HaiBunda

PARENTING

Ini Dampaknya Kalau Anak Telat Sarapan

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Kamis, 15 Feb 2018 14:02 WIB
Ini Dampaknya Kalau Anak Telat Sarapan/ Foto: thinkstock
Jakarta - Namanya sarapan pasti dilakukan di pagi hari nih, Bun. Tapi, jangan terlambat juga ya. Terutama untuk anak-anak baiknya jangan sampai sarapan telat yakni di atas jam 9 ya, Bun.

Menurut Prof dr Ir Hardinsyah MS dari Pergizi Pangan, jika anak makan di atas jam 9 itu nggak tepat disebut sarapan lagi, Bun, melainkan tea break. Prof Hardinsyah menambahkan hal itu bukan gaya hidup yang sehat, terlebih anak-anak masih dalam usia pendidikan.

"Kalau makan terlambat-terlambat gitu, gaya hidupnya berarti nggak sehat. Otomatis jam biologisnya berubah. Jam 12 siang baru sarapan padahal mereka sedang sekolah," tutur Prof Hardinsyah di acara Energen Berbagi Sarapan Sehat, Rabu (14/2/2018).


Nah, kalau menurut dr Ulul Albab SpOG dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI), beberapa riset Pergizi dan IDI menyatakan bahwa daya tangkap dan konsentrasi anak berkaitan dengan sarapan. dr Ulul Albab bilang, batasan waktu sarapan itu jam 9. Di atas waktu itu bisa dibilang bukan sarapan.

"Meskipun orang-orang bilangnya brunch atau late breakfast yang jelas itu bukan sarapan yang sehat. Padahal di pagi hari kita memerlukan 25 persen kalori, 30 persen karbohidrat dan 20 persen lemak," tutur dr Ulul di kesempatan yang sama.



Kata dr Ulul ada akibatnya kalau anak selalu melewatkan sarapan yakni gula darah menurun alias hipoglikemia. Gula darah yang rendah bisa menimbulkan masalah lagi, Bun.

"Jika gula darah menurun, selalu ada kaitannya nanti dengan akademis. Anak bisa kehilangan fokus akibat lemas dan mengantuk," kata dr Ulul.

Selain menurunnya prestasi akademis, anak yang gula darahnya menurun juga rentan stres, daya tahan tubuhnya menurun. Belum lagi emosinya jadi lebih mudah terpancing, Bun. "Anak yang kurang gula cenderung suka marah-marah, coba disuruh makanan manis deh pasti mereda emosinya," ujar dr Ulul.

Pola makan mundur juga sangat memengaruhi berat badan anak yaitu anak jadi kelebihan berat badan atau bahkan obesitas. "Awalnya seseorang obesitas kan pola makannya juga nggak menentu, misalnya sarapan jam 12, makan siang bisa jam 4 nanti makan malam jam 9, akibatnya lemak menumpuk," tutup dr Ulul Albab.

(aci/rdn)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Adegan Persalinan Jo Yuri di Squid Game 3 Dikritik Tidak Realistis, Alasannya..

Kehamilan Annisa Aulia Rahim

5 Hal yang Bunda Bisa Lakukan saat Suami Kena PHK

Mom's Life Arina Yulistara

Bersahabat 30 Th, KD Ajak Keluarga Kunjungi Rumah Siti Nurhaliza di Malaysia

Mom's Life Amira Salsabila

Pasangan Pebulu Tangkis Mitzy Abigail & Anthony Ginting Nantikan Kelahiran Anak Pertama

Kehamilan Amrikh Palupi

Kebutuhan Kalori Anak Sesuai Usia serta Panduan Memenuhinya

Parenting Asri Ediyati

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Cerita 2 Bunda Artis Kesakitan Usai Melahirkan dengan ERACS, Ada yang Sampai Alergi

Kebutuhan Kalori Anak Sesuai Usia serta Panduan Memenuhinya

5 Hal yang Bunda Bisa Lakukan saat Suami Kena PHK

Adegan Persalinan Jo Yuri di Squid Game 3 Dikritik Tidak Realistis, Alasannya..

Ini Satu-satunya Film Korea yang Dinobatkan Terbaik 2025

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK