Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Kakak-Adik Beda Jenis Kelamin Tidur Sekamar, Yes Or No, Bun?

Radian Nyi Sukmasari   |   HaiBunda

Rabu, 14 Mar 2018 12:01 WIB

Kakak dan adik yang beda jenis kelamin tidur sekamar. Menurut Bunda gimana?
Kakak-Adik Beda Jenis Kelamin Tidur Sekamar, Yes Or No, Bun?/ Foto: thinkstock
Jakarta - Beberapa orang tua ada yang men-setting kedua buah hatinya alias si kakak dan adik yang beda jenis kelamin tidur sekamar. Biasanya, ini dilakukan sampai usia tertentu, umumnya ketika anak mulai masuk masa puber.

Nah, ketika kakak adik yang masih kecil dan beda jenis kelamin tidur sekamar ada dampak positif yang dirasakan oleh orang tua. Seperti yang disampaikan bunda dua anak bernama Kania. Anak pertamanya, laki-laki yang berumur 5 tahun tidur sekamar dengan si bungsu yang berjenis kelamin perempuan dan berumur 3 tahun.

Selama ini, kata Kania dia dan suaminya sering ngingetin dua buah hatinya kalau udah tiba waktunya tidur. Kenapa? Karena si kakak dan adik nggak berhenti-berhenti ngobrol, Bun. Selain itu, menurut Kania dengan tidur sekamar kedua anaknya bisa lebih baik dalam hal berbagi dan menyelesaikan konflik.

"Saya dan suami sering tersenyum sendiri membayangkan apa yang diimajinasikan kedua anak kami ketika malam hari mereka ngobrol sambil berlindung di balik selimutnya. Tapi, saya tahu ini nggak akan terjadi selamanya karena suatu saat nanti pastinya mereka harus berada di kamar terpisah. Mungkin saat salah satu dari mereka sudah puber atau memang sudah nggak nyaman kalau berbagi kamar dengan saudaranya," kata Kania dilansir Essential Kids.

Soal kakak adik yang beda jenis kelamin dan tidur sekamar, terapis anak dan keluarga Joanne Seidel bilang tidur sekamar memang bisa menambah rasa saling menghormati pada kakak dan adik kemudian mereka bisa saling membuat merasa aman ketika malam hari. Tapi ingat, Bun, ketika si kakak dan adik tidur sekamar, tetap kita harus beri privasi untuk mereka.



Misalnya, masing-masing anak punya lemari pakaian. Atau, letakkan mainannya di sisi terpisah yang merupakan teritorial masing-masing anak di kamar tersebut. Terus, di umur berapa kakak adik yang beda jenis kelamin ini masih pas untuk tidur sekamar? Dikutip dari Todays Parent, terapis keluarga Julie Gowthrope bilang di umur 6-8 tahun anak biasanya udah mulai sadar dengan perbedaan pada dirinya secara anatomi tubuh.

Jadi, si kakak yang laki-laki udah ngeh kalau dirinya berbeda dengan adik perempuannya, bahkan bisa juga terjadi sebaliknya. Apalagi kalau anak udah masuk masa puber, penting banget untuk mulai memberi mereka kamar terpisah, Bun. Di umur 6-8 tahun kita juga bisa ajarkan anak privasi. Kata Julie, misalnya kita tanamkan ke anak kalau untuk main, tidur, atau belajar bisa dilakukan bareng-bareng di kamar.

Tapi, kalau mau ganti baju bisa dilakukan di kamar mandi atau boleh di kamar tapi posisinya si kakak atau adik sendirian di kamar. Ini penting karena kata Julie mengajarkan pendidikan seks sejak usia dini perlu banget dilakukan orang tua.

"Jadi bendera merah ketika anak menunjukkan perilaku seksual yang aneh. Kalau seperti itu, orang tua perlu mengobservasi dan tanyakan ke anak apa yang dia rasakan. Jika ragu, jangan segan ajak anak berkonsultasi dengan profesional," kata Julie.

Nah, kalau menurut Bunda gimana soal kakak adik yang beda jenis kelamin tapi tidur sekamar?



(rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda