mendapatkan berapa jumlah detak jantung Bunda per menit.

2. Detak jantung cepat

Mungkin Bunda bertanya-tanya, detak jantung cepat berapa BPM (detak per menit)? Jika detak jantung lebih dari 100 BPM maka itu termasuk cepat.

Ketika detak jantung terlalu cepat maka disebut takikardia. Dilansir dari Healthline, detak jantung yang terlalu cepat umumnya bergantung pada usia dan kesehatan secara keseluruhan. 

Beberapa kondisi kesehatan yang memungkinkan Bunda mengalami takikardia:

- Kecemasan atau stres
- Kelelahan
- Konsumsi kafein, alkohol, hingga ada ketidakseimbangan elektrolit
- Demam

Jika detak jantung terlalu cepat maka Bunda kemungkinan memiliki masalah kesehatan berikut:

- Anemia
- Penyakit jantung bawaan
- Penyakit jantung yang mempengaruhi aliran darah
- Hipertiroidisme
- Cedera pada jantung

3. Detak jantung melambat

Bagaimana dengan detak jantung yang melambat? Detak jantung lambat berapa BPM? Jawabannya kurang dari 60 BPM. 

Saat detak jantung melambat maka disebut sebagai bradikardia. Orang yang mengalami bradikardia juga tidak sehat, Bunda. Beberapa kemungkinan penyebabnya, meliputi:

- Efek samping obat
- Ketidakseimbangan elektrolit
- Gangguan tidur
- Pengaruh kondisi kesehatan tertentu

Jika detak jantung terlalu cepat maka Bunda kemungkinan memiliki masalah kesehatan berikut:

- Penyakit jantung bawaan
- Kerusakan pada jantung (berasal dari penuaan, bawaan, atau serangan jantung)
- Hipertiroidisme
- Miokarditis, infeksi jantung

Informasi lainnya klik baca halaman selanjutnya yuk, Bunda.

Simak juga video cara cek masa aktif BPJS kesehatan berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]




DETAK JANTUNG NORMAL BERAPA BPM? INI JAWABANNYA

Young sporty woman practicing yoga

Foto: iStockphoto

4. Detak jantung normal berapa BPM?

Dalam kondisi sehat, detak jantung normal berapa BPM seharusnya? Dikutip dari Live Science, denyut nadi yang normal saat seseorang beristirahat biasanya antara 60 sampai 100 BPM untuk orang dewasa. 


Berbeda dengan anak-anak yang cenderung memiliki detak jantung lebih tinggi dibanding Bunda. Waktu terbaik untuk mengukur detak jantung Bunda normal atau tidak adalah setelah bangun pada pagi hari, sebelum mulai beraktivitas, dan mengonsumsi kafein.

5. Komplikasi kesehatan jika detak jantung terlalu tinggi atau rendah

Kalau Bunda mengalami detak jantung yang terlalu tinggi atau rendah dalam waktu lama bisa menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan yang berpotensi serius, termasuk:

- Mengalami gumpalan darah
- Risiko gagal jantung
- Mengalami pingsan berulang
- Serangan jantung mendadak

6. Faktor umum yang mempengaruhi detak jantung

Di samping berolahraga dan usia, ada hal-hal yang bisa mempengaruhi detak jantung Bunda, antara lain;

- Cuaca, kemungkinan denyut nadi naik sedikit pada suhu dan tingkat kelembapan udara yang tinggi. 
- Berdiri, detak jantung Bunda bisa melonjak sekitar 20 detik setelah pertama kali diri dan duduk. 
- Emosi, stres, dan kecemasan bisa meningkatkan detak jantung, termasuk saat senang atau sedih, Bunda.
- Berat badan, orang yang obesitas bisa memiliki denyut nadi yang sedikit lebih cepat per menitnya.
- Obat-obatan, ada obat-obatan tertentu yang bisa mempengaruhi detak jantung.
- Kafein dan nikotin, seperti kebiasaan merokok, minum kopi, teh, dan soda bisa meningkatkan detak jantung.

7. Cara membuat detak jantung Bunda agar selalu normal

Untuk membuat detak jantung Bunda selalu normal dan sehat tentu dengan mengubah gaya hidup. Lakukan olahraga secara teratur maka bisa membuat jantung lebih kuat sehingga bekerja untuk tubuh semakin baik.

Jaga pola makan sehat dan meditasi. Sisihkan waktu untuk bersantai sejenak dari layar. 

Bunda juga perlu melakukan pemeriksaan detak jantung secara rutin. Salah satu cara mendapatkan perkiraan kasar dari perkiraan jumlah detak jantung maksimum adalah dengan mengurangi usia Bunda dari angka 220.

Misalnya saja, detak jantung maksimum yang diprediksi untuk Bunda berusia 40 tahun adalah sekitar 180 BPM. Kalau lebih tinggi maka ada masalah dengan kesehatan jantung.

Bunda perlu ke dokter untuk mengetahui cara membuat detak jantung kembali normal. Apakah harus menyesuaikannya dengan olahraga tertentu untuk menjaga detak jantung lebih rendah?

Semoga di Hari Jantung Sedunia ini, Bunda dan keluarga sehat selalu ya.


(fir/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda