Curahan Hati Bunda yang Putranya Ingin Jadi Anak Perempuan

Jakarta - 'Selamat, anak ibu laki-laki'. Kalimat itulah yang pertama kali didengar oleh seorang bunda, sebut saja namanya Emmi ketika buah hatinya lahir 5 tahun lalu. Tapi, siapa sangka putra Emmi kini menjadi seorang gadis cilik.

Ya, saat usianya 3 tahun, putra Emma menyatakan dirinya adalah anak perempuan. Maka dari itu, si kecil meminta bundanya memanggil dia dengan nama Georgia. Hati orang tua mana yang nggak pedih menerima kenyataan itu. Tapi, sebagai seorang ibu, Emmi berusaha mengerti apa yang dirasakan putranya.

Sejak umur 2 tahun, Emmi bilang Georgia memang sudah suka sama hal-hal yang berbau perempuan, Bun. Dia pun senang sama karakter Jessie di kartun 'Toy's Story' dan Merida di 'Brave'. Sesuatu berbau warna merah muda pun jadi kegemaran Georgia. Hingga saat masuk preschool, tekanan dialami si kecil Georgia.

Merasa nggak nyaman ketika jadi anak laki-laki, Georgia merasa tertekan dan sering nangis ketika harus ke sekolah. Situasi ini bikin hati Emmi makin hancur. Sampai akhirnya ia bergabung ke support group orang tua dengan anak transgender. Di situlah Emmi berbagi dengan orang tua lain yang senasib dengannya.

"Saya pun bisa berdamai dengan keadaan. Meski sulit, saya akhirnya menerima kalau sekarang saya punya anak perempuan, saudara perempuan dari anak laki-laki saya, Owen," kata Emmi dikutip dari Essential Baby.

Memang, Emmi bilang dirinya udah bersiap-siap mendengar keinginan Georgia untuk jadi anak perempuan karena Emmi sudah mencium gelagat sang putra yang kala itu nggak nyaman banget dan tersiksa menjadi anak laki-laki. Tapi dalam hidup ini, keputusan yang kita ambil nggak lepas dari komentar orang lain kan, Bun. Begitu juga yang dialami sama Emmi.

Nggak sedikit orang yang menghujatnya karena menganggap Emmi-lah yang mendorong bahkan memfasilitasi putranya untuk jadi anak perempuan. Padahal, sebagai seorang ibu Emmi hanya ingin melakukan yang terbaik untuk anaknya. Lagipula, orang tua mana sih yang tega melihat anaknya menderita? Nggak ada kan, Bun.

Baca juga: Kondisi Ini Dipercaya Jadi Tanda Hamil Bayi Laki-laki

"Demi anak saya, saya tetap bertahan. Hingga seiring berjalannya waktu, orang-orang mulai bisa menerima keadaan Georgia. Ada yang berkomentar kalau Georgia cantik sekali dan sangat girly. Meski, ada juga yang masih belum bisa menerima kondisinya," kata Emmi.

Tapi, buat Emmi nggak ada yang lebih membahagiakan selain melihat anaknya bisa diterima di lingkungan dengan identitas baru. Selain itu, untuk Emmi nggak ada yang lebih menyenangkan ketika melihat mata Georgia berbinar saat diakui sebagai anak perempuan. Kini, bocah berusia 5 tahun itu bisa menjadi dirinya sendiri dengan identitas baru sebagai anak perempuan.

Bicara soal bocah transgender, Dr Michelle Forcier, profesor pediatri di Brown University School of Medicine berpendapat ketika anak konsisten, gigih, dan ngotot mengungkapkan identitasnya dengan gender lain, maka mereka harus diberi kesempatan untuk itu.

"Ketika anak benar-benar kekeuh dan tidak bisa dilarang atau diberi tahu, berilah mereka kesempatan. Karena, justru dengan mengabaikan perubahan pada anak, hal itu bisa membuatnya kehilangan kepercayaan diri dan berpotensi frustasi bahkan depresi. Pada dasarnya, mereka butuh dukungan," tutur Michelle.

Bagi anak-anak, belum ada prosedur operasi atau terapi hormonal. Menurut Michelle, langkah awal bagi anak transgender yaitu membiarkan mereka jadi dirinya sendiri melalui transisi sosial. Misalnya saja anak diperbolehkan memakai baju yang sesuai identitasnya. Walaupun, keputusan ini kembali lagi pada masing-masing orang tua ya, Bun.

Baca juga: Pesan Ayah Soal Putrinya Ini Jadi Viral, Gimana Menurut Bunda? (rdn)