Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Ingat, Bun, Sarapan Anak Jangan Cuma 'yang Penting Perut Terisi'

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Rabu, 14 Feb 2018 14:00 WIB

Untuk sarapan si kecil, nggak cukup prinsip 'yang penting perut terisi', Bun.
Ilustrasi anak makan/ Foto: dok HaiBunda
Jakarta - Kadang melewatkan waktu sarapan atau cuma sarapan yang penting perut terisi sering dianggap sepele ya, Bun. Padahal, terutama untuk anak aktivitas sarapan penting banget lho.

Menurut Prof dr Ir Hardinsyah MS, ketua Pergizi Pangan sarapan yang baik yakni yang mengandung karbohidrat, protein, vitamin, atau dengan kata lain yang mengandung gizi lengkap. Kita perlu ingat, Bun, aktivitas sarapan termasuk makan dan minum, bukan sekadar makan atau yang penting perut ada isinya.

"Tiap hari terutama pagi hari anak sekolah butuh energi. Tentunya, energi itu sendiri berasal dari karbohidrat, protein, dan lemak," tutur Prof Hardinsyah di acara Energen Berbagi Sarapan Sehat, di SD Negeri 01 Menteng, Jakarta, Rabu (14/2/2018).

Dia melanjutkan, karbohidrat bisa berasal dari sereal dan biji-bijian. Kemudian protein didapatkan dari telur dan susu. Tak hanya protein, susu juga mengandung air dan mineral penting lainnya.



Dalam kesempatan sama, dr Ulul Albab SpOG dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menambahkan efek dari sarapan nggak berkualitas bisa berdampak pada anak hingga remaja dan dewasa. Oleh karena itu, keseimbangan gizi yang terkandung dalam menu sarapan anak perlu kita perhatikan, Bun.

Lalu, bagaimana dengan anak yang seringkali menolak untuk sarapan? Prof Hardinsyah bilang kalau anak menolak untuk sarapan sebisa mungkin sebagai orang tua kita harus tetap memberikan sarapan pada anak.

Ingat, Bun, Sarapan Anak Jangan Cuma 'yang Penting Perut Terisi'/Ingat, Bun, Sarapan Anak Jangan Cuma 'yang Penting Perut Terisi'/ Foto: Asri Ediyati


"Sebagian besar kasus, anak itu nolak sarapan gara-gara takut terlambat, dihukum sama gurunya. Makanya diusahakan ibu harus bangun lebih pagi dan begitu pula dengan anak. Minimal satu jam sebelum sekolah anak sudah makan," tutur Prof Hardinsyah kepada HaiBunda.

Nah, masih terkait dengan sarapan Bun, dalam turut serta mendukung Pekan Sarapan Nasional yang jatuh pada tanggal 14 sampai 20 Februari 2018, Mayora Nutrition melalui Energen berkomitmen melakukan edukasi tentang hal ini bagi seluruh masyarakat Indonesia, terutama anak-anak sekolah dasar.



Program edukasi tentang sarapan sehat ini dilakukan melalui berbagai rangkaian kegiatan, termasuk berbagi sarapan sehat untuk 2,2 juta anak sekolah di Indonesia. Lebih dari 3.000 Sekolah Dasar akan dilibatkan program edukasi yang pelaksanaannya dilakukan bersama IDI di sepanjang tahun 2018. Pergizi Pangan juga dilibatkan untuk mengadakan kegiatan cek gizi pada anak-anak sekolah di Indonesia. (aci/rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda