HaiBunda

PARENTING

Saat Anak Pilih Tinggal Bareng Ayahnya Setelah Ortunya Bercerai

Radian Nyi Sukmasari   |   HaiBunda

Sabtu, 17 Feb 2018 10:03 WIB
Saat Anak Pilih Tinggal Bareng Ayahnya Setelah Ortunya Bercerai/ Foto: thinkstock
Jakarta - Semua anak pasti sayang sama orang tuanya. Ya, meskipun kadang kelihatan ya, Bun, anak lebih sayang ke bunda atau ayahnya. Ketika perceraian terjadi, buat seorang bunda, bukan nggak mungkin akan jadi hal yang menyedihkan ketika tahu ternyata sang anak lebih memilih ayahnya.

Ini dirasakan oleh seorang bunda, sebut aja namanya Renee, Bun. Dia bercerita setelah bercerai, pengasuhan anak laki-lakinya dibagi 50:50 dengan suaminya. Tapi, si anak dengan jelas mengakui kalau dia lebih enjoy ketika menghabiskan waktu bersama sang ayah. Pertama kali mendengar anaknya berucap begitu, Renee jelas sedih.

Ingatannya pun kembali pada tahun-tahun pertama pasca melahirkan anak laki-lakinya itu. Renee mengalami depresi pasca melahirkan. Sempat terbesit di pikiran Renee apakah depresi pasca melahirkan yang dia alami yang membuat koneksinya dengan sang anak nggak erat? Ya, karena Renee baru bisa pulih dari depresi pasca melahirkan setelah sang anak berumur satu tahun.


"Selama itu, suami saya yang mencurahkan kasih sayang ke anak kami supaya dia tetap merasa dicintai. Sementara itu, saya sendiri harus berjuang untuk pulih bahkan sekadar bangun dari tempat tidur dan mandi," ujar Renee kepada Essential Kids.

Sampai pada suatu waktu, Renee dan suaminya memutuskan berpisah tapi mereka tetap menjaga hubungan baik demi si kecil yang kini berumur tujuh tahun. Pernah suatu hari, Bun, si anak sedang bersama Renee dan dia bilang kalau lagi sama ayahnya waktu terasa cepat berlalu tapi kalau sama sang bunda, waktu terasa lambat berjalan.

Pernyataan anak laki-lakinya jelas bikin Renee sedih. Tapi, dia berusaha berpikir positif dan bersyukur kalau anaknya benar-benar mencintai sang ayah. Memang, Bun, anak Renee mengaku kalau dia menyayangi bundanya tapi secara nggak langsung dia menyampaikan kalau dia lebih sayang ke ayahnya dan Renee tahu itu.



Kata Renee saat bersama sang ayah, anaknya sering bermain lego dan catur. Kemudian, mereka sering berpetualang dan naik sepeda. Nah, semua kegiatan itu disenangi anak Renee. Saat bersama Renee, si anak sering menghabiskan waktu dengan membaca buku, main board games dan jalan-jalan ke taman.

"Semua kegiatan yang dilakukan anak saya dengan ayahnya adalah kegiatan yang kurang saya suka. Nah, saat dengan saya anak saya melakukan hal yang saya anggap jadi penyeimbang pengasuhan kami," kata Renee.

Tapi bagaimanapun, anak sudah bisa memilih. Seperti putra Renee yang lebih memilih sang ayah. Sebagai ibu, pastinya Renee sedih tapi dia berusaha memandang positif karena anaknya amat mencintai mantan suaminya itu dan sudah pasti si kecil bisa merasa nyaman dan aman ketika berada bersama sang ayah.

"Saya berusaha berdamai dengan itu. Anak laki-laki saya tetap sayang pada saya dan saya pun punya anak perempuan lain yang nggak kalah sayangnya dengan saya. Jadi, saya berusaha menerima itu," ujar Renee.

Pasca orang tua bercerai, ini memang bisa jadi masa sulit buat anak. Kata psikolog anak dan remaja Ratih Zulhaqqi, yang penting diperhatikan orang tua pasca bercerai adalah tetap menjaga hubungan baiknya dan tidak menunjukkan kalau hubungan mereka berubah jadi musuh. Kata Ratih, sebenarnya yang membuat dampak lebih besar pada anak bukan perceraiannya melainkan pertengkaran tanpa henti, saling memaki atau berteriak di depan anak.

"Hal ini sih yang lebih ngena ke anak daripada perceraian itu sendiri. Jaga ego masing-masing jadi anak juga tetap fine that. Mau dikata orang gimanalah orang tuanya atau ditanya orang soal perceraian orang tuanya, anak tetap merasa oh ya this is my family," papar Ratih ysng praktik di RaQQi Human Development ang Learning Centre.

Dari perceraian kedua orang tuanya, anak akan belajar bahwa terkadang segala hal yang sudah dibangun bersama tidak akan berlanjut karena suatu alasan. Namun meskipun bunda dan ayah tak lagi bersama, anak bisa belajar bahwa kedua orang tuanya berusaha keras untuk tetap memberikan perhatian sama besar seperti saat dulu belum bercerai.

(rdn)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Ini Alasan Kenapa Bunda Tak Boleh Paksa Si Kecil Memeluk Saudaranya

Parenting Ajeng Pratiwi & Randu Gede

Keseruan Wendy Cagur dan Keluarga Liburan di Korea Selatan, Ini 5 Potretnya

Parenting Nadhifa Fitrina

Sunat Anak Laki-Laki: Usia yang Tepat, Estimasi Biaya, Manfaat, Risiko & Perawatannya

Parenting ZAHARA ARRAHMA

Kenali Ciri Stadium Awal Kanker Payudara dari Kulit Tubuh, Termasuk Tampak seperti Jeruk

Menyusui Amrikh Palupi

Seberapa Besar Peluang Hamil Anak Kembar dari 1 Embrio Melalui IVF? Simak Kata Ahli

Kehamilan Annisa Aulia Rahim

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Berobat Pakai Asuransi Bayar 10% Ditunda, Ini Penjelasan OJK

Arti Nama Axel dan 30 Rangkaiannya untuk Anak Laki-laki, Modern & Damai Maknanya

Ini Alasan Kenapa Bunda Tak Boleh Paksa Si Kecil Memeluk Saudaranya

Khayru Putra Gunawan Sudrajat Kerap Dibully saat Kecil, Kini Sudah Kuliah di Australia

Sunat Anak Laki-Laki: Usia yang Tepat, Estimasi Biaya, Manfaat, Risiko & Perawatannya

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK