Jakarta -
Jika mendapat keluhan si kecil yang nggak konsentrasi dan nggak fokus di sekolah, ada baiknya kita ingat-ingat kembali nih, Bun, apakah si kecil sudah
sarapan atau belum. Soalnya melewatkan sarapan itu bisa bikin lemas dan kurang konsentrasi.
"Karena cadangan tubuh masih bisa bertahan 2-3 jam sejak malam hari, sebaiknya
sarapan sebelum jam 9 biar nggak pusing, lemas, dan kurang konsentrasi. Nggak sarapan juga bisa bikin pingsan," tutur Prof. Dr. Ir. Hardinsyah, ahli nutrisi dan Ketua Pergizi Pangan Indonesia.
Hal itu disampaikan Prif Hardin saat konferensi pers Nestle: Ayo Bangun Indonesia! Kebiasaan Sarapan Sehat untuk Bangsa yang Berkualitas di kawasan car free day, Jakarta Pusat, Minggu (4/3/2018).
Sarapan bisa memenuhi seperempat kebutuhan harian kita dan si kecil, Bun. Jadi wajar banget kalau nggak sarapan tubuh jadi kurang kuat, fokus terganggu, sulit mengingat banyak hal, juga sulit menangkap pelajaran. Apalagi nih, sudah nggak sarapan, nanti makan siangnya juga sedikit. Energinya terkuras untuk melakukan berbagai aktivitas, lama-lama bisa kurang darah.
"Kalau sarapan bisa sehat, kuat, semangat, ceria, bisa mengajak orang lain happy karena melihat kita happy. Tapi kalau kita jadi lesu, pingsan, orang lain juga jadi sedih," tutur Prof Hardin.
Prof Hardin bilang data nasional dari Kemenkes diketahui 7 dari 10 orang kurang sarapan. Pada orang dewasa, 35 persen perempuan nggak sarapan. Selanjutnya 3 dari 10 orang yang sarapan nggak mencukupi kecukupan gizi.
"Dalam kunjungan ke ratusan bahkan ribuan SD, saya selalu tanya ke kepala sekolah apakah sering ada anak pingsan. Katanya ada, pingsan pas upacara. Biasanya lemas karena nggak sarapan atau kurang minum. Dalam sarapan ada makan dan minum, seharusnya itu bisa dicegah," lanjut Prof Hardin.
(Nurvita Indarini)